Berita Balikpapan Terkini

Psikolog Balikpapan Beri Tips agar Anak tak Terlibat dalam Aksi Kekerasan

Psikolog Siloam Hospitals Balikpapan, Patria Rahmawaty .S.Psi., M.MPd, Psikolog mengatakan, pemenuhan hak terhadap anak.

Penulis: Ardiana | Editor: Budi Susilo
HO/Patria
Psikolog RS Siloam Hospitals Balikpapan, Patria Rahmawaty .S.Psi., M.MPd, Psikolog berbagi ilmu soal cara pencegahan anak dari kasus kekerasan. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dalam sebuah keluarga, seorang anak menjadi pihak yang harus dilindungi. Baik secara fisik maupun psikologis.

Psikolog Siloam Hospitals Balikpapan, Patria Rahmawaty .S.Psi., M.MPd, Psikolog mengatakan, pemenuhan hak terhadap anak adalah hal yang oaling penting dilakukan orangtua.

Demi melindungi sekaligus menghindarkan mereka dari suatu tindak kekerasan.

"Dimanapun dia berada, terutama di lingkungan paling kecil yaitu keluarga, berhak mendapatkan pengasuhan dan perlindungan yang layak. Anak berhak untuk diperhatikan dan tak boleh diabaikan. Ini adalah hak anak," ungkapnya, Minggu (6/8/2023).

Baca juga: Psikolog Asal Berau Jadikan Ranah Sosmed untuk Sebar Edukasi

Baginya, hal ini menjadi cara untuk mengontrol perkembangan anak, terutama dam segi psikologisnya. Seperti menghormati orang lain, bahkan mematuhi peraturan yang ada.

Disamping itu, Patria membeberkan beberapa faktor yang menjadi pemicu seorang anak terlibat dalam tindak kekerasan.

Diantaraya ekspektasi orang tua yang tidak sesuai dengan apa yang diberikan anak, trauma masa kecil orang tua, masalah finansial.

Selain itu, orang tua yang mengalami gangguan emosional sehingga membuatnya tidak obyektif memberikan pengasuhan pada anak, serta faktor lainnya yang terjadi pada orang tua secara tiba-tiba.

"Harusnya, dimana pun anak berada, dia harus berada dalam kondisi aman secara fisik dan psikologis. Itu idealnya. Karena juga kondisi orang tua berpengaruh pada tumbuh kembang anaknya," jelasnya.

Lebih lanjut, Patria menjelaskan, saat kekerasan telah terjadi, anak wajib dijauhkan dari sumber dari sumber kekerasan tersebut.

Baca juga: Susah Bagi Waktu, Psikolog Rumah Sakit Siloam Balikpapan Beri Tips Berkarier Sembari Berumah Tangga

"Menjauhkan anak dari sumber yang jadi tindak kekerasan. Demi merecovery trauma yang dialami anak," ucapnya.

Tak hanya itu, menurut Patria, terdapat hak lain yang harus dipenuhi untuk tumbuh kembang anak demi menjauhkannya dari tindak kekerasan.

Seperti membangun pola komunikasi yang baik, membekali mereka dengan pengetahuan agama, memberikan pola asuh yang penuh dengan disiplin dan kasih sayang.

Kenali lingkungan mereka serta memberikan kesehatan baik secara fisik maupun psikologis.

Sebab, imbuhnya, orang tual menjadi filter dengan proses edukasi awal bagaimana hak anak bisa terjaga.

Ilustrasi korban-korban tindakan kekerasan kasus asusila.
Ilustrasi korban-korban tindakan kekerasan kasus asusila. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Serta mencegah mereka agar tidak terlibat dalam kekerasan bahkan menjadi pelakunya.

Karena anak tidak mungkin mencari tempat nyaman di luar, kalau di rumahnya sudah nyaman.

"Serta tidak mudah terpengaruh dengan lingkungan luar kalau dia memiliki orang yang dipercaya dirumahnya," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved