Berita Nasional Terkini
Polisi Beberkan Kesulitan Mengungkap Kasus Mutilasi di Sleman, 2 Pelaku Bakal Diperiksa Kejiwaannya
Polda DIY beberkan kesulitan mengungkap kasus mutilasi di Sleman, dua pelaku bakal diperiksa kejiwaannya.
"Kami masih berupaya mengungkap secara gamblang kasus ini. Nanti kami akan melakukan pemeriksaan psikologis untuk mengetahui kondisi kejiwaan terhadap para pelaku," kata Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi, dikonfirmasi Rabu (19/7/2023).
Selain itu tim penyidik juga masih berupaya mencari beberapa potongan tubuh korban yang masih belum ditemukan.
"Kasus ini agak rumit, jadi kami mohon semua pihak harus bersabar," terang dia.
Baca juga: Siapa Waliyin, Pelaku Mutilasi di Sleman? Fakta Perkenalan dengan Korban hingga Komunitas tak Wajar
Jenazah Dipulangkan Keluarga
Jenazah R direncanakan bakal dipulangkan ke keluarga.
"Untuk informasi penyerahan jenazah akan dikerjakan setelah ada hasil dari tes DNA dan sepenuhnya atas konfirmasi pihak RS Bhayangkara," kata Endriadi, Kamis (20/7/2023).
Dalam perkara mutilasi ini, pihak Kepolisian telah melakukan serangkaian upaya untuk menentukan kepastian siapa korban.
Langkah yang dilakukan melibatkan pemeriksaan Inafis yang mana hasilnya membandingkan persamaan sidik jari yang ditemukan di TKP dengan laporan orang hilang berinisial R di Kasihan. Hasil identiknya mencapai 99 persen.
Tidak hanya sampai di sana, polisi juga melakukan pengenalan secara visual terhadap barang-barang yang ditemukan di TKP kepada keluarga.
Mulai dari baju, kaos, celana pendek dan sendal gunung. Kemudian Polisi juga melakukan permohonan pemeriksaan DNA untuk membandingkan DNA orangtua terhadap korban.
Baca juga: Pilu, Ibu Korban Mutilasi di Sleman Syok Berat, Kini Kehilangan Buah Hati untuk Kedua Kalinya
Kronologi Kejadian
Sebagimana diketahui, Polisi telah mengungkap bahwa antara korban R dengan kedua pelaku, W warga Magelang dan RD warga Jakarta Selatan saling mengenal melalui grup media sosial facebook.
Pelaku RD kemudian diundang oleh pelaku W ke Yogyakarta untuk menemui korban R. Kehadiran RD di Yogyakarta dijemput pelaku yang berdomisili di Yogyakarta.
Ketiganya kemudian berkumpul di indekos pelaku di Krapyak Triharjo, Sleman.
Ketiganya tergabung dalam sebuah komunitas grup yang mempunyai aktivitas tidak wajar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.