Penipu Emas di Balikpapan Ditangkap
Ruko di Balikpapan Jadi TKP Penipuan Emas, Pemilik Properti Mengaku Pelaku Kabur Tanpa Izin
Pasangan suami istri yang sebelumnya diringkus kepolisian atas dugaan penipuan emas di Balikpapan diketahui menyewa sebuah ruko sejak 2018.
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pasangan suami istri yang sebelumnya diringkus kepolisian atas dugaan penipuan emas di Balikpapan diketahui menyewa sebuah ruko sejak 2018.
Di mana ruko yang berdiri di bilangan Jalan Soekarno Hatta, Batu Ampar, Balikpapan Utara, Balikpapan tersebut kemudian dikenal toko fisik Galvin Store.
Sedari awal, pasangan suami istri berinisial GV (34) dan FB (31) ini berjualan beberapa komoditi. Selain perhiasan, juga produk kecantikan.
Pemilik ruko yang berinisial NA (39) menyebut bahwa tidak kenal terlalu jauh dengan pasangan suami istri tersebut.
Baca juga: Pemkab Paser Terbitkan 4.719 STDB, Siap Dukung Program PSR
Apalagi NA bukan berdomisili di Balikpapan, melainkan Bontang. Sehingga komunikasi hanya sebatas melalui sambungan seluler dan singkat.
"Sebenarnya saya dengan FB itu komunikasinya lancar saja, karena kan cuma sebatas pembayaran sewa. Sejauh ini nggak pernah bermasalah sih," ucap NA melalui sambungan seluler, Rabu (2/8/2023).
NA menerangkan, tadinya dia mengetahui bahwa FB dan GV menipu banyak orang bukan melalui media sosial. Namun saat dirinya kebetulan hendak meninjau langsung ruko miliknya.
Tepatnya pada Sabtu (15/7/2023) siang saat dirinya melintas, NA mendapati rukonya tengah dikerumuni banyak orang dengan posisi pintu ruko yang tertutup.
Baca juga: Cerita Korban Penipuan Emas Palsu Balikpapan: Warna Emas Memudar hingga Perhiasan Jadi Belang
"Akhirnya saya berhenti dan tanya. Mereka bilang, kalau tertipu sama GV sama istrinya. Disitu saya baru tahu kalau mereka berdua kabur, karena juga tidak ada pamit sama saya," papar NA.
Lebih lanjut, masa sewa pasutri tersebut sejatinya sudah habis pada 27 Juli 2023. Namun sebagian barang-barang milik pasutri tersebut masih tertinggal, seperti etalase dan sejumlah produk kecantikan.
"Tapi untuk emasnya sih sudah tidak ada, tinggal etalasenya aja," imbuhnya.
NA melanjutkan, terhitung hampir sepekan, dirinya berada di Balikpapan lantaran ikut diperiksa kepolisian. Baginya rutinitas ini melelahkan.
Bukan cuma itu, dia melanjutkan, tak jarang sebagian korban menghubunginya dan meminta izin untuk mengambil barang di ruko sepeninggal GV dan FB.
Hanya saja, dia cuma bisa merespon bahwa tidak berani untuk menyerahkan barang tersebut seizin pemiliknya.
Dari kejadian ini, dia berharap agar kasus ini bisa segera diselesaikan. Pasalnya, sudah ada penyewa lain yang siap menempati ruko miliknya itu.
"Bawaannya kan jadi tidak enak, terganggu sekali. Apalagi dia sudah bayar uang muka kan saya tidak bisa menjanjikan terus. Semoga cepat selesai lah," sesal NA. (*)
Korban Penipuan Emas di Balikpapan Ingin Ada Ganti Rugi, Praktisi Hukum: Ada Kemungkinan Diganti |
![]() |
---|
Bekuk Pasutri Kasus Emas Palsu ke Kalteng, Ini Sosok Kasatreskrim Polresta Balikpapan Kompol Ricky |
![]() |
---|
Cerita Korban Penipuan Emas Palsu Balikpapan: Warna Emas Memudar hingga Perhiasan Jadi Belang |
![]() |
---|
Babak Baru Penipuan Emas di Balikpapan, Rugikan Ratusan Orang, Korban dari Daerah Lain Berdatangan |
![]() |
---|
Pengakuan Meyla Korban Emas Palsu di Balikpapan, Sempat Ingin Jual Kembali 2 Pekan Sebelum Terungkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.