Kesehatan
Hari Hepatitis Sedunia Diperingati 28 Juli, Yuk Kenali Jenis, Penyebab, Gejala hingga Pengobatannya
Hari Hepatitis Sedunia diperingati 28 Juli, yuk kenali jenis, penyebab, gejala hingga pengobatannya.
- Sedangkan hepatitis D umumnya hanya ditemukan pada penderita yang sudah terinfeksi dengan hepatitis B.
Penderita yang terinfeksi dengan hepatitis B dan D akan mengalami infeksi dan masalah kesehatan yang lebih serius, termasuk dapat mengalami sirosis, atau munculnya jaringan parut pada hati, dengan lebih cepat.
Penderita hepatitis E umumnya memiliki gejala ringan di awal, seperti:
- Mengalami demam ringan
- Mengalami penurunan nafsu makan
- Merasa mual dan muntah yang berlangsung dalam beberapa hari
- Mengalami nyeri di area abdomen Merasa gatal tanpa dibarengi dengan munculnya lesi kulit, seperti benjolan, lecet, atau luka
- Muncul ruam di kulit Mengalami nyeri sendi Mengalami sakit kuning
- Memiliki urine dan tinja yang berwarna gelap
- Penderita hepatitis kronis, atau berlangsung dalam waktu lama, umumnya tidak akan menunjukkan gejala khusus dan hanya akan diketahui ketika hati berhenti berfungsi atau melakukan pemeriksaan darah.
Baca juga: Malaysia Healthcare Berikan Layanan Skrining hingga Pengobatan untuk Cegah Hepatitis C
Pengobatan Hepatitis
Mengutip dari kemkes.go.id, pengobatan hepatitis pada umumnya bersifat suportif berupa pemberian cairan dan diet yang adekuat serta pengawasan ketat adanya tanda kegagalan hati akut.
Pengobatan hepatitis akut yang disebabkan oleh infeksi hepatitis A bersifat suportif karena tidak ada antivirus khusus hepatitis A.
Perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan pada pasien dengan mual muntah hebat yang beresiko mengalami dehidrasi. Hal ini juga berlaku pada infeksi hepatitis D dan E.
Berbeda dengan hepatitis B dan C, dimana terdapat antivirus spesifik yang dapat diberikan untuk mencegah virus berkembang biak dan mencegah perjalanan penyakit menjadi lebih berat
1. Pengobatan Hepatitis B
Tidak semua penderita hepatitis B kronik perlu diobati, sehingga keputusan pengobatannya tergantung pada hasil evaluasi dokter. Penderita perlu menjalani serangkaian pemeriksaan terlebih dahulu.
Apabila diputuskan untuk diberikan obat-obatan, saat ini ada 2 pilihan obat yang dapat diberikan kepada penderita Hepatitis b, yaitu golongan nukleosida analog dan golongan interferon.
- Obat Oral dari Golongan Nukleosida Analog
Obat ini diberikan per oral (diminum) dan dapat diberikan seumur hidup.
Ada beberapa jenis nukleosida analog yang tersedia di Indonesia, diantaranya Lamivudine, Telbivudine, Entecavir, Adefovir, dan Tenofovir.
- Obat Injeksi (Suntikan) dari Golongan Pegylated-Interferon
Interferon merupakan zat yang memediasi respon peradangan dalam tubuh sebagai mekanisme pertahanan terhadap virus.
Obat ini memiliki efek antivirus dan meningkatkan sistem imun tubuh. Terdapat 2 jenis peg-interferon, yaitu pegylated-interferon α-2a (peg-IFN α-2a) dan pegylated-interferon α-2b (peg-IFN α-2b). Keduanya diberikan melalui suntikan subkutan.
2. Pengobatan Hepatitis C
Pengobatan Hepatitis C diberikan pada Hepatitis C kronik karena seringkali pasien datang ke pusat layanan kesehatan dalam fase kronik.
Pemberian antivirus pada pasien dengan hepatitis c kronik juga harus atas pertimbangan dokter setelah melakukan serangkaian pemeriksaan.
Pilihan terapi yang terbaru dan yang menjadi tulang punggung dalam terapi Hepatitis C kronik adalah agen direct acting antivirus (DAA).
DAA yang tersedia di Indonesia saat ini adalah sofosbuvir, ledipasvir/ sofosbuvir, simeprevir, daclatasvir, elbasvir/grazoprevir, dan velpatasvir/sofosbuvir.
Apabila DAA belum tersedia, dapat diberikan kombinasi obat injeksi peg-interferon dan ribavirin.
Baca juga: Misteri Hepatitis Akut pada Anak, WHO Masih Selidiki Apakah Ada Sangkut Paut dari Covid-19
Kapan Harus ke Dokter?
Seperti yang telah dijelaskan di atas, Anda dapat pergi ke dokter apabila merasakan gejala hepatitis yang tak kunjung membaik. Daripada gejalanya semakin memburuk, segera konsultasikan kondisi kesehatan Anda sekarang juga.
Mengetahui apa itu hepatitis, jenis, penyebab, dan gejalanya sangatlah penting agar Anda dapat segera mencari bantuan medis ketika diperlukan.
Meskipun beberapa jenis hepatitis dapat sembuh dengan sendirinya, beberapa jenis hepatitis lainnya dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius, seperti kanker hati dan sirosis.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Apa Itu Hepatitis, Jenis, Penyebab, dan Gejalanya".
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.