IKN Nusantara

Konglomerat Kompak Investasi IKN Nusantara, Sinarmas Susul Ciputra, Salim Grup dan Agung Sedayu

Konglomerat kompak investasi di IKN Nusantara, Sinarmas susul Ciputra, Salim Group dan Agung Sedayu Group

|
Editor: Rafan Arif Dwinanto
YouTube IKN Indonesia
Pohon Hayat yang menjadi logo IKN Nusantara. Konglomerat Naga kompak investasi di IKN Nusantara, Sinarmas susul Ciputra, Salim Group dan Agung Sedayu Group. 

Para konglomerat itu pun disebut akan melakukan groundbreaking proyek pada September 2023 untuk mengejar target bisa rampung sebelum Agustus 2024.

Baca juga: Pemindahan Pusat Finansial dari Jakarta ke IKN Nusantara tak Semudah Memindahkan Pusat Pemerintahan

2. Ciputra

Melalui bendera PT Citra Group Kotabaru, Ciputra Group juga akan membangun kawasan hunian terpadu di IKN bertajuk Citra City Nusantara.

Kawasan terpadu itu terdiri dari perumahan, hotel, lapangan golf, Meeting, Incentive, Conference and Exhibition (MICE), serta botanical garden.

Raksasa properti ini diharapkan memulai pembangunan proyek Citra City Nusantara paling lambat Kuartal IV-2024.

Hal tersebut disampaikan oleh Managing Director Ciputra Group Budiarsa Sastrawinata pada acara Penandatanganan Kesepakatan Kerja Sama antara Citra Kotabaru Nusantara dengan PT Bina Karya terkait Pengembangan Kawasan Terpadu di Kantor Pusat Ciputra Group, Ciputra World 1 Jakarta, Kamis (6/7/2023).

"Penandatanganan kesepakatan kerja sama ini merupakan milestone yang sangat berarti bagi kami," terang Budiarsa.

Baca juga: Bilah Patung Garuda IKN Nusantara Dilepas Pakai Acara Adat Sunda, Apa Itu Ngarajah?

3. Summarecon

Selain Aguan, Anthony Salim, Ciputra, PT Summarecon Agung Tbk merupakan naga properti yang turut memanfaatkan peluang investasi di IKN.

Berbeda dengan lainnya, Summarecon akan membangun rumah susun ASN di IKN melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Perusahaan properti yang dimiliki Sugianto Nagaria itu akan membangun 6 tower dari total 66 tower Rusun ASN di IKN.

Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan, Ditjen Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan, Haryo Bekti Martoyoedo mengatakan, proyek 66 tower rusun itu masih dalam tahap kajian studi kelayakan dan ditargetkan hasil review selesai pada September 2024.

"Kalau lihat KPBU-kan ada kajian-kajian yang di-review, termasuk teknisnya seperti apa, desainnya seperti apa," katanya saat ditemui usai acara Neighborhood Densification di Jakarta, Selasa (29/8/2023).

Menurut dia, Kementerian PUPR telah menentukan basic design untuk proyek ini, salah satunya mengatur luasan tiap unit sekitar 98 meter persegi.

Baca juga: Pembebasan Lahan IKN Nusantara dalam Masalah, Anggaran Bisa Bengkak, Hingga Agustus: Rp723,78 Miliar

4. Pakuwon

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved