IKN Nusantara

Tak Sembarangan, Pengiriman Bilah Patung Garuda ke IKN Nusantara Pakai Upacara Adat

Tak sembarangan, pengiriman bilah Patung Garuda ke IKN Nusantara pakai upacara adat

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Suasana Amphitheater NuArt Sculpture Park Bandung terlihat ramai oleh pengunjung di hari pengiriman perdana bilah-bilah Patung Garuda untuk bangunan Kantor Presiden di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Rabu (30/8/2023).

Sebagai penanda keberangkatan bilah-bilah Patung Garuda ke IKN di Kalimantan Timur digelar upacara adat Sunda "Ngarajah".

Dilansir dari Tribun Jabar, Upacara ini dihantarkan Paguyuban Kesenian Studio Titikdua Ciamis, Jawa Barat, pimpinan penyair Godi Suwarna.

Upacara yang diberi tajuk "Rajah Pangjurung Ringkang" ini dimaksudkan sebagai doa pengantar perjalanan agar bagian-bagian dari IKN sampai di tujuan dengan selamat.

Tujuannya adalah proses pengerjaan Istana Presiden di IKN berjalan lancar, sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan.

Pengiriman perdana bilah-bilah bangunan Istana Presiden di Ibu Kota Nusantara ini akan berangkat dari workshop Nyoman Nuarta di Bandung menuju Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Seniman Nyoman Nuarta mengatakan, sebanyak 80 bilah atau delapan modul, pada tahap pertama akan diangkut menggunakan truk melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju Kalimantan.

"Pemberangkatan dari sini memerlukan waktu kurang lebih seminggu dan paling cepat 5 hari. Ini harus kita perhitungkan apalagi bentuknya ini aneh-aneh," ujar Nyoman Nuarta saat ditemui di sela acara.

Bilah-bilah istana ini, kata Nyoman, memiliki tinggi mencapai 4.50 meter.

Proses pemberangkatannya ini akan menggunakan kapal laut menuju Sepaku dan khusus pengiriman tahap pertama, bilah-bilah yang mulai dikerjakan sejak Maret 2023 ini, diperuntukkan pada segmen 7 dan segmen 8 dari bangunan Istana Presiden.

"Bangunan istana dibagi-bagi menjadi 16 segmen dengan puncak tertinggi terdapat pada sayap burung garuda di sisi paling luar," ujarnya.

Ia mengatakan, pembuatan bilah-bilah Istana Presiden sampai sat ini sudah mencapai 3.477 bilah kuningan dan 528 rangka bilah perforated weathering steel.

"Kita kerjakan ini sejak Maret 2023. Total seluruh bilahnya akan mencapai 4.687 bilah. Kita berharap di Oktober 2023 bilah kuningan sudah selesai semuanya. Sedangkan untuk bilah rangka perforated kita harap selesai dikerjakan di Bandung pada Februari 2024," ujar Nyoman.

Menurutnya, tidak mudah memperlakukan logam seperti kuningan karena sifatnya yang lebih keras dibanding tembaga.

Seluruh proses perancangan Istana Presiden, ujar Nyoman Nuarta, dikerjakannya bersama 70 orang ahli dari berbagai disiplin ilmu untuk memastikan seluruh bangunan.

Sebagai pematung, Nyoman meletakkan ide dasar istana seta mengembangkan landasan ideologis yang menyertainya yang kemudian disempurnakan oleh para arsitek, ahli struktur, ahli geologi dan para ahli lainnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved