Berita Nasional Terkini
Terjawab Berapa Tinggi Ayu Putri Sasaki, Ini Profil/Biodata Paskibraka 2022 yang Ingin Masuk Akpol
Terjawab sudah berapa tinggi badan Ayu Putri Sasaki, inilah profil dan biodata anggota Paskibraka 2022 yang bercita-cita masuk Akpol.
Gadis berpostur tubuh tinggi itu masih mempertahankan penampilannya dengan hijab.
Di kolom komentar, banyak yang mendoakan agar cita-cita Ayumi Putri Sasaki masuk Akpol bisa segera terwujud.
Asal usul Paskibraka
Di balik kesakralannya, ternyata ada kisah di balik terbentuknya Paskibraka Indonesia yang masih jarang diketahui masyarakat Indonesia.
Perlu diketahui, seperti dilansir TribunJatim.com di artikel berjudul Sosok Ayumi Sasaki Pembawa Baki Bendera Dulu Viral, Keturunan Indo Jepang, Kini Ingin Masuk Akpol, asal-usul terbentuknya Paskibraka, dituangkan dalam Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga RI Nomor 14 tahun 2017, tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0065 tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.
Disebutkan, asal-usul atau cikal bakal Paskibraka lahir bersamaan dengan terjadinya peristiwa proklamasi 1945.
Tepatnya pada 17 Agustus 1945, pukul 10.00 pagi di Jalan Pegangsaan Timur, Nomor 56 Jakarta.
Baca juga: 400 Pelajar SMA di Kutai Barat Ikut Seleksi Paskibraka
Setelah pernyataan kemerdekaan Indonesia pertama kali dikumandangkan, bendera kebangsaan merah-putih pun dikibarkan oleh dua orang muda-mudi yang dipimpin oleh Latief Hendradiningrat.
Bendera tersebut, dijahit oleh tangan Fatmawati Soekarno.
Bendera inilah, yang kemudian disebut dengan bendera pusaka.
Kala itu, bendera pusaka berkibar siang dan malam di tengah dentuman suara tembakan dan meriam dalam perjuangan melawan Belanda.
Walau ketika itu proklamasi kemerdekaan sudah dilakukan, namun kenyataannya perjuangan belum selesai.
Saat itu Belanda masih ingin menguasai Indonesia sehingga ketika itu perjuangan masih berlanjut.
Hingga pada 4 Januari 1946, situasi kota Jakarta semakin genting, sehingga Presiden Soekarno dan juga Wakilnya Bung Hatta, pergi meninggalkan Jakarta menuju Yogyakarta dengan membawa bendera pusaka yang sebelumnya sudah berkibar.
Bendera tersebut dibawa dengan cara dimasukan ke dalam koper milik Presiden Soekarno, dan selanjutnya Ibukota Negara Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.