Berita Samarinda Terkini

Satlantas Polresta Samarinda Tindak Lanjuti Perlintasan Truk 'Monster' di Simpang Pasir

nsiden terperosoknya salah satu truk tambang yang konvoi di jalur jalan RT 13, Kelurahan Simpang Pasir, Kota Samarinda menyebakan cor

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Personel Sat Lantas Polresta Samarinda berada di workshop PT BSS, Bantuas Palaran, menindaklanjuti adanya mobilitas sejumlah truk mining yang melintasi jalur umum tanpa adanya koordinasi pada Minggu (20/8/2023) lalu.TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Insiden terperosoknya salah satu truk tambang yang konvoi di jalur jalan RT 13, Kelurahan Simpang Pasir, Kota Samarinda menyebakan cor yang baru selesai dikerjakan beberapa waktu lalu mengalami keretakan.

Keretakan cor setebal 30 sentimeter itu terlihat memanjang selebar 2,5 meter.

Terdapat dua retakan di badan jalan yang telah dicor sepanjang 20 meter tersebut.

Namun salah satu keretakan itu disebutkan warga sudah ada sebelum insiden terperosoknya truk tambang seri LCMG CMT 160 pada Minggu (20/8) lalu tersebut.

Tak hanya rekatan, beberapa ruas tepi cor juga terlihat rompal diduga karena proses evakuasi truk tambang, yang berangkat dari yang dimobilisasi dari Pelabuhan Semayang Balikpapan menuju Bantuas, Samarinda.

Baca juga: Truk Spesialis Tambang Konvoi Lewat Jalan Umum di Samarinda, Polisi Sebut tak Ada Koordinasi

Baca juga: Viral! Truk Batu Bara Melintas di Jalan Umum, Dekat Stadion Palaran Samarinda

7 truk mining itu direncanakan akan menuju work shop PT Bina Sarana Sukses (BSS) dengan pengawalan dua personel Unit Patwal Satlantas Polresta Balikpapan.

Kerusakan jalan cor yang disebabkan mobil monster tambang itu kontras terlihat tanpa harus menggunakan alat khusus.

David (49) salah seorang warga setempat mengatakan dirinya juga merasa heran mengapa truk-truk yang khusus digunakan di area pertambangan itu dapat melintas.

"Siapa sih yang izinkan? Jalanan baru dicor dan belum benar-benar kering, tapi sudah dilalui kendaraan besar-besar," ucapnya heran, Selasa (22/8).

David mengatakan, alat berat yang sejatinya hanya boleh beroperasi di area pertambangan itu memang kerap melintas di jalur Simpang Pasir.

"Tapi biasanya malam. Ini kok tumben siang. Makanya heran siapa yang mengizinkan," imbuhnya.

Di sisi lain, awak media Samarinda kembali mencoba mengkonfirmasi ke Kasat Lantas Polresta Balikpapan, Kompol Ropiyani terkait pengawalan tak berizin yang disebutkan dilakukan personelnya juga belum memberikan penjelasan.

"Nanti saya teleponin ya, karena masih back up pengamanan rute kunjungan kerja KASAL," jawab singkat Kompol Ropiyani, yang dihubungi melalui pesan WhatsApp.

Sementara itu, perlintasan yang menyalahi aturan itupun kini dalam penanganan Sat Lantas Polresta Samarinda.

Bahkan, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli melalui Kasat Lantas Kompol Creato Sonitehe Gulo mengatakan pihaknya telah mendatangi workshop PT BSS yang berada di kawasan Bantuas, Palaran.

Baca juga: Sopir Truk Viral yang Acungkan Jari Tengah di Samarinda Minta Maaf, Janji tak Mengulangi Lagi

Ia menjelaskan 7 mobil 'monster' itu melewati jalur Bukit Soeharto dan masuk ke kawasan Simpang Pasir.

"Masih kami tindak lanjutu. Yang jelas workshopnya sudah kami temukan, akan kita periksa dan ditindak lanjuti dengan aturan yang ada," singkat Kompol Creato Sonitehe Gulo. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved