Berita Samarinda Terkini
Cerita Pria di Samarinda Berhasil Olah Sampah Plastik jadi Bahan Bakar Minyak
Pria di Kelurahan Bukuan RT 33, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, berhasil olah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pria di Kelurahan Bukuan RT 33, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, berhasil olah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak atau BBM.
Dia bernama Rahman Nur Hakim (40), yang kesehariannya merupakan pemilik usaha penyulingan minyak atsiri.
Serai wangi, daun sirsak, daun sirih, dan kemangi menjadi bahan dasar untuk disuling kandungannya sebelum menjadi minyak yang bermanfaat.
Pria kelahiran Tasikmalaya, 6 Maret 1983 yang sudah bermukim sekitar 8-9 tahun, di Kota Samarinda tersebut mengikuti jejak sang kakek bertransmigrasi ke kawasan Bukuan, Palaran.
Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup PPU Sulap Sampah Plastik Jadi Hiasan
Dia menceritakan, keprihatinan karena banyak sampah plastik yang tidak memiliki nilai ekonomis.
Melalui proses destilasi, sampah yang telah dibakar dari alat sederhana seperti tungku berfungsi sebagai kondensor hingga menghasilkan uap, menghasilkan liquid dari proses pembakaran sampah plastik yang menghasilkan bahan bakar minyak atau BBM.
Ia melakukan riset dan mengembangkan metode pirolisis tersebut mengubah sampah plastik menjadi BBM.
Dalam prosesnya, membutuhkan alat crasher atau penghancur plastik, di perkecil untuk nantinya dibakar, proses ini masih dilakukannya secara manual.
Baca juga: Cara Mengurangi Kurangi Sampah Plastik di Balikpapan, Bawa Tas Belanja dan Tumbler Sendiri
"Seperti tas kresek, plastik kemasan minyak goreng, styrofoam, kertas sampah, dan botol-botol plastik. Jenis sampah ini yang biasa saya gunakan untuk diproses dalam pembakaran hingga destilasi untuk mendapat liquid-nya," kata Nanang, sapaan akrabnya, Senin (11/9/2023).
Metode pirolisis ini juga tak sembarangan, ia mengaku banyak membaca jurnal dan literatur yang telah sukses mengkonversi sampah menjadi BBM.
Nanang, juga didampingi oleh akademisi dari Politeknik Negeri Samarinda jurusan kimia agar seluruh praktiknya tak sembarangan.
Banyak membaca literatur, bukan pemikiran saya sendiri, serta kawan dosen yang mengajar beberapa universitas di Indonesia yang membantu dalam penelitian ini.
Baca juga: Walikota Andi Harun Setuju, Samarinda akan Ada Pabrik Pengolahan Sampah Plastik jadi BBM
"Kalau di Samarinda mendapat pendampingan dari dosen Politeknik Negeri Samarinda (Polnes), tentu mengacu pada standar yang ditetapkan," tukasnya.
Selain sekolah, ya belajar dari jurnal-jurnal, pelatihan bimtek offline maupun online.
"Sertifikasi dari BRIN, IPB saya juga sekali ke Bogor lalu beberapa OPD yang menggandeng saya. Dari situ juga akhirnya mencoba. Awalnya menyuling atsiri itu," sambung Nanang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.