HUT Kemerdekaan RI
Kisah Juang Siswi SMK Maritim Tarakan jadi Paskibraka Pemkot, tak Ambisi Bawa Baki
Ananda Saskai mengatakan, sebelumnya sudah melalui proses seleksi di sekolah, kemudian diseleksi di tingkat kabupaten dan lolos dilatih.
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Inilah kisah juang seorang siswi di SMK Maritim Tarakan jadi Paskibraka.
Dirinya diberitanggungjawab untuk menjadi Paskibraka tingkat Kota Tarakan di upacara bendera di gedung Pemkot Tarakan.
Sosok Ananda Saskia, merasa bangga dipercaya masuk dalam tim Paskibraka Pemkot Tarakan meski dia mengungkapkan tak ber ambisi membawa baki.
Tidak menyangka namanya bakalan terpilih pagi tadi bertugas sebagai pembawa baki Bendera Merah Putih di upacara HUT ke-78 RI, Ananda Saskia, siswi asal SMK Maritim Tarakan, Kalimantan Utara.
Baca juga: Kisah Perjuangan Pelajar SMKN 4 Balikpapan jadi Paskibraka Provinsi Kaltim
Saat pengumuman siapa yang menjadi pembawa baki Bendera Merah Putih, Anandsa Saskia mengaku sempat gugup
“Awalnya sangat gugup, karena diumumkan tadi. Tapi niatnya membanggakan dan jangan sampai mengecewakan pelatih, pembina kami yang sudah berjuang, berusaha terus. Nanti sampai di sini baru saya bisa bernapas lega, banggalah,” ungkap Ananda Saskia kepada TribunKaltara.com, usai kegiatan pengibaran Bendera Merah Putih di momen Upacara Peringatan HUT ke-78 RI, Kamis (17/8/2023) pagi tadi.
Ananda Saskai mengatakan, sebelumnya sudah melalui proses seleksi di sekolah, kemudian diseleksi di tingkat kabupaten dan lolos dilatih di latgap sebulan lebih kemudian masuk pusdiklat 14 hari.
Setelah itu hari ini bisa bertugas. Kalau dibilang gugup iya, tapi kalau berlebihan gugup, nanti menimbulkan kesalahan.
Baca juga: Asal Muasal Bendera Merah Putih Raksasa Terpasang di IKN Nusantara, Biaya Pembuatan Rp 300 Juta
"Jadi mindset ditanamkan di pikiran tidak boleh gugup, semangat membanggakan pelatih dan pembina,” papar Ananda Saskia, pelajar yang saat ini duduk di bangku kelas dua SMK Maritim Tarakan.
Ananda Saskia lahir di Tarakan, puteri dari pasangan Ira Bania dan Suwardi.
Meski profesi sang ayah sebagai buruh, tak menyurutkan semangatnya untuk menggapai cita-cita yakni sebagai polwan jika bisa ditugaskan di Tarakan, Kalimantan Utara.
Sejak awal bergabung sebagai petugas Paskibra tidak berambisi menjadi pembawa baki.
Tapi sudah ditunjuk dapat tugas, harus dijalankan. Alhamdulillah orangtua mendukung. Kemarin kami latihan 14 hari di pusdiklat.
"Kami dipilih itu ditetapkan pagi, kemarin semua dicoba menjadi pembawa baki. Jadi pengumuman saya bertugas bawa baki tadi pagi,” tukasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Kisah Ananda Saskia Anak Buruh Terpilih Jadi Pembawa Baki Bendera di HUT ke-78 RI, Awalnya Gugup.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.