Pilpres 2024
Kata Pengamat soal Dampak Perubahan Nama Koalisi Pro Prabowo Subianto, Berimbas pada Elektabilitas?
Inilah kata pengamat soal dampak perubahan nama koalisi pro Prabowo Subianto, berimbas pada elektabilitas?
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah kata pengamat soal dampak perubahan nama koalisi pro Prabowo Subianto, berimbas pada elektabilitas?
Partai pendukung Prabowo Subianto yang maju sebagai capres pada 2024 mendatanga telah berganti nama.
Sebelumnya, Gerindra dan PKB sepakat membentuk koalisi untuk mendukung Prabowo sebagai capres yang dinamai Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Namun belakangan sejumlah partai yakni Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Bulan Bintang (PBB) merapat ke koalisi tersebut.
Kelima partai politik tersebut lantas memutuskan mengganti nama koalisi guna mengakomodasi aspirasi seluruh partai politik pendukungnya.
Baca juga: Parpol Pro Prabowo Berubah Nama Jadi Koalisi Indonesia Maju, Lanjutkan Program Jokowi, Nasib KKR?
Baca juga: Ini 3 Nama yang Menguat Jadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024
Baca juga: Ada Cinta Segitiga Jokowi, Prabowo dan Ganjar di Balik Panggung Muktamar Sufi Internasional 2023?
Perubahan nama disepakati lima ketua umum partai politik koalisi yakni Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra.
Kongsi kelima partai politik itu berganti nama menjadi Koalisi Indonesia Maju.
“Kita sepakat koalisi kita, kita beri nama Koalisi Indonesia Maju,” kata Prabowo dalam pidato politiknya di hari ulang tahun (HUT) ke 25 PAN di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Senin (28/8/2023).
Lantas, apakah pergantian nama koalisi pendukung bakal calon presiden Prabowo Subianto ini bakal berimbas pada elektabilitas? Simak artikel berikut ini.
Baca juga: Bos Partai Pendukung Prabowo Sepakat IKN Nusantara di Kaltim, Singgung Udara Jakarta yang Memburuk
Ganti Nama Koalisi, Berimbas pada Elektabilitas?
Pergantian nama koalisi pendukung bakal calon presiden (capres) Pemilu 2024, Prabowo Subianto, dinilai tak terlalu berimbas pada elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Sekalipun nama koalisi itu kini sama dengan nama kabinet pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia Maju, publik yang pro pemerintah tak akan seketika mendukung Prabowo.
"Kalau ini dianggap bisa mendongkrak keterpilihan koalisi pendukung sih, ada sih efeknya, tapi menurut saya efeknya enggak terlalu besar,” kata analis komunikasi politik dari Universitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo kepada Kompas.com, Selasa (29/8/2023).
“Saya enggak yakin orang benar-benar memilih gara gara nama koalisinya,” tuturnya.

Kunto meyakini bahwa pergantian nama koalisi pendukung Prabowo memang dimaksudkan untuk menarik dukungan pemilih Jokowi atau pihak yang pro dengan pemerintah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.