Berita Viral
Kronologi Kecelakaan yang Tewaskan 6 Anggota Keluarga, Anak Sulung Shalatkan Orangtua dan Adiknya
Kisah tragis keluarga meninggal dalam kecelakaan maut ini terjadi di Kilometer 5, Jalan Segamat-Kuantan, Malaysia, simak kronologinya.
Sontak, Abdul Rahman terkejut mendengar kabar duka itu.
"Saya terdiam, apalagi saat mengetahui ibu saya, Abi dan empat saudara saya juga meninggalkan kami,” ujarnya.
Baca juga: Terkuak Fakta Baru Kecelakaan Pesawat Malaysia, Lokasi TKP Ingatkan Kejadian Memilukan 46 Tahun Lalu
Menurutnya, pada hari kejadian itu, dia sempat menerima pesan melalui WhatsApp dan foto dari keluarganya yang bertuliskan 'kami akan kembali dulu' pada pukul 15.08.
Katanya, itulah pesan terakhir yang diterimanya dan hingga ia mendapat kabar duka tentang keluarganya.
Diketahui, kedua orang taunya tinggal berjauhan karena suaminya bekerja sebagai Imam Masjid di Ladang Tareh Utara, Klang.
Sang ibu yang tinggal di Segamat mendapatkan jatah cuti kemudian berkunjung ke rumah suaminya.
“Ibu datang ke rumah Abi karena sedang libur sekolah dan seharusnya sudah kembali ke rumahnya di Segamat pada hari kejadian," sambungnya.
Bersamaan dengan itu, Abdul Rahman juga mengungkap jika ayahnya juga mengantarkan tiga saudara kandungnya ke Maahad Tahfiz al-Quran al-Muhammadi di Kundang Ulu.
Namun takdir berkata lain, dalam perjalanan tersebut keluarganya tewas usai mobil yang mereka tumpangi terlibat kecelakaan dengan truk pasir.
Ia juga sempat mengenang prestasi adiknya, Fatimatulzahrah pernah dinobatkan sebagai salah satu sufi terbaik Mumtaz di pusat tahfiznya.
Wasiat Sang Ayah
Sementara itu, Abdul Rahman mengatakan, sebelum berangkat ke Segamat, ayahnya sempat berpesan kepada putra sulungnya itu agar banyak bersedekah sehingga mendapat keberkahan.
“Pesan Abi tentang sedekah membuka jalan dan doa makhluk untuk kita, pesan Abi selalu saya ingat sampai kapanpun,” ujarnya.
Kejadian ini sungguh tidak pernah terpikirkan oleh Abdul Rahman, apalagi mereka baru saja bertatap muka sebelum keluarganya berangkat.
“Kami baru saja bertatap muka sebelum mereka berangkat, tapi saya kehilangan anggota keluarga sekaligus. Tidak pernah terlintas dalam pikiran saya bahwa saya akan menjadi yatim piatu dalam semalam,” kata Abdur Rahman Amir Ruddin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.