Berita Kutim Terkini

Harga Beras di Kutim Terkerek Naik, Penyebabnya Kelangkaan Pasokan

Diberitakan sebelumnya, harga beras di Pasar Induk Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, mengalami kenaikan.

Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS
Harga beras naik disebabkan oleh stok beras beras menipis akibat gagal panen di Jawa. kelangkaan pasokan menjadikan penyebab beras premium dan medium mengalami kenaikan, Senin (4/9/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menyebutkan, kelangkaan pasokan menjadikan penyebab beras premium dan medium mengalami kenaikan.

Diberitakan sebelumnya, harga beras di Pasar Induk Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, mengalami kenaikan.

Pantauan TribunKaltim.co, beras premium dari harga Rp 15 ribu menjadi Rp 16 ribu per kilogram.

Dikonfirmasi di kantornya, Plt Kepala Disperindag Kutim, Andi Nur Hadi Putra didampingi oleh Kepala UPT Pasar Induk Sangatta Utara Bohari, mengaku juga beras medium mengalami kenaikan dari Rp 14 ribu menjadi Rp 15 ribu per kilogram.

Baca juga: Efek El Nino Pengaruhi Harga Beras di Balikpapan jadi Merangkak Naik

"Penyebabnya stok, kelangkaan stok, alias stoknya terbatas, kasusnya itu di Jawa lagi susah-susahnya, gagal panen," ungkapnya kepada TribunKaltim.co pada Senin (4/9/2023).

Lanjutnya, akibat dari gagal panen tersebut, agen beras di Pulau Jawa akhirnya mengambil beras dari Palu, Sulawesi.

Sedangkan stok beras di Sulawesi juga terbagi, untuk wilayah sendiri dan di Kalimantan.

Di samping beras, ada harga ayam boiler yang juga mengalami kenaikan.

Dari biasanya Rp 36 sampai Rp 38 ribuan kini mencapai Rp 40 sampai 41 ribu per kilogram.

Baca juga: Harga Beras Premium di Kutim Naik hingga Rp 16 Ribu per Kg

"Ini juga karena stok, kalau stok daging ayam boiler melimpah itu harga turun tapi kalau stok di kandang itu menipis maka harganya naik," imbuhnya.

Ilustrasi bahan pokok makanan berupa beras.
Ilustrasi bahan pokok makanan berupa beras. (TribunKaltim.co/Nurila Firdaus)

Adapun perbawangan, seperti bawang merah dan bawang putih juga mengalami penurunan.

Biasanya bawang merah bisa naik atau turun tergantung kualitasnya dan pengiriman dari Jawa.

"Tapi bawang merah turun, bawang putih sempat naik dan kemarin sudah turun," tuturnya. 

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved