Berita Balikpapan Terkini

Asma tak Lagi Antre LPG 3 Kg di Balikpapan, Pakai Jargas Sejak 2021 Sebulan Hanya Habiskan Rp70 Ribu

Sejak 2021 lalu, Asma yang merupakan warga RT kawasan Muara Rapak, Balikpapan Utara sudah menikmati jaringan gas (Jargas)

Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
Ilustrasi- Sejak 2021 lalu, Asma yang merupakan warga RT kawasan Muara Rapak, Balikpapan Utara sudah menikmati jaringan gas (Jargas) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Asma tak lagi harus antre tabung gas LPG 3 Kg yang kini langka.

Sejak 2021 lalu, Asma yang merupakan warga RT kawasan Muara Rapak, Balikpapan Utara sudah menikmati jaringan gas (Jargas). 

Asma mengetahui ada pemasangan Jargas melalui ketua RT 21.

Namun asalnya, Asma mengatakan, pemasangan jargas tersebut juga awalnya menuai pro dan kontra dari warga.

"Program itu untuk wilayah Balikpapan Utara, khususnya di kelurahan muara rapak. Ada beberapa rumah di beberapa RT yang masang. Tapi ada juga yang nolak. Mungkin belum teredukasi, karena takut bahaya. Efeknya juga jalanan jadi rusak," jelasnya, Jumat (21/7/2023).

Meski begitu, masih banyak warga di kawasan tersebut yang setuju memasangnya.

Baca juga: Disperindag Usulkan Jargas Diterapkan di Kutai Timur, Kendala Lokasi

Baca juga: Sebut Lebih Irit, Sebagian Warga Bontang Pilih Elpiji 3 Kilogram Dibanding Pakai Jargas

Hingga pada akhirnya, pemasangan jargas tersebut berhasil serta tak membuat warga khawatir saat kelangkaan gas LPG 3 kg bersubsidi langka ditemui.

Asma juga menambahkan, menggunakan jargas juga sangat aman dengan menggunakan daya tekanan rendah, sehingga, ia dan keluarganya dapat menghemat biaya.

Ia membeberkan, saat menggunakan jargas, keluarganya lebih hemat dengan hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp 70 ribu hingga Rp 90 ribu tiap bulannya.

"Tergantung penggunaan. Kalau di rumah ada acara dan menggunakan kompor lebih sering, biasanya aku bayar Rp 90 ribuan. Cuma. Kalau hari biasa, paling Rp 70 ribu perbulannya," ungkapnya.

Sementara itu, saat menggunakan gas LPG 12 kg, Asma harus membelinya dengab harga sekitar Rp 180 ribu beberapa tahun lalu.

"Kalau jargas ini, kita mau masak kapan aja gak perlu takut gas habis," ucapnya.

Lebih lanjut, Asma mengungkapkan, aliran jargas di wilayahnya pernah mati 3 kali dalam beberapa jam.

Hal ini disebabkan karena adanya kebakaran ataupun proyek yang mengharuskan jaringan gas tersebut dinonaktifkan sementara.

Meski begitu, imbuhnya, setiap kali bermasalah, pihak pengelola jargas akan memberitahukan sebelum jaringa tersebut dimatikan.

Selain itu, saat ia mencium bau gas di area dapur, Asma langsung menghubungi teknisi sehingga segera ditangani dengan cepat.

Bahkan, keluarganya juga telah diedukasi untuk mematikan dua aliran gas yang terhubung pada meteran dan kompor sebagai langkah utama saat bau gas tak mengenakkan tercium.

"Dia kan pakai pipa, kita gak bisa ngedeteksi rusaknya dimana. Kalau gas LPG, kalau ada apa-apa kita tinggal keluarkan gasnya. Kalau jargas, kita gak bsa ngedeteksi. Jadi kalau ada bau gas, kita matikan keran gasnya. Baru panggil teknisi," terangnya.

Namun, hingga saat ini Asma mengaku sangat nyaman menggunakan jaringan gas rumah tangga. Sebab, ia dan keluarga telah mendapati edukasi dari pihak pengelola terkait jaringan gas rumah tangga.

"Kalau alirannya mati, paling cuma beberapa jam. Kalau emang mau masak, saat itu alternatifnya beli makan diluar aja. Cuman gak terlalu lama aliran jargasnya berhenti," pungkasnya. 

Bupati PPU Upayakan Jargas Bertambah

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur (Kaltim) mengupayakan penambahan jaringan gas atau jargas baru untuk masyarakat Penajam Paser Utara

Masyarakat dinilai membutuhkan jargas, terlebih ditengah kondisi kelangkaan gas elpiji saat ini.

Bupati Penajam Paser Utara, Hamdam mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan untuk menambah jaringan gas di Penajam Paser Utara.

Namun, kebijakan penambahan jargas saat ini sudah tidak ada di pusat dalam hal ini Kementerian ESDM.

"Jargas ini sebenarnya kita lagi berupaya untuk menambah, cuma kita punya koneksi disana sudah tidak ada," ungkapnya kepada TribunKaltim.co pada Selasa (18/7/2023).

Bupati Hamdam menjelaskan bahwa jika memungkinkan untuk usulan jargas di Penajam Paser Utara diakomodir pusat, maka mekanisme pemberiannya berubah.

Yakni tidak lagi langsung diberikan, tetapi melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Skema tersebut saat ini masih dikaji oleh pusat, apakah cocok diterapkan di Penajam Paser Utara atau tidak.

"Itu skemanya lagi dikaji," ucap Hamdam.

Baca juga: Sebut Lebih Irit, Sebagian Warga Bontang Pilih Elpiji 3 Kilogram Dibanding Pakai Jargas

Saat ini, jumlah jaringan gas di Penajam Paser Utara mencapai 9.365 sambungan.

Sebelumnya pemerintah daerah sudah mengusulkan agar jaringan gas ditambah. Pada awal tahun 2023 lalu, telah diusulkan sebanyak 15 ribu sambungan jargas baru.

Selain sebagai solusi dari kelangkaan gas elpiji, harganya yang murah juga dinilai sangat membantu masyarakat Penajam Paser Utara.

"Program jargas ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, kita berupaya mudahan bisa dapat kuota, dan pemerintah pusat bisa menyediakan ulang lagi," pungkasnya.

Respon Warga Penajam

Sementara itu, salah satu warga Kelurahan Sungai Parit, Kecamatan Penajam, Adi yang sudah menggunakan jargas sejak 2019 mengatakan program ini sangat membantu.

Terlebih pada awal program ini terealisasi, masyarakat juga diberikan bantuan sepaket dengan kompornya.

Ia tidak perlu lagi khawatir kehabisan gas saat memasak, dan tidak perlu sibuk mencari gas melon untuk isi ulang.

Biayanya juga cukup terjangkau menurutnya. Ia hanya perlu membayar Rp20 hingga Rp30 ribu per bulan, tergantung pemakaiannya.

"Ini kan pasca bayar, jadi saya bayar perbulan itu kadang cuma Rp20 ribu, kalau tetangga yang sering masak, kadang Rp90 ribu," ucap Adi.

Tidak hanya biaya pemakaian yang dianggap terjangkau, tetapi mekanisme pembayarannya juga mudah.

Pengguna jargas bisa membayar di kantor pos terdekat, atau retail modern yang menyediakan layanan pembayaran tagihan.

Baca juga: Ketua DPRD Kukar Sorot Kelangkaan LPG Subsidi, Sebut Pemasangan Jargas Jadi Solusi

"Mekanisme pembayaran juga mudah, dan terjangkau. Tidak perlu lagi angkat-angkat tabung gas, dan tidak khawatir kehabisan kalau lagi masak," jelasnya. (Ardiana/Nita)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved