Berita Nasional Terkini

Budiman Sudjatmiko Bersama Korban Penculikan 1998 Datangi Prabowo: Yang Diambil Sudah Dikembalikan

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto ternyata pernah menceritakan aksi penculikan aktivis kepada Budiman Sudjatmiko.

Kompas.com/Tatang Guritno
Pertemun Prabowo Subianto dan Budiman Sudjatmiko di rumah Ketua Umum Gerindra, Selasa (18/7/2023). Bela Prabowo Subianto, politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko menyebut Ketua Umum Gerindra tersebut tak perlu diganduli masa lalu. Kritik KontraS 

Desmond yang kala itu menjabat sebagai Ketua Lembaga Bantuan Hukum Nusantara (LBHN) mengaku didatangi 8-10 orang pada pukul 02.30 WIB dini hari.

Pagi harinya, sekitar pukul 08.00 WIB, kembali datang orang tak dikenal.

Baca juga: Prabowo Subianto dan Erick Thohir Diboyong Jokowi ke Jawa Timur, Ini Kata Gerindra

Namun, Desmond mengaku tak menaruh prasangka.

Dia tak menyangka bahwa pagi itu menjadi hari di mana dia diculik.

"Kemudian, saya keluar kantor naik bus nomor 06 sampai di Kampung Melayu," kisah Desmond kepada Harian Kompas, 13 Mei 1998.

"Antara LAI dan GMKI, saya dihadang dua orang yang menodong dengan senjata. Sesudah ditodong, saya bergerak, kacamata saya jatuh, saya sulit mengenali orang. Tetapi ada mobil Suzuki Vitara warna abu-abu di GMKI. Jatuhnya kacamata membuat saya tidak leluasa dapat bergerak karena mata saya minus dan silinder, jadi sulit untuk mengenal orang. Saya diringkus, dimasukkan mobil, kepala saya ditutup seperti tas hitam dan musik diputar keras-keras serta dihimpit dua orang. Sejak itu saya tidak tahu diputar-putar, setelah 50 menit saya sampai di suatu tempat," papar dia.

Selanjutnya, Desmond mengaku diborgol, matanya ditutup kain hitam.

Selama tiga jam, ia diinterogasi tentang aktivitasnya.

"Setelah itu saya dibawa ke bak air. Setelah sempat disuruh menyelam, saya ditanya lagi soal sikap saya. Setelah selesai, saya dibawa ke sebuah ruangan dengan enam sel. Di situ sudah ada Yani Afri dan Sony, keduanya anak DPD PDI Jakut yang ditangkap Kodim Jakarta Utara soal peledakan bom di Kelapa Gading," demikian kesaksian Desmond saat itu.

Setelah sehari Desmond ditahan, aktivis Aliansi Demokrasi Rakyat (Aldera) Pius Lustrilanang masuk, disusul aktivis Haryanto Taslam.

Baca juga: Membaca Arah Dukungan Jokowi, Prabowo Subianto dan Erick Thohir Senyum Tipis Dijodohkan di Malang

Menurut Desmond, ada tawaran yang diberikan penculik kepadanya.

Ia diminta mengaku bersembunyi di Garut.

Namun, kala itu Desmond mengajukan skenario lainnya:

pergi ke Irian Jaya untuk melakukan penelitian.

Selama diculik, Desmond mengaku mendapatkan dua buah selimut, celana pendek berwarna biru dan jingga, serta tas berwarna hijau muda.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved