Ibu Kota Negara

Pengamat Singgung Kondisi Keuangan PT Waskita Karya dengan Nasib Proyek IKN Nusantara

Pengamat menyoroti kondisi keuangan PT Waskita Karya dengan nasib proyek IKN Nusantara. Diketahui, kondisi keuangan PT Waskita Karya tengah tidak baik

Editor: Amalia Husnul A
Kontan/Baihaki
Ilustrasi pembangunan IKN. Pengamat menyoroti kondisi keuangan PT Waskita Karya dengan nasib proyek IKN Nusantara. Diketahui, kondisi keuangan PT Waskita Karya tengah tidak baik 

TRIBUNKALTIM.CO - Kondisi keuangan salah satu BUMN Karya, PT Waskita Karya tengah jadi sorotan setelah diketahui gagal bayar utang dan utang yang menumpuk, padahal Waskita Karya adalah pemegang proyek terbesar di IKN Nusantara.

Dari total nilai proyek IKN Nusantara sebesar Rp 7,22 triliun yang dikerjakan BUMN Karya, PT Waskita Karya mendapat porsi anggaran yang terbesar yakni Rp 4,33 triliun.

Lalu bagaimana nasib proyek IKN Nusantara dengan kondisi keuangan PT Waskita Karya yang tengah tidak baik-baik saja ini?

Diketahui baru-baru ini, PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengumumkan tak mampu membayar utang yang sudah jatuh tempo.

Dampaknya, perdagangan saham emiten PT Waskita Karya yang berkode WSKT ini dibekukan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menurut Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia, Toto Pranoto, soal porsi Waskita Karya yang mendapat proyek IKN Nusantara terbesar memang tidak mengherankan.

Lantaran PT Waskita Karya dinilai memiliki kualitas teknik yang sudah tidak perlu diragukan lagi.

Selasa (8/8/2023) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kontan.co.id Toto Pranoto mengatakan, “Secara kualitas teknik mungkin tidak diragukan kapasitas WSKT.” 

Diketahui, PT Waskita Kayra mendapatkan kontrak kerja untuk sejumlah proyek pendukung kawasan IKN mulai dari akses jalan tol, hingga pembangunan gedung kementerian koordinator.

Kendati demikian, menurut Toto, Waskita Karya memerlukan kepastian dari sisi pembiayaan untuk menunjang modal kerja pembangunan proyek IKN.

“WSKT mungkin memerlukan kepastian dari sisi financing apakah mereka cukup solid untuk pembiayaan proyek proyek yang sedang berjalan selain proyek IKN,” katanya.

Dihubungi terpisah, SVP Corporate Secretary WSKT Ermy Puspa Yunita memaparkan, berdasarkan kepemilikan proyek, perolehan nilai kontrak baru (NKB) masih didominasi oleh proyek pemerintah sebesar 66,24 persen, diikuti oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 13,62 persen, proyek Swasta sebesar 1,29 persen, dan anak perusahaan sebesar 18,85 persen.

Selain itu, Waskita Karya juga lebih selektif dalam memilih proyek terutama dalam hal kepastian pembayaran.

Baca juga: Hashim Jamin Prabowo Lanjutkan IKN Nusantara, Sudah Ada di Janji Kampanye 2014

"Saat ini Perseroan sangat selektif dalam memilih proyek terutama dalam hal kepastian pembayaran, terdapat uang muka dan monthly payment serta sudah melalui Komite Manajemen Resiko Konstruksi sehingga harapannya proyek – proyek yang didapatkan oleh Waskita dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu serta memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan,” tutur Ermy.

Dikutip TribunKaltim.co dari kontan.co.id, Rabu (9/8/2023) Ermy Puspa Yunita mengatakan, "Pekerjaan proyek masih berjalan sesuai dengan schedule. Sampai dengan saat ini progres pembangunan IKN masih berjalan sesuai dengan rencana."

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved