Berita Kubar Terkini
Jago Merah Mengamuk di Kubar, Jemi A Ruanda tak ke Sekolah, Baju, Sepatu, Buku, Tas, Semua Terbakar
Jago Merah Mengamuk di Kubar, Jemi A Ruanda tak ke Sekolah, Baju, Sepatu, Buku, Tas, Semua Terbakar
Penulis: Zainul | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Jago Merah Mengamuk di Kubar, Jemi A Ruanda tak ke Sekolah, Baju, Sepatu, Buku, Tas, Semua Terbakar, Minggu 20 Agustus 2023, sekitar pukul 22.00 Wita.
Kebakaran hebat yang meludeskan puluhan rumah di Kampung Muhur, Kecamatan Siluq Ngurai, Kutai Barat berdampak luas, termasuk kondisi mental anak-anak.
Trauma mendalam mereka alami termasuk Jemi Arta Ruanda (9) murid Sekolah Dasar Negeri, SDN 001 Siluq Ngurai. Dia kehilangan pakaian sekolah, sepatu, tas dan buku-buku.

Kondisi yang sama mungkin dialami ratusan anak lainnya yang menjadi korban kebakaran di Kampung Muhur itu. Mereka kehilangan tempat bermain yang sudah familiar dengan mereka, juga suasana dan lingkungan tempat tinggalnya.
Jemi Arta Ruanda mengaku saat melihat rumahnya terbakar dia berlari-lari mencari tempat yang aman. Dari jauh dia menyaksikan rumah tempat tinggalnya dan seluruh isinya habis terbakar.
Tidak ada yang mampu diselamatkan. Semuanya dilalap jago merah.
Seperti apa kondisi korban kebakaran di Kampung Muhur, Kecamatan Siluq Ngurai, simak selengkapnya di sini:
Kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri, SDN 001 Siluq Ngurai, Kabupaten Kutai Barat (Kubar) terpaksa harus diliburkan selama 1 minggu ke depan.
Baca juga: Tim Inafis Polres Kubar Selidiki Sumber Api yang Bakar 71 Unit Rumah Warga di Kampung Muhur
Langkah ini dilakukan lantaran banyak warga sekolah mulai dari murid hingga guru-guru menjadi korban kebakaran pada Minggu malam kemarin.
Mereka hanya bisa menyelamatkan diri beserta pakaian di badan saat kebakaran hebat datang melanda kawasan tempat tinggal mereka di RT 02 Kampung Muhur, Kecamatan Siluq Ngurai pada Minggu 20 Agustus 2023, sekitar pukul 22.00 Wita.
Kepala SDN 001 Siluq Ngurai, Efesus Alen mengatakan langkah ini dilakukan setelah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Barat.
"Kita sudah koordinasi dengan pihak Kecamatan dan Dinas Pendidikan," ujarnya saat ditemui TribunKaltim.co di lokasi kebakaran pada Senin (21/8/2023).
Dia membeberkan, karena banyak murid dan guru-guru jadi korban kebakaran. Rumah mereka rata dengan tanah. "Hanya bisa menyelamatkan diri beserta pakain di badan," ungkapnya.
Dia belum memastikan berapa jumlah murid dan guru yang menjadi korban kebakaran, hanya saja dia menyebutkan jumlah murid di SDN 001 sebanyak 168 dan 17 guru.
Baca juga: Kebakaran Hebat di Kampung Muhur, SD 001 Siluq Ngurai Terpaksa Diliburkan Seminggu
Gedung Sekolah Jadi Posko Darurat
Selain itu, bangunan gedung SDN 001 juga terpaksa dijadikan posko darurat penampungan korban kebakaran yang tercatat sebayak 60 Kepala Keluarga dan 197 Jiwa.
Pasalnya SDN 001 berlokasi tak jauh dari tempat kebakaran.
Sementara itu anak-anak SD yang menjadi korban kebakaran juga mengaku masih trauma dengan insiden kebakaran yang meratakan tempat peristirahatan mereka.
"Baju sekolah saya, sepatu sama tas saya terbakar, jadi tidak bisa ke sekolah," kata Jemi Arta Ruanda (9) salah satu murid SD yang menjadi korban kebakaran.
Dengan wajah yang tertunduk lesu, anak yang baru duduk di bangku kelas 4 SD N 001 Siluq Ngurai itu mengaku, hanya bisa berlari ke tempat yang aman saat kebakaran terjadi.

Sekolah Dasar Negeri 001 Siluq Ngurai, Kutai Barat terpaksa diliburkan lantaran banyak warga sekolah jadi korban kebakaran hingga bangunan sekolah dijadikan Posko darurat penampungan korban kebakaran.TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL
Sementara seluruh isi rumah termasuk perlengkapan sekolah, tidak bisa di selamatkan oleh orang tua nya berserta warga Kampung Muhur.
Kondisi yang sama juga dialami Mika Julianti (12). Bersama orangtua dan keluarganya harus merelakan rumah beserta isinya ludes terbakar.
Ini menjadi kebakaran terbesar yang pernah terjadi di Kutai Barat. "Saya libur sendiri karena pakaian sekolah saya terbakar semua," ungkapnya.
Karenanya, Siswi Kelas VII SMP Negeri 1 Siluq Ngurai itu sangat mengharapkan bantuan dari semua pihak atas musibah yang dialami.
Baik pakaian, kebutuhan makan dan minum, termasuk perlengkapan sekolah, sehingga bisa segera mengikuti aktivitas pendidikan seperti biasanya.
"Harapan saya, supaya banyak pihak-pihak yang membantu kami yang menjadi korban kebakaran di kampung Muhur ini," harapnya.

Tim Inafis Polres Kutai Barat diterjunkan untuk menyelidiki sumber api yang memicu terjadinya kebakaran hebat di Kampung Muhur, Kecamatan Siluq Ngurai, Kutai Barat, Kalimantan Timur pada Minggu 20 Agustus 2023 malam.
Dengan membawa peralatan khusus, tim inafis Polres Kubar tiba di lokasi kebakaran sekira pukul 11:00 Wita pada Senin 21 Agustus 2023.
Tak tanggung-tanggung kebakaran hebat tersebut mengakibatkan kerugian material yang diperkirakan mencapai sebanyak miliaran rupiah.
Pasalnya, selain membakar 41 unit bangunan rumah warga, ada 4 unit bangunan Lamin atau rumah panjang (rumah adat) yang dihuni puluhan kepala keluarga juga ludes terbakar.
Tak hanya itu, 17 sarang burung walet serta puluhan unit kendaraan sepeda motor milik warga juga menjadi sasaran amukan si jago merah.
Kapolsek Siluq Ngurai, Iptu Suyoto mengatakan saat ini pihaknya bersama jajaran tim Inafis Polres Kubar masih berupaya melakukan penyelidikan dan memintai sejumlah keterangan warga.
"Dari kepolisian saat ini ada dari tim Inafis yang melakukan penyelidikan asal mula terjadinya kebakaran namun saat ini belum diketahui dari mana terkait dengan terjadinya kebakaran itu," ujar Kapolsek Siluq Ngurai Iptu Suyoto saat ditemui di lokasi kebakaran pada Senin (21/8/2023).
Selain itu, lokasi titik awal munculnya api juga sudah dipasang garis polisi dan mengamankan beberapa sample kebakaran.
Sampai pagi hari ini masih dalam kondisi pendinginan. Untuk korban saat ini ada yang di keluarga ada juga yang di Pos pengendalian penanganan kebakaran di SD 001 Siluq Ngurai.
Iptu Suyoto juga mengatakan pihaknya akan terus melakukan pengawalan terhadap seluruh korban kebakaran yang saat ini dititipkan di bangunan sekolah dasar SD Negeri 001 Siluq Ngurai yang berlokasi tak jauh dari tempat kebakaran.
Hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan serta kebutuhan para korban kebakaran yang berjumlah 60 Kepala Keluarga dan 197 Jiwa selama berada di Posko penampungan korban kebakaran. (*)
DPRD Kubar Tunda Paripurna Pengesahan APBD Perubahan 2025, Ternyata Ini Alasannya |
![]() |
---|
Pelatihan Batik Motif Kutai Barat, Fokus ke Warga yang Belum Punya Pekerjaan |
![]() |
---|
Jelang HUT ke-80, Kodim 0912/Kutai Barat Gelar Bakti Sosial Khitanan Massal |
![]() |
---|
Kolaborasi PKK Kutai Barat dan PT BEK-TCM Hadirkan Solusi Nyata Atasi Stunting Anak |
![]() |
---|
TP PKK Kutai Barat Gandeng Perusahaan Tambang untuk Tekan Angka Stunting |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.