IKN Nusantara

Terowongan Bawah Laut IKN Nusantara, Muat 6 Lajur Kendaraan, Selesai Dalam 3 Tahun

Terowongan bawah laut IKN Nusantara, muat 6 lajur kendaraan, selesai dalam 3 tahun

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan terowongan bawah laut akan menjadi salah satu infrastruktur prestisius di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

Biaya pembangunannya diperkirakan berkisar Rp 3 triliun.

Terowongan bawah laut di Teluk Balikpapan ini akan menjadi yang pertama di Indonesia.

Dilansir dari Kompas.com, Kementerian PUPR menyebutkan bahwa pembangunan Tol Bawah Laut di Ibu Kota Nusantara akan dimulai pada tahun 2024 mendatang.

Infrastruktur itu berupa terowongan yang ditenggelamkan di bawah air atau immersed tunnel di Teluk Balikpapan.

"Kita baru selesai studi kelayakan, dan dari hasil studi kelayakan tersebut kita membuat desain.

InsyaAllah pada tahun depan kita bisa mulai (konstruksinya)," ujar Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Sumadilaga, pada Rabu (23/08/2023).

Menurut dia, setelah penyusunan desain immersed tunnel tersebut, Kementerian PUPR kemudian melakukan pelelangan dan pembangunannya diperkirakan bisa dimulai tahun 2024 mendatang.

"Kalau kita bisa memulai pembangunan immersed tunnel ini pada 2024 maka sekitar 2-3 tahun dapat diselesaikan (sekitar tahun 2026)," tuturnya.

Danis menyampaikan, desain immersed tunnel dirancang dalam bentuk box dengan panjang sekitar 1,5 kilometer.

Selain itu, juga dirancang untuk enam lajur jalan tol.

"Jadi kita buat terlebih dahulu box immersed tunnel di darat, kemudian ditarik sedemikian rupa lalu kita tenggelamkan bawah air," pungkasnya.

Untuk diketahui, Tol Bawah Laut itu termasuk dalam Tol Akses IKN Segmen 4A Simpang Tempadung-Outer Ring Road IKN dengan panjang 18,2 kilometer.

Pembangunan terowongan tersebut bertujuan menjaga kelestarian habitat bekantan dan pesut di sekitar Teluk Balikpapan.

Oleh karena itu, Pemerintah tidak membangun jembatan yang dapat mengubah morfologi lingkungan di sekitarnya.

Sebelumnya, Junaidi, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Timur menyebut terowong bawah laut ini akan dibangun pada kedalaman sekitar 40 meter dengan lebar jalan sekitar 22 meter dan panjang jalan sekitar 1 km.

Nantinya, bila terowongan ini berhasil dibangun maka target waktu tempuh dari Bandara Sepinggan di Balikpapan menuju KIPP sekitar 30 menit bisa tercapai dan menjadi lebih dekat ketimbang melalui Jembatan Pulau Balang.

Proyek tersebut diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rp 3 triliun.

Sementara itu, Pemerintah akan membangun koridor satwa di jalan tol Ibu Kota Nusantara.

Rencana pembangunan infrastruktur ini merupakan langkah konservasi alam termasuk pelestarian satwa di IKN.

Danis mengatakan, satwa yang sering ditemukan melintas di sekitar kawasan proyek Tol IKN yaitu monyet.

"Yang sudah saya lihat banyak monyet," kata Danis, Jumat (19/5/2023).

Koridor satwa berbentuk jalan yang disediakan agar satwa tetap dapat berpindah tempat tanpa terganggu adanya jalan tol.

"Sudah pernah kita bikin di Tol Sumatera, untuk kawanan gajah lewat," tambah Danis.

Jalan tol yang dimaksud adalah pelintasan gajah di Tol Pekanbaru-Dumai (Permai).

Saat ini, Tol Permai menjadi satu-satunya jalan tol yang memiliki terowongan pelintasan gajah di Indonesia.

Terdapat lima titik pelintasan gajah di Tol Permai yang menjadikan jalan tol tersebut memiliki keunikan tersendiri dibandingkan jalan bebas hambatan lain. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved