HUT Kemerdekaan

Sosok Juru Bahasa Isyarat Upacara 17 Agustus di Istana Negara yang Disorot, Profil Winda Utami

Sosok juru bahasa isyarat Upacara 17 Agustus di Istana Negara, Kamis (17/8/2023) yang jadi sorotan. Profil Winda Utami

Editor: Amalia Husnul A
DOK. Pribadi Winda Utami via Tribun Jogya
Winda Utami saat menjadi penerjemah Bahasa Isyarat di Upacara HUT ke-77 Kemerdekaan RI. Sosok juru bahasa isyarat Upacara 17 Agustus di Istana Negara, Kamis (17/8/2023) yang jadi sorotan. Profil Winda Utami 

Penampilannya di televisi itulah yang akhirnya membawa Winda dipercaya untuk menjadi juru bahasa isyarat upacara HUT kemerdekaan RI di Istana Merdeka.

Awalnya, tugas tersebut dilakukan pada 2022, yakni saat peringatan HUT kemerdekaan ke-77 RI.

Ketika itu, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang meminta dirinya menjadi juru bahasa isyarat untuk upacara.

Saat itu, penampilannya yang ekspresif juga sempat menarik perhatian warganet.

Namanya pun jadi perbincangan warganet pada tahun lalu. 

Pengalaman itu sempat membuatnya takut. Dia khawatir nantinya warganet akan kembali mengenali penampilannya.

"Dari pengalaman tahun lalu tiba-tiba viral, terus ramai itu saya jadi ada ketakutan waduh jangan-jangan entar orang notice lagi," ujar Winda

Sehingga dia pun sempat berpikir untuk menahan diri supaya tidak terlalu ekspresif dalam menjalankan tugasnya kali ini.

"Sehingga sudah. Ah tahan (tahan ekspresi), tahan gitu," lanjut Winda seraya tertawa.

"Sebenarnya kalau untuk (mengisyaratkan) lagu, itu yang kemarin itu saya sudah berusaha untuk menahan diri agar supaya jangan sampai terlalu wah gitu," jelasnya.

Winda mengakui bahwa dirinya mungkin termasuk orang yang ekspresif saat berbicara atau menyampaikan sesuatu.

Sehingga kebiasaan tersebut terbawa ketika sedang menjadi juru bahasa isyarat.

Namun, Winda menjelaskan bahwa secara garis besar, dalam berbahasa isyarat ada tiga poin yang perlu ditekankan, yakni isyarat itu sendiri, ekspresi dan verbal.

"Jadi tiga ini yang saya pakai. Cuma mungkin karena orang mengisyaratkan beda-beda ya.

Nah mungkin saya orang yang termasuk ekspresif ketika berbicara," ujar dia. 

Selain itu, Winda juga mengadaptasi dari rekan-rekan penyandang tuli saat berkomunikasi.

"Teman-teman saya di daerah itu lebih ekspresif. Jadi saya akhirnya kayak meng-copy mereka. Caranya mereka gitu," ungkap Winda.

Ia sendiri sangat bangga dilibatkan dalam upacara di Istana Merdeka sebagai juru bahasa isyarat.

Sebab kesempatan itu tidak hanya berharga untuk menambah pengalaman bagi dirinya sendiri.

Melainkan keluarganya merasa bangga karena Winda bisa jadi bagian dari upacara besar yang ditonton masyarakat di seluruh Indonesia.

"Ketika proses penerjemahan itu saya biasa saja karena saya berpikir itu adalah bagian dari pekerjaan saya.

Cuman di luar itu, ketika dipanggil (pihak) dari istana pasti saya sangat bangga," tutur Winda.

"Karena ini bukan hanya pribadi saya saja yang bangga, jadi kan keluarga juga ikut pasti ada rasa, eh ini jadi bagian lho di upacara sebesar ini," kata dia.  

Momen berkesan saat terjemahkan lagu MAC

Saat ditanya mengenai momen apa yang paling berkesan dalam tugasnya pada Kamis lalu, Winda menjawab, ketika dirinya menerjemahkan lagu-lagu yang dibawakan grup vokal asal Papua, yakni MAC. 

Sebab ada bahasa daerah yang harus dipelajari terlebih dulu.

"(Yang berkesan) itu momen ketika menerjemahkan lagu MAC. Ya karena itu saya kan ada bahasa Papua-nya ya.

Saya kebetulan punya teman orang Papua. Jadi itu saya screenshot-in bagian bahasa yang saya enggak paham artinya," ungkap Winda.

"Terus saya ngobrol sama temen saya, lalu oh ini berarti lirik ini artinya begini ya, lirik ini artinya begini. Nah, sudah dapat lirik bahasa Indonesia-nya, baru saya belajar menerjemahkan bersama-temen tuli saya," ujar dia.

Tak sampai di situ, dia pun berlatih secara khusus dengan teman tuli yang ada di daerah melalui video call.

Sebab, kata Winda, temannya tersebut memiliki kemampuan dalam menerjemahkan lagu ke bahasa isyarat.

Hal yang sama juga dia lakukan saat menerjemahkan lagu "Rungkad" yang dibawakan Putri Ariani.

"Ada lirik, 'rungkad entek-entekan kelangan koe sing tak sayang...,'

Nah itu saya terjemahkan dalam bahasa isyarat (menjadi) patah, hancur berkeping-keping, kehilangan kamu yang paling kusayang.

Kayak gitu," jelas Winda.

"Itu pun saya prosesnya dievaluasi dulu sama teman yang tuli," lanjut dia. 

Proses latihan terlebih dulu dimungkinkan karena semua yang bertugas di upacara HUT ke-78 Kemerdekaan RI telah menjalani briefing materi upacara.

Dia pun ikut dalam geladi kotor dan geladi bersih upacara sehingga sejak awal bisa mempelajari apa yang harus disampaikan pada saat upacara 17 Agustus 2023 di halaman Istana Merdeka.

Winda mengapresiasi panitia HUT RI kali ini yang dinilainya lebih matang dan mau menerima masukan dari para juru bahasa isyarat.

Misalnya saat kirab budaya dan kirab bendera pusaka, para juru bahasa isyarat memberikan saran agar informasi yang disampaikan oleh pembawa acara saat upacara lebih banyak.

Dengan begitu, pada juru basa isyarat bisa memberikan informasi upacara yang lebih lengkap untuk penyandang tuli.

"Sehingga bisa diterjemahkan ke bahasa isyarat dengan lebih lancar, lebih baik. Memang persiapan untuk tahun ini lebih baik," tutur dia. 

Untuk tahun depan, dia pun ingin kembali terlibat sebagai juru bahasa isyarat di upacara HUT kemerdekaan.

"Mau lagi ya, semoga. Semoga masih dipercaya, amin," kata Winda.

Kepada warganet yang mendukung penampilannya, Winda pun mengucapkan terima kasih.

Terlebih untuk para warganet yang sehari-hari bukan merupakan pengguna bahasa isyarat.

"Yang pasti senang, saya senang sekali (diapresiasi netizen).

Saya mengucapkan terimakasih sama orang yang notice penerjemahnya walaupun dia bukan pengguna bahasa isyarat. Terima kasih," kata Winda.

"Dan untuk teman-teman tuli yang nonton, semoga bisa dimengerti bahasa isyarat saya.

Karena kan kalau di daerah-daerah itu bahasa isyarat kadang ada perbedaan sedikit," ujar dia.

Baca juga: Viral Aksi Ketua RT di Tenggarong Panjat Tiang Bendera saat Tali Putus pada Upacara 17 Agustus 2023

(*)

Update HUT Kemerdekaan RI

 

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved