Berita Penajam Terkini
Bupati PPU Sebut Sektor Pariwisata tak Hanya Andalkan APBD Perlu Kolaborasi
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur menggelar sarasehan pariwisata bertajuk "Ngobrol Bareng Bupati"
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur menggelar sarasehan pariwisata bertajuk "Ngobrol Bareng Bupati" pada Selasa (30/9/2025).
Hal ini sebagai forum terbuka, antara pemerintah daerah dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis).
Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) ini, menjadi ruang diskusi mengenai berbagai persoalan, dan arah kebijakan pengembangan pariwisata daerah.
Pariwisata Masih Hadapi Kendala Dasar
Dalam forum tersebut, sejumlah perwakilan Pokdarwis menyampaikan berbagai kendala, yang dihadapi dalam mengelola destinasi wisata lokal.
Baca juga: Disporapar Balikpapan Dorong Kolaborasi untuk Kembangkan Pariwisata di Kota Minyak
Permasalahan yang muncul meliputi, keterbatasan infrastruktur pendukung seperti akses jalan, air bersih, dan fasilitas umum, minimnya promosi, serta belum optimalnya pelatihan dan pendampingan bagi pelaku wisata.
Permintaan untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan dukungan anggaran juga mengemuka, terutama bagi Pokdarwis yang mengelola potensi wisata berbasis masyarakat desa.
Bupati Tekankan Kolaborasi dan Sumber Dana Alternatif
Menanggapi hal tersebut, Bupati Mudyat Noor menyebut sektor pariwisata, menjadi salah satu prioritas pembangunan daerah.
Ia mengakui keterbatasan APBD Kabupaten PPU, namun menekankan pentingnya menjalin kerja sama dengan pemerintah provinsi, pemerintah pusat, serta sektor swasta, termasuk melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan investasi.
“Pariwisata adalah salah satu sektor andalan yang perlu dikembangkan bersama. Kita tidak bisa hanya mengandalkan APBD. Harus ada sinergi dengan pihak luar,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan, keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan beroperasi penuh mulai 2028, menjadi peluang besar bagi sektor pariwisata di PPU, mengingat letak geografis kabupaten yang berdekatan dengan kawasan inti IKN.
“Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan mobilitas di kawasan IKN, kunjungan wisatawan ke PPU diperkirakan juga akan ikut meningkat,” katanya.
Prestasi Nasional Diapresiasi, Namun Pengelolaan Perlu Diperkuat
Kepala Disbudpar PPU, Andi Israwati Latief, dalam paparannya menjelaskan, salah satu destinasi unggulan PPU, Pantai Nipah-Nipah, telah masuk dalam 50 besar destinasi wisata terbaik nasional dari lebih dari 6.000 destinasi di Indonesia.
| Dorong Kemandirian Desa Penajam Paser Utara, Pemkab Fokus Bangun Kolaborasi dan Inovasi |
|
|---|
| PKK Penajam Paser Utara Cegah Stunting via Program Cinta |
|
|---|
| Pemkab PPU Siap Mempercepat Pemekaran Kecamatan Pasca Penetapan Batas IKN |
|
|---|
| Banjir di Desa Babulu Barat PPU Perlahan Surut, Tiga Rumah Warga Terdampak |
|
|---|
| Satgas Pangan PPU Tegur Pedagang dan Retail, Harga Beras Premium Masih Melonjak di Atas Batas Resmi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.