Sejak Juli Hingga Agustus 2023, Karhutla di PPU Hanguskan 6 Hektar Lahan

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) telah menghanguskan setidaknya 6 hektar lahan.

Hal itu terhitung sejak Juli hingga Agustus 2023 ini, atau pada saat berlangsungnya musim kemarau.

Kepala Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Budi Santoso mengatakan bahwa 6 hektar lahan itu seluruhnya berada di Kecamatan Penajam.

"Kejadian semuanya ada di Kecamatan Penajam, total luas lahan yang terbakar kurang lebih 6,03 hektar," ungkapnya Jumat (11/8/2023).

Budi menjelaskan bahwa sejak Juli hingga Agustus, karhutla di PPU sudah terjadi sebanyak delapan kali.

Baca juga: Isran Noor Ingin Pihak Swasta turut Terlibat dalam Kesiapsiagaan Bencana Kekeringan dan Karhutla

Baca juga: Petugas Gabungan di Kubar Pantau Titik Hotspot Karhutla di Kampung Juaq Asa

Empat kali di bulan Juli, dan empat kali juga pada Agustus.

"Total sudah ada 8 kejadian," sambungnya.

Penyebab Karhutla ini kata Budi, ada yang sengaja dilakukan masyarakat setempat.

Mereka ingin membuka lahan dengan cara yang mudah, tetapi abai terhadap konsekuensinya.

Untuk itu, masyarakat diminta apabila ingin membuka lahan, agar dilakukan dengan cara lain yang lebih aman.

Misalnya dengan merintis, meskipun membutuhkan waktu yang lama.

Tetapi, selain aman dari karhutla, hasil rintisan juga dapat dijadikan bahan kompos.

"Daun daun kering itu dikumpulkan kemudian dicampur dengan bahan tertentu pembuat kompos, kemudian disimpan beberapa hari, tentu lebih besar manfaatnya daripada residu hasil pembakaran lahan," pungkas Budi.

Baca juga: Selaraskan Program Pemerintah, PT ITCI Kartika Utama Teruskan Pembangunan Posko Terpadu Karhutla

Beberapa kejadian karhutla di PPU, bahkan ada yang lokasinya dekat dengan pemukiman warga.

Dalam sehari, bisa ditemukan dua kejadian karhutla di daerah asal ibu kota baru ini. (*)