Masih Capres Terkuat, Prabowo Menang Head to Head Lawan Ganjar dan Anies, Pendukung 2019 Masih Solid

TRIBUNKALTIM.CO - Survei capres: Prabowo Subianto menang head to head lawan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, pendukung 2019 solid dukung capres Gerindra lagi di 2024.

Calon presiden (capres) Prabowo Subianto hingga kini masih jadi capres terkuat di hasil survei capres.

Terbaru, lembaga Indikator Politik menggelar survei head to head ketiga pasang calon.

Hasilnya, Prabowo Subianto jadi pemenangnya.

Simak perincian hasil head to head antara Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.

Baca juga: Hasil Survei Capres Indikator Politik: Pemilih Prabowo Pindah ke Anies, Ganjar Stagnan

Prabowo berhasil mengungguli Ganjar Pranowo secara head to head dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 15-21 Juli 2023.

Kesuksesan Prabowo itu membuktikan keberhasilan dalam menjaga soliditas pendukung pada Pilpres 2019 lalu.

Peneliti Indikator Politik Bawono Kumoro membeberkan alasan Prabowo bisa unggul dari Ganjar secara head to head.

Bawono menilai adanya sebagian pendukung Prabowo yang beralih ke Anies kembali memberikan dukungan di Pilpres 2024 mendatang.

Menurut Bawono, jika Anies tidak masuk ke putaran kedua maka sebagian pendukung Prabowo yang sakit hati dan lari ke Anies kemungkinan akan kembali lagi untuk mendukung.

Hal itulah yang membuat Prabowo unggul dari Ganjar secara head to head.

Baca juga: Hasil Survei Capres Terbaru: Suara Perempuan Condong ke Ganjar dan Anies, PR Besar untuk Prabowo

"Prabowo selain bisa mempertahankan sebagian pendukung beliau di 2019, dan kemungkinan pendukungnya yang dulu sakit hati balik lagi jika Anies tidak lolos ke putaran kedua," kata Bawono, Sabtu (19/8/2023).

Sementara itu, Ganjar yang hanya memiliki basis pendukung dari PDIP ataupun pendukung Jokowi dinilai belum mampu mengimbangi kekuatan Prabowo secara head to head.

Ganjar cenderung hanya mengandalkan pendukungnya dari kalangan PDIP saja.

"Sementara Ganjar pemilih utamanya hanyalah pendukung Jokowi di 2019 lalu, dan cenderung hanya mengandalkan itu," ujar Bawono.