Pilpres 2024
Sinyal SBY Cari Rumah Baru Buat Demokrat, Surya Paloh: Memang Saya Ada Bakat Pengkhianat atau Tidak?
Menerka sinyal SBY cari rumah baru buat Partai Demokrat. Ketum NasDem, Surya Paloh memang saya ada bakat pengkhianat atau tidak?
Sekjen partai demokrat Teuku Riefky Harsya menganggap bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan telah melakukan penghianatan politik. Sebab, Anies menyetujui keputusan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk memasangkannya dengan Ketum PKS Muhaimin Iskandar sebagai cawapresnya.
Bahkan, informasi ini didapatkan Partai Demokrat dari Sudirman Said pada 30 Agustus bahwa Anies menyetujui untuk berpasangan dengan Cak Imin. Dan persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Surya Paloh.
Ia mengatakan, Surya mengambil keputusan itu setelah bertemu Muhaimin di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Selasa (29/8/2023) malam.
Riefky menuturkan, Surya kemudian memanggil Anies malam itu juga dan memberitahukan keputusan itu. Maka, Riefky merasa bahwa Anies melakukan pengkhianatan karena sebenarnya sudah memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bacawapres pada 14 Juni 2023.
Padahal, dalam nota perjanjian pembentukan KPP yang ditandatangani oleh Ketua Umum Nasdem, PKS, Demokrat disampaikan bahwa penentuan bacawapres ada di tangan Anies sendiri.
Partai Demokrat menggelar rapat Majelis Tinggi Partai (MTP) untuk memutuskan secara resmi keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) di kediaman Ketua MTP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Puri Cikeas, Bogor pada Jumat (1/9/2023) sore.
Sebelumnya, Sekretaris MTP Demokrat Andi Mallarangeng menjelaskan, seuai AD/ART partai, penarikan dukungan pencapresan ke Anies Baswedan dan keputusan keluar dari Koalisi Perubahan harus diputuskan lewat rapat MTP.
"Nanti diputuskan dengan baik. Setelah kemudian ada keputusan, baru resmi kita Partai Demokrat tidak lagi bersama Koalisi Perubahan karena memang sudah ditinggal secara otomatis, sudah bubar secara otomatis," jelas Andi sebelum rapat MTP.
Andi mengatakan, Demokrat tak mungkin mendukung Anies karena sudah meninggalkan kawan lama yang sudah dilamar.
Bahkan, lanjutnya, dia meninggalkan Demokrat ketika sedang menentukan waktu deklarasi bersama Anies-AHY.
"Tiba-tiba dia kawin dengan orang lain, kira-kira begitu. Masa kita masih mau berjalan bersama dengan orang-orang semacam itu," ujar Andi.
Baca juga: Demokrat Patah Hati, Perjuangan Setahun AHY Dekati Anies Baswedan Sia-Sia, Malah Pilih Cak Imin
SBY Minta Kader Demokrat Tetap Tenang
Dikutip dari YouTube Demokrat, Rapat MTP ini dipimpin langsung oleh SBY bersama dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dalam kata sambutannya, SBY meminta semua kader Partai Demokrat untuk tetap tenang dalam menghadapi situasi ini.
Dengan begitu, pengambilan keputusan setelah prahara ini terjadi bisa lebih mantap.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.