IKN Nusantara

Progres Terbaru Pembangunan Jembatan Duplikasi Pulau Balang, Hampir 30 Persen

Progres terbaru pembangunan jembatan duplikasi Pulau Balang, hampir 30 persen

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Sandrio

TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur, terus dikebut.

Diantaranya pembangunan jembatan duplikasi Pulau Balang.

Diketahui, jembatan duplikasi ini menghubungkan Balikpapan dengan Jembatan Pulau Balang menuju Penajam Paser Utara.

Asisten II Pemkab Penajam Paser Utara, Nicko Herlambang mengatakan, progres pembangunan duplikasi bentang pendek Jembatan Pulau Balang, terus berjalan.

Nicko Herlambang menjelaskan bahwa, pembangunan yang tengah berjalan di lapangan sudah 20 hingga 30 persen.

Pembangunan jembatan kembar ini, seluruhnya merupakan kewenangan dari Kementerian PUPR.

Ini merupakan akses penghubung antara Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

"Ini dibangun untuk melengkapi yang sudah ada, yang dibangun oleh provinsi," katanya.

Duplikasi jembatan ini dibangun untuk memaksimalkan lintasan bagi kendaraan dari atau menuju Penajam Paser Utara - Kota Balikpapan.

Baca juga: Pengamat Soroti Pembangunan IKN Nusantara, Masih Pakai Dana APBN hingga Kaitan dengan Pilpres 2024

Kuantitas kendaraan diprediksi akan ramai, terlebih dengan adanya IKN Nusantara.

"Karena memang kalau hanya mengandalkan dari jembatan yang ada disitu jelas tidak memungkinan untuk traffic jalan yang akan terhubung nanti," jelasnya.

Panjang jembatan ini sama dengan bentang pendek jembatan Pulau Balang, yakni sekitar 470 meter.

Aksesnya nanti akan terhubung dengan bandara VVIP, dan akses jalan tol yang juga akan segera dibangun.

Dengan masifnya pembangunan di Penajam Paser Utara, diharapkan seluruh akses terutama sisi laut Penajam Paser Utara bisa terbangun.

Hal itu sejalan dengan harapan pemerintah daerah, untuk menjadikan Penajam Paser Utara sebagai kota yang berkembang dari pesisir.

"Dengan adanya pembangunan ini, daerah kita sudah mudah diakses," tegasnya.

"Bisa membuka ruang pertumbuhan untuk wilayah kita," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Nusantara, Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan, pembangunan jembatan duplikasi akan meningkatkan konektivitas Jalan Lintas Selatan Kalimantan yang menjadi jalur utama angkutan logistik di Pulau Kalimantan.

Saat ini, Danis beranggapan, kendaraan dari Balikpapan menuju Penajam dan akan melanjutkan perjalanan ke Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan dan kota lainnya harus memutar dengan jarak sekitar 80 km dengan waktu tempuh 4 jam.

Alternatif lainnya yakni melalui transportasi kapal ferry dengan waktu penyeberangan sekitar 1,5 jam, belum ditambah waktu antre menuju kapal ferry.

Danis berharap, dengan dukungan jembatan duplikasi ini akan membantu mempersingkat jarak tempuh, yakni sekitar 30 km dan dapat dilintasi hanya dalam satu jam.

Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional BBPJN Kalimantan Timur, Ditjen Bina Marga membangun jembatan duplikasi bentang pendek Pulau Balang di Kalimantan Timur.

Informasi yang dihimpun TribunKaltim.co, jembatan duplikasi bentang pendek Pulau Balang berada sekitar 500 meter dari jembatan bentang panjang Pulau Balang yang telah selesai pada 2021 lalu.

Letaknya dibangun berdampingan dengan jembatan lama sepanjang 470 meter telah rampung pada 2015.

Jembatan duplikasi bentang pendek Pulau Balang dibangun sepanjang 511 meter dengan tipe rangka baja yang terdiri dari 4 pilar di zona laut dan 4 pilar di zona darat.

Konstruksi jembatan mulai dibangun Januari 2023 sesuai kontrak senilai Rp471 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Adhi Karya - Duta - Jakon (KSO). (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved