Berita Regional Terkini

Siapa Waliyin, Pelaku Mutilasi di Sleman? Fakta Perkenalan dengan Korban hingga Komunitas tak Wajar

Siapa Waliyin, pelaku mutilasi di Sleman? Terungkap fakta perkenalan dengan korban hingga komunitas tak wajar di medsos

Editor: Amalia Husnul A
TribunJogja.com/Christie Mahatma Wardhani
Polisi menunjukkan sederet barang bukti kasus mutilasi di Turi Sleman yang diamankan jajaran Polda DIY, Minggu (16/07/2023). Polisi mengungkap sejumlah fakta baru kasus pembunuhan yang disertai mutilasi seorang mahasiswa kampus swasta di Yogyakarta. Siapa Waliyin, pelaku mutilasi di Sleman? Terungkap fakta perkenalan dengan korban hingga komunitas tak wajar di medsos 

TRIBUNKALTIM.CO - Dalam kasus pembunuhan R (20) disertai mutilasi di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) polisi telah menetapkan dua tersangka yakni Waliyin, warga Magelang, Jawa Tengah dan RD, Jakarta. 

Terungkap fakta awal perkenalan Waliyin dengan korban R dan interaksinya melalui sebuah grup komunitas yang diduga tak wajar di Facebook.

Sementara RD, sengaja diundang ke Yogyakarta oleh Waliyin untuk bertemu dengan korban R tersebut.

Sama dengan R dan Waliyin, RD juga tergabung dalam komunitas tak wajar tersebut. 

Pertemuan antara Waliyin dengan RD  dan korban dilakukan di kamar kos Waliyin yang terletak di Triharjo, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman.

Hingga akhirnya di kos tersebut aksi pembunuhan dan mutilasi dilakukan kedua tersangka.

Diketahui, Waliyin sudah setahun tinggal di kos yang kini dijadikan tempat kejadian perkara (TKP) kasus mutilasi.

Dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul Sosok Waliyin Tersangka Kasus Mutilasi di Sleman, Merantau ke Jogja dan Bekerja di Rumah Makan, selama berada di Yogyakarta, Waliyin bekerja di sebuah rumah makan.

Dilihat di akun Instagram Waliyin @ayinrevano, pria 29 tahun tersebut sempat berjualan kepiting.

Selain itu, Waliyin juga pernah pergi ke Singapura tapi tidak diketahui tujuannya untuk berlibur atau bekerja.

Waliyin terakhir kali memposting foto di akun Instagramnya pada 9 Mei 2023 saat berada di Magelang.

Pada akun tersebut, Waliyin memiliki 507 pengikut dan 23 postingan.

Diketahui Waliyin merupakan warga Dusun Gatak, Desa Sukomulyo, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang.

Baca juga: Pilu, Ibu Korban Mutilasi di Sleman Syok Berat, Kini Kehilangan Buah Hati untuk Kedua Kalinya

Kepala Desa Sukomulyo, Ahmat Riyadi membenarkan salah satu dari tersangka mutilasi di Sleman merupakan warganya.

"Saya klarifikasi pihak keluarga memang betul.

Cuma memang, (tersangka) jarang sekali dia di rumah Gatak Sukomulyo," ungkapnya, Minggu (16/7/2023), dikutip  dari TribunJogja.com.

Ia mengaku tidak mengenal tersangka W karena yang bersangkutan merantau ke kota lain.

"Jadi tidak menetap, cuma identitas masih warga Sukomulyo."

"Yang di sini orang tuanya (tersangka). Karena tidak tetap kami juga tidak bisa menjawab berapa lama tersangka merantau di Jogja," lanjutnya.

Foto diduga Waliyin, Tersangka kasus mutilasi di Sleman.
Foto diduga Waliyin, Tersangka kasus mutilasi di Sleman. (Instagram @ayinrevano)

Tersangka dan Korban Kenal Lewat Facebook

Polisi memastikan korban mutilasi di Sleman, Yogyakarta merupakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berinisial R.

Hasil pemeriksaan menyatakan sidik jari korban 99 persen identik dengan jasad yang ditemukan.

Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriad mengatakan, setelah mendapat informasi R menghilang petugas kepolisian berupaya mencocokkan sidik jarinya.

"Kami melibatkan pemeriksaan dari Inafis, hasilnya kami bandingkan persamaan sidik jari di TKP dengan temuan orang hilang dan nilai identiknya 99 persen," terangnya, Selasa (18/7/2023), dikutip dari TribunJogja.com.

Korban yang berasal dari Pangkalpinang, Bangka Belitung kenal dengan kedua tersangka melalui grup media sosial facebook.

Baca juga: Fakta Penemuan Potongan Tubuh Mahasiswa R Korban Mutilasi, Tersebar di 5 Titik, Motif Pelaku?

Korban sudah kenal dengan tersangka Waliyin sekitar 3 sampai 4 bulan lalu di grup Facebook.

"Mereka tergabung di sebuah komunitas yang mempunyai aktivitas gak wajar," tuturnya.

Kombes Pol FX Endriad enggan menjelaskan lebih dalam komunitas tak wajar yang diikuti korban dan tersangka.

Kasus pembunuhan disertai mutilasi terjadi di kos tersangka Waliyin.

"Mereka melakukan kegiatan berupa kekerasan satu sama lain. Ini terjadi berlebihan sehingga mengakibatkan korban meninggal," beber Kombes Pol FX Endriad.

Kedua tersangka panik melihat korban meninggal dan berusaha menghilangkan jejak dengan melakukan mutilasi.

Tersangka Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban

Sejumlah barang bukti telah diamankan polisi dalam kasus pembunuhan disertai mutilasi di Sleman.

Barang bukti kasus ini mulai dari kompor gas, gas LPG 3 kilogram, dua ember, panci, pisau, baskom, lakban, kain kotor, tali, palu kecil, kantong plastik hingga ponsel.

Polisi mengamankan barang bukti dari kos tersangka Waliyin yang menjadi lokasi pembunuhan dan mutilasi.

Kombes Pol FX Endriadi menyatakan kompor, tabung gas dan panci digunakan kedua tersangka untuk menghilangkan sidik jari pada jasad korban.

Setelah korban tewas, kedua tersangka melakukan mutilasi dan merebus potongan tubuh korban.

Baca juga: Terkuak Identitas Korban Mutilasi di Sleman, Pelaku dan Korban Disebut Saling Mengenal

"Untuk menghilangkan jejaknya terhadap pergelangan tangan dan pergelangan kaki mereka melakukannya (dengan) direbus gitu ya, untuk menghilangkan sidik jarinya."

"Ini juga kita temukan fakta ketika tim kami mengambil sidik jari tersebut," ungkapnya, Selasa (18/7/2023), dikutip dari TribunJogja.com.

Jasad korban yang sudah dimutilasi kemudian dibuang di sejumlah titik pada Rabu (12/7/2023) sore.

Kesaksian Tetangga Kos

Kamar kos yang dijadikan tempat mutilasi telah ditinggali tersangka Waliyin selama setahun.

Garis polisi juga terpasang di sekitar kamar kos bercat putih.

Tetangga kos tersangka, Reno mengaku tidak pernah mendengar ada suara kegaduhan dari kamar kos yang kini dijadikan tempat kejadian perkara (TKP) kasus mutilasi.

"Keran air saja kalau dinyalain dari samping pasti terdengar. Nah, dari kemarin-kemarin tidak ada (suara gaduh)," paparnya, Senin (17/7/2023), dikutip dari TribunJogja.com.

Reno tidak menaruh curiga terhadap Waliyin yang tinggal tepat di samping kamar kosnya.

Bahkan dalam beberapa hari terakhir tidak ditemukan ada hal yang janggal mulai dari suara gaduh hingga bau yang menyengat.

Ia mengaku tidak akrab dengan tersangka Waliyin dan hanya bertegur sapa seperlunya.

Menurutnya, tersangka Waliyin sering berangkat pagi dan pulang malam hari.

"Ya pernah ketemu sebelum berangkat kerja. Sempat ngomong kalau kerja di restoran."

"Tapi saya gak tahu di mana. Cenderung pendiam orangnya. Saya juga gak tau namanya. Saya tahu namanya malah setelah di Polresta," lanjutnya.

Petugas kepolisian mendatangi kos tersangka Waliyin pada Kamis (13/7/2023) malam untuk melakukan penggeledahan.

Baca juga: Gara-gara Rp 20 Ribu! Terkuak Kenapa Pelaku Mutilasi Manisrenggo Begitu Dendam Sampai Tak Menyesal

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Nanda Sagita/Ahmad Syarifudin/Miftahul Huda) 

Update Berita Regional Terkini

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved