Pilpres 2024
Golkar dan PAN Gabung Gerindra-PKB Dukung Prabowo, Jusuf Kalla: Pemilu, Orang Tak Lihat Partainya
Partai Golkar dan PAN gabung Gerindra dan PKB dukung Prabowo di Pilpres 2024, Jusuf Kalla sebut saat pemilu, orang tak lagi lihat partainya.
TRIBUNKALTIM.CO - Partai Golkar dan PAN gabung Gerindra dan PKB dukung Prabowo di Pilpres 2024, Jusuf Kalla sebut saat pemilu, orang tak lagi lihat partainya.
Politikus Senior Partai Golkar, Jusuf Kalla (JK) membela Ganjar Pranowo yang memiliki koalisi ramping di pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.
Hal tersebut menyusul Prabowo Subianto yang kini memiliki koalisi gemuk.
JK menuturkan bahwa nantinya masyarakat tidak lagi memilih sesuai dengan dukungan parpol di Pilpres.
Nantinya, masyarakat bakal memilih kepada figur capres dan cawapres yang dinilai tepat.
"Kalau sudah masuk ke pemilu itu, orang tidak lagi melihat partainya. Orang melihat orangnya," kata JK saat ditemui di Kantor Pusat Palang Merah Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (14/8/2023).
JK pun mencontohkan pengalamannya maju sebagai calon presiden bersama Eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto di Pilpres 2009.
Baca juga: Jusuf Kalla Lantik Pengurus DMI Kaltim 2023-2028, Berpesan Agar Masjid Perbanyak Kegiatan Sosial
Saat itu, keduanya tidak mendapatkan suara sesuai dengan dukungan parpol pengusung.
"Pengalaman saya dengan Pak Wiranto dulu, kalau dihitung-hitung jumlah suara (parpol pengusung) itu lebih 20 persen. Tapi hanya dapat suara 14 persen, tidak simetris, tergantung," jelasnya.
Lebih lanjut, JK menambahkan siapapun bisa saja mengusulkan capres dan cawapres dalam pemilu.
Akan tetapi, nantinya semua keputusan tetap ada di tangan rakyat.
"Yang memilih kan rakyat, partai yang mengusulkan, yang memilih rakyat. Terserah rakyat bagaimana, rakyat ada yang ikut partainya, ada juga yg tidak. Selama ini begitu," tandasnya.
Sebagai informasi, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) telah secara resmi menyatakan dukungan untuk Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024 mendatang.
Kedua partai itu menyusul Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang terlebih dahulu berkoalisi dengan Partai Gerindra untuk mendukung Prabowo Subianto menjadi capres.
Nantinya, poros koalisi Prabowo ini bakal melawan poros PDIP dan PPP yang telah mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres.
Tak hanya itu, ada pula poros koalisi Partai NasDem, PKS dan Demokrat yang telah mendukung Anies Baswedan menjadi capres.
Jokowi Dinilai Dukung Prabowo Capres 2024
Pengamat politik, Ujang Komarudin, menyebut deklarasi Golkar dan PAN sejalan dengan wacana koalisi besar yang sempat mencuat saat keempat partai besar nasional bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di DPP PAN pada awal April 2023.
Baca juga: Psy War Ganjar Pranowo Sebut Belum Selesai, Usai Golkar dan PAN Join ke Prabowo, Tunggu Tren Naik?
Saat itu, Jokowi bertemu dan bersilaturahmi dengan Ketua Umum (Ketum) sejumlah partai nasional, di antaranya Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan; Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto; Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto; dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.
Ujang lalu menyoroti simbol-simbol politik yang menguatkan analisisnya.
Menurutnya, terlalu kebetulan jika PAN dan Golkar mengumumkan dukungan untuk Prabowo di hari dan lokasi yang sama.
"Itu kemungkinan ada arahan itu, kalau tidak ada arahan, pasti harinya berbeda, tempatnya berbeda gitu loh,” ungkap Ujang, Minggu, dilansir Wartakotalive.com.
“Secara politik, simbolnya seperti itu, saya sih melihatnya ada arahan Jokowi, sebagaimana skema awal dulu saat pertemuan di DPP PAN itu, dan berlanjut dengan tadi, dukungan koalisi besar kepada Prabowo saat ini,” jelas dia.
Senada dengan Ujang, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, mengatakan sulit menampik tidak ada campur tangan Jokowi dari bergabungnya PAN, Golkar, PKB, dan Gerindra di Pilpres 2024.
"Sulit untuk tidak menyatakan bahwa ada tangan Pak Jokowi dalam pilihan PAN dan Golkar bergabung dengan Gerindra dan PKB," ujar Ray dalam keterangannya, Senin (14/8/2023).
Ray menyebut dimulai dari intensitas Jokowi dan keluarganya menggandeng Prabowo, dan pernyataan Pilpres 2024 waktunya Prabowo.
"Sampai tertundanya relawan Jokowi menyatakan dukungan mereka kepada Pak Ganjar."
"Semua situasi ini menggambarkan bagaimana sikap positif Pak Jokowi atas pencalonan Prabowo," papar Ray Rangkuti.
Baca juga: PDIP Tanggapi Isu Golkar dan PAN Dukung Prabowo atas Cawe-cawe Jokowi, Singgung AD/ART Partai
Respons Ganjar Pranowo
Bakal capres Ganjar Pranowo turut menanggapi deklarasi Partai Golkar dan PAN yang mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Ganjar Pranowo menilai deklarasi tersebut bukan bagian dukungan dari Presiden Jokowi kepada Prabowo Subianto.
"Enggak ah (dukungan Jokowi ke Prabowo)" katanya di sela-sela silahturahmi ke kediaman Gus Dur di Ciganjur, Jakarta, Minggu.
Ganjar mengatakan deklarasi Golkar dan PAN kepada Prabowo harus dihormati.
Apalagi, kata dia, partai politik memiliki hak untuk menentukan sikap.
"Enggak papa itu hak mereka setiap partai politik yang musti kita hormati, sikap boleh dong apapun itu," jelas Ganjar.
Adian Tanggapi Isu Jokowi Main 2 Kaki
Sementara itu, politisi PDIP, Adian Napitupulu, angkat bicara soal isu Presiden Jokowi main dua kaki antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Diberitakan Wartakotalive.com, Adian Napitupulu menyebut Jokowi sudah dipastikan 100 persen mendukung Ganjar Pranowo.
Ia pun menampik dugaan Presiden Jokowi main dua kaki antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Menurutnya, dekatnya Jokowi dengan Prabowo merupakan hal lumrah lantaran Ketua Umum Gerindra tersebut adalah menteri dan pembantu Presiden.
“Sebagai menteri, Prabowo akan sering bertemu dengan Presiden, misalnya dia nyopirin Presiden, sebagai menteri dan pembantu dia bisa lakukan itu, enggak mungkin presiden nyopirin dia,” papar Adian di Gedung Tribun, Jakarta, Jumat (13/8/2023).
Sebelumnya, Prabowo Subianto menegaskan keputusan PAN dan Golkar merapat itu tak ada campur tangan dari Presiden Jokowi.
"Pak Jokowi orang yang sangat demokratis, jadi beliau sangat menghormati hak setiap partai politik."
"Yang harus saya tegaskan, jadi apapun keputusan partai manapun beliau pasti restui. Saya kira apapun keputusan saya dan para ketua umum partai politik, beliau (Jokowi) tidak akan melarang dan tidak akan mendikte," kata Prabowo, Minggu.
Baca juga: Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Hari Ini: Elektabilitas Prabowo Buat Anies dan Ganjar Gigit Jari
Prabowo pun mengaku terharu sekaligus merasa terhormat atas dukungan yang diterimanya.
"Saya merasa sangat terharu sangat dibesarkan hati saya dengan kepercayaan yang begitu besar dari partai-partai yang besar dan partai-partai yang bersejarah ini."
"Ini sungguh suatu kehormatan bagi saya," terangnya.
Dengan adanya dukungan ini, Prabowo menyebut dirinya bertambah semangat untuk maju di Pilpres 2024.
"(Dukungan ini) yang juga membuat saya bertekad untuk tidak mengecewakan harapan partai-partai ini dan terutama harapan rakyat Indonesia semuanya," jelas Prabowo.
Sebagai informasi, Gerindra dan PKB serta Golkar dan PAN resmi berkoalisi untuk Pilpres 2024.
Tak hanya berkoalisi, keempatnya juga menyatakan dukungan pencapresan terhadap Prabowo Subianto.
Koalisi ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama politik oleh empat ketua umum partai politik masing-masing, yakni Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dari PKB, Zulkifli Hasan dari PAN, dan Airlangga Hartarto dari Golkar, serta Prabowo sendiri.
Dalam kerja sama politik ini, Prabowo memastikan masing-masing partai politik akan diberikan porsi yang sama untuk membahas nama bakal cawapres.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ganjar Tanggapi Isu Jokowi Dukung Prabowo Capres 2024 usai Deklarasi Golkar dan PAN.
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
PTUN Putus Gugatan PDIP soal Pencalonan Gibran pada 10 Oktober, Bagaimana Nasib Pelantikan Wapres? |
![]() |
---|
Pelantikan Presiden 2024 Kapan? Jadwal Resmi dari KPU dan Lokasi, Prediksi Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Kapan Prabowo Dilantik Menjadi Presiden dan Gibran Jadi Wakil Presiden ke-9 RI? Ini Jadwal Resmi KPU |
![]() |
---|
Refly Harun Ejek Anies yang Pilih Istirahat Usai Pilpres 2024, Masa Pemimpin Perubahan Rehat? |
![]() |
---|
'Kebetulan', Kata Ketua Baleg Soal UU Kementerian Negara Direvisi Usai Prabowo Ingin Tambah Menteri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.