Dinas Damkar Paser Sasar Pelajar untuk Edukasi Cegah Potensi Kebakaran

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Guna memberikan pemahaman kepada pelajar, Dinas Pemadam Kebakaran atau Disdamkar Paser gencar menggelar sosialisasi dan simulasi penanganan kebakaran.

Sosialisasi yang dirangkai simulasi tersebut, menyasar sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Kabid Pencegahan pada Disdamkar Paser, Teguh Haryanto mengatakan kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk pencegahan terhadap potensi kebakaran besar.

Baca juga: 45 Peserta Ikuti Pelatihan Relawan Pemadam Kebakaran MPA yang Digelar Damkar Paser

"Dengan pengetahuan dan cara penanganan kebakaran, maka pihak sekolah dapat mengetahui bagamana menangani saat api muncul," kata Teguh, Senin (14/8/2023).

Sosialisasi tersebut rutin digelar agar guru maupun siswa dapat meningkatkan kewaspadaan, dan mengurangi tingkat kelalaian terhadap bahaya yang tidak diinginkan.

Pada tiap sekolah, sambung Teguh dalam kegiatan juga disampaikan tentang fungsi alat pemadam kebakaran.

"Seperti alat pelindung diri dan alat pemadam api, kami juga menyampaikan penanggulangan langsung jika terjadi kebakaran di sekitar sekolah," ulasnya.

Teguh menilai, kegiatan yang dilakukan dapat bermanfaat saat para guru maupun siswa kembali ke lingkungan rumah masing-masing.

Baca juga: Damkar Paser Bentuk Pos Sektor Kecamatan, Cepat Tanggap Beri Pelayanan ke Masyarakat

Terlebih, apa yang sudah disampaikan tentang penanggulangan api di sekolah dapat diterapkan saat berada di rumah mereka.

"Hal itu harus diketahui agar dapat meningkatkan kewaspadaan bahaya kebakaran terutama di tempat tinggal masing-masing," imbuhnya.

Program edukasi di sekolah, merupakan salah satu rangkaian kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui sosialisasi dan edukasi masyarakat yang dilakukan di sekolah-sekolah.

Giat terakhir dilakukan pada 11 Agustus lalu, Disdamkar Paser melangsungkan sosialisasi kepada 349 peserta didik dan 47 guru SDIT Al Khawarizmi Tanah Grogot.

Sosialisasi yang dilakukan, dalam rangka penyebaran informasi dan edukasi kepada guru serta peserta didik tentang pentingnya sedini mungkin mengetahui hal pencegahan kebakaran dan keperluan penyelamatan.

"Karena pada dasarnya, mencegah lebih baik daripada menanggulangi," tutur Teguh.