Berita Kukar Terkini

30 Hektare Lahan Gambut di Muara Kaman Kukar Terbakar, Diduga Ada Kesengajaan

Kebakaran hutan dan lahan yang berlokasi di Desa Sabintulung dan Desa Tunjungan, Kecamatan Muara Kaman.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
HO/BPBD Kukar
Lahan gambut seluas 30 hektare di Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur hangus terbakar. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Lahan gambut seluas 3 hektare di Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur hangus terbakar.

Kebakaran hutan dan lahan yang berlokasi di Desa Sabintulung dan Desa Tunjungan, Kecamatan Muara Kaman itu baru berhasil dipadamkan setelah tiga hari.

Pemadaman api dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara (Kukar), Manggala Agni dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Santan.

"Siang tadi karhutla sudah berhasil ditangani oleh tim gabungan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kukar, Abdal, Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Realisasikan Program Terang Kampongku, Bupati Kukar Resmikan PLTS Dusun Nangka Bonah Muara Kaman

Diketahui, luasan kebakaran lahan gambut yang terjadi sejak Senin (28/8/2023) malam lalu ini mencapai hingga 3 hektare.

Hamparan lahan gambut tersebut diketahui cukup berdekatan dengan lokasi kebakaran serupa yang terjadi pada beberapa hari lalu.

"Kendala utamanya adalah akses lokasi yang sulit dilewati. Namun beberapa titik sudah berhasil dipadamkan," tegasnya.

Pemadaman ini juga terbantu dengan kondisi air pasang yang menggenangi disekitar kawasan lahan gambut, sehingga api bisa dengan cepat padam.

Meski demikian, tim gabungan tetap melakukan pemantauan hingga waktu sore hari.

Baca juga: Potensi Karhutla Selama Kemarau, 1,4 Hektare Lahan Tahura Bukit Soeharto Hangus Akibat Puntung Rokok

"Setelah memastikan semuanya padam, tim masih memantau lokasi kebakaran hingga sore hari. Kemudian malam hari ini baru kembali ke satuannya masing-masing," sebutnya.

Sementara itu, belum diketahui pasti mengenai penyebab api yang membakar puluhan hektare lahan gambut tersebut.

Namun diduga disengaja oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan hanya memikirkan kepentingan pribadi.

Marak Karhutla di Kukar

Bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) mulai marak terjadi di Kukar selama sebulan terakhir.

Musim kemarau 2023 lebih kering dibandingkan tiga tahun sebelummya. Puncak kemarau kering diprediksi terjadi pada Agustus hingga awal September.

Ini disebabkan fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang terjadi di samudra.

Pemanasan di wilayah laut menyebabkan perubahan cuaca, angin menjadi lebih kering di musim kemarau ini.

Baca juga: Isran Noor Tetapkan Status Siaga Bencana Kekeringan, Karhutla, dan Asap di Kaltim

Efek lanjutannya banyak, salah satunya banyak titik panas atau hotspot yang muncul di Kukar. Jika dipantau melalui aplikasi Sipongi, banyak hotspot yang terpantau satelit.

“Banyak hotspot, tapi bukan titik api. Titik panas yang terpantau satelit kalau di zoom ada pit tambang, atap seng juga ketika panas itu jadi titik hotspot,” kata Kalak BPBD Kukar, Setianto N Aji belum lama ini.

Setianto melanjutkan, secara faktual dua pekan belakangan banyak kejadian Karhutla di Kukar, termasuk kebakaran permukiman.

Titik panas juga selalu berkembang setiap hari, padam di sisi satu kemudian muncul hotspot di titik lainnya, begitu sebaliknya.

BPBD Kukar mengaku kesulitan melakukan penanganan, syukurnya banyak relawan dan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang ikut terlibat.

Kebakaran lahan yang terjadi beberapa waktu terakhir berlokasi di Jonggon C dan Jonggon Desa Kecamatan Loa Kulu.

Kemudian, Kelurahan Merdeka Kecamatan Samboja, Desa Sabintulung Kecamatan Muara Kaman, Kecamatan Muara Muntai, Desa Lamin Telihan Kecamatan Kenohan.

Kelurahan Jawa, Kelurahan Dondang dan Kelurahan Pendingin Kecamatan Sangasanga. Kelurahan Muara Jawa Tengah, Kelurahan Muara Kembang Kecamatan Muara Jawa.

Kebakaran ini mengakibatkan puluhan hektare lahan hangus. Namun demikian, status Kukar masih terbilang aman, belum ke tahap Status Siaga Darurat.

Hal tersebut dikarenakan ada beberapa kriteria untuk tahap siaga darurat.

BPBD Kukar juga menjadikan rekomendasi teknis BMKG dan perkembangan hotspot.

Jika tidak ada perkembangan, maka status Kukar tidak akan sampai siaga darurat.

Tetapi jika prakiraan cuaca mengindikasikan kekeringan panjang tanpa hujan, hotspot meluas, karhutla meningkat, maka Kukar akan bersiap ke siaga bencana.

“Kita belum siaga bencana, di Kaltim juga belum ada. Tapi semua sudah bersiap.

"Kalau dua kabupaten/kota membuat status siaga bencana, provinsi akan mengikuti,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved