Berita Berau Terkini

Dari 280 Paket Pekerjaan Berlangsung di Berau, 95,8 Persen Sudah Rampung

Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setkab Berau, Jimmy Arwi Siregar menyebut realisasi proses lelang di tempatnya per Jumat (25/8/2023).

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setkab Berau, Jimmy Arwi Siregar. TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setkab Berau, Jimmy Arwi Siregar menyebut realisasi proses lelang di tempatnya per Jumat (25/8/2023) sudah mencapai 95,8 Persen.

Dijelaskannya proses lelang merupakan pekerjaan yang dinamis. Sebab, paket pekerjaan bisa masuk kapan saja sehingga bisa mempengaruhu persentase penyelesaiannya.

Misalnya saja yang terjadi, pada Kamis (24/8) pagi mencapai 97 Persen, namun di sore hari turun menjadi 95,8 Persen disebabkan masuknya sumber dana melalui Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi (DBHDR). 

“Dan kemudian ada beberapa paket pekerjaan itu yang perencanaannya berada di tahun yang sama dengan konstruksinya sehingga proses perencanaan selesai baru mereka akan mengadakan dua paket, pengawasan dan konstruksi fisiknya,” jelasnya kepada Tribunkaltim.co, Jumat (25/8/2023). 

Realisasi progres ini merupakan jumlah paket pekerjaan yang selesai sebanyak 228 dari 280 paket pekerjaan yang masuk di sistem dengan nilai anggaran mencapai Rp 1,96 Triliun.

Diantara ratusan paket pekerjaan, Jimmy menyebut terdapat 24 paket pekerjaan yang dilakukan dengan cara lelang. 

“Yang tender 24 paket pekerjaan saja, paling banyak di DPUPR Berau. Totalnya deri 24 paket pekerjaan itu nilainya Rp 66,5 Miliar,” jelasnya. 

Baca juga: Gasak 2 Handphone dan Uang Tunai di Sebuah Kafe, Seorang Pria di Samarinda Ditangkap Polisi

Jimmy juga menjelaskan mengapa terdapat paket-paket pekerjaan yang muncul di akhir-akhir masa anggaran murni.

Hal itu dikatakannya dikarenakan dana pergeseran melalui DBHDR yang baru masuk. Sehingga baru muncul tendernya pada bulan Juli. 

“Dan baru DLHK saja, yang masuk hanya DLHK dengan 4 kegiatan totalnya Rp 17,5 Miliar berupa pembuatan RTH di Tanjung Redeb,” tuturnya. 

Hal-hal tersebutlah yang mampu merubah pencapaian UPBJ dalam hitungan jam saja. Dari realisasi 97 Persen menjadi 95,8 Persen. 

“Kita dinamis banget, tapi begitu masuk kita langsung proses,” tegasnya.

Secara grafik pekerjaan sendiri, saat ini bahkan hampir tidak ada berkas paket yang dikerjakan. Sebab, puncak pekerjaan terpada terjadi pada Mei lalu mencapai 81 paket pekerjaan hang harus diproses. 

“Jadi kalau secara grafik sudah sangat sedikit yang kita proses, puncaknya di Mei saat ini sudah sedikit,” terangnya. 

Baca juga: Masuk Tahun Politik, Otorita Berharap Revisi UU IKN Nusantara Segera Disahkan

Selain paket pekerjaan yang dilakukan secara lelang atau tender, terdapat juga paket pekerjaan yang prosesnya hanyalah Pengadaan Langsung (PL). Dikatakan Jimmy, biasanya hal itu berupa pengadaan barang seperti konsumsi. Misalnya saja, saat ini ada 24 Pengadaan Langsung. 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved