Berita Kutim Terkini
Warga Binaan Lapas Kelas IIA Bontang 55 Persen Berasal dari Kutai Timur
Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIA Bontang secara keseluruhan berjumlah sekitar 1.600an orang dimana 893 orang dari Kutai Timur
Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIA Bontang secara keseluruhan berjumlah sekitar 1.600an orang dimana 893 orang dari Kutai Timur.
Hal itu disampaikan oleh Kasi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik (Binadik) Lapas Kelas IIA Bontang, Riza Mardani bahwa hampir 60 persen warga binaannya berasal dari Kutim.
Kata dia, dari 893 orang warga Kutai Timur binaan Lapas Kelas IIA Bontang seluruhnya memiliki kasus penyalahgunaan narkoba.
Baca juga: Kunjungan Keluarga WBP di Lapas Bontang Kalimantan Timur Tembus 2.000 Saat Lebaran 2023
"Sedangkan daya tampung kita hanya 376, jadi sudah over kapasitas kita kurang lebih 460 persen di Lapas Bontang," ungkapnya, Rabu (23/8/2023).
Lanjutnya, untuk mengatasi masalah over kapasitas tersebut, Lapas Kelas IIA Bontang diantaranya percepatan warga binaan yang bisa diproses untuk melaksanakan bebas bersyarat dan cuti bersyarat.
Selain itu juga melalui program mutasi atau menyebar ke Lapas atau Rutan yang ada di Samarinda, Balikpapan atau Tenggarong untuk mengurangi over kapasitas di dalam Lapas Bontang.
Kendati demikian, Lapas Kelas IIA Bontang juga telah memberikan remisi terhadap warga binaannya pada 17 Agustus 2023 lalu sebanyak 1.200 orang.
Baca juga: Dapat Kelonggaran 4 Hari, Keluarga WBP Lapas Bontang Boleh Jenguk Lebih dari Sekali saat Lebaran
Untuk wilayah Kutai Timur terdapat 700an warga binaan yang mendapat remisi dalam rangka Kemerdekaan Indonesia yang ke-78.
"Kami juga ada percepat pelaksanaan waktu Covid-19 lalu, kurang lebih dari 2020 sampai dengan terakhir kami kami asimilasi rumah Januari sampai Juni 2023, Lapas Bontang sudah mengeluarkan yang asimilasi rumah hampir 500 orang," jelasnya.
Meskipun demikian, tetap saja Lapas Kelas IIA Bontang masih over kapasitas warga binaan dimana kemungkinan hal itu disebabkan tindak narapidana juga terus meningkat.
"Tapi ya karrna memang jumlah atau tingkat kejahatan kembali banyak mau tidak mau kita tetap harus merangkul," pungkasnya.
Sangatta Maxim Community Pakai Pita Hitam, Empati Atas Meninggalnya Driver Ojek Online di Jakarta |
![]() |
---|
Pembangunan Kutim tak Terpengaruh oleh Dana TKD Kaltim 2025 yang Dipangkas 50 Persen |
![]() |
---|
Aksi Inisiatif Warga Kutim Hasilkan Kompos dan Lapangan Kerja via Bank Sampah |
![]() |
---|
Usai Reses Bersama DPRD Kutim, Yuliana Langsung Bentuk Poktan Wanita |
![]() |
---|
Anggota DPRD Kutim Pandi Widiarto Dorong Petani Lokal Manfaatkan Program Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.