Berita Samarinda Terkini
Cerita Pria di Samarinda Berhasil Olah Sampah Plastik jadi Bahan Bakar Minyak
Pria di Kelurahan Bukuan RT 33, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, berhasil olah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
Keresahan Nanang juga karena langkanya gas serta banyaknya kayu yang harus dipakai ketika proses destilasi minyak atsiri.
Diungkapkannya, bahwa kayu bakar tak efektif karena merusak lingkungan dengan menebang pohon.
Baca juga: Ratusan Relawan Bersihkan Bantaran Sungai Tenggarong Kukar dari Sampah Plastik
Memang, awalnya dia sempat mencoba, tetapi semakin kesini ia tak ingin pohon ditebang dan kayunya dimanfaatkan sebagai kayu bakar.
Sementara sampah yang menumpuk, tidak diolah menjadi energi tepat guna yang dapat menghasilkan fungsi lain untuk membantu UMKM sepertinya.
Gas mulai langka dan mahal, akhirnya berinovasi ke teknologi pirolisis didampingi akademisi Polnes.
"Pohon pasti ditebang kalau kita beli ke tukang kayu, BBM ini inovasi juga, selain saya, seperti pengrajin tahu-tempe juga dapat memanfaatkan sebagai bahan bakar di kompornya," tukas Nanang.
Jika berbicara BBM, Nanang tak memungkiri, masyarakat awam pasti menilai bahwa bisa digunakan di kendaraan.
Tetapi ia menegaskan, bahwa apa yang dilakukannya bukan mengarah untuk membuat BBM dengan jenis tertentu seperti bensin atau solar.
Tahapan itu tentu mempunyai range dan spesifikasi untuk sampai kepada BBM yang bisa digunakan pada kendaraan.
Ada spesifikasi produk tertentu, kalau pertamina kan skala besar bisa membuat karena ada proses penambahan oktan dan senyawa kimia untuk BBM kendaraan.
"Saya tidak berbicara kesana, tetapi memang lebih kebermanfaatan untuk UMKM," terangnya.
Kini, Nanang bergabung pada Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Patra Maju untuk sharing pada 4 Posyantek lain di Kecamatan Palaran.

Diketahui, ia pernah menyabet Juara 1 Tingkat Provinsi Kaltim, Posyantek se-Kaltim 2023 kelembagaan terbaik.
Dia berharap, inovasinya dapat dimanfaatkan oleh UMKM lainnya, paling tidak sekita lingkungannya.
"Kalau saya sendiri, untuk pemenuhan penyulingan minyak atsiri, UMKM saya sendiri," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.