Berita Nasional Terkini

Fakta Pandemi 2.0 Dipercepat dari 2025 ke 2023, Bakal Ada Lockdown hingga WFH, Penjelasan IDI

Simak fakta soal pandemi 2.0 di September 2023 dan kabar lockdown, WFH, hingga peraturan pakai masker terbaru dan penjelasan IDI.

Editor: Heriani AM
Freepik designed by pch.vector
Ilustrasi Covid-19. Simak fakta soal pandemi 2.0 di September 2023 dan kabar lockdown, WFH, hingga peraturan pakai masker terbaru dan penjelasan IDI. 

"Baru saya bilang tadi pagi Eh anak-anak kecil TK SD sudah disuruh pakai Masker sepanjang hari di sekolah. Sudah hilang otak rupanya yang punya kebijakan," kata dr. Tifa.

Ia juga mempertanyakan mengapa guru menurut dan orang tua diam.

"Gurunya juga, kenapa pada nurut. Orangtua juga kenapa pada diam. Anak-anak kecil masa tumbuh kembang otak, 8 jam dibekap Masker, toksisitas CO2 yang berasal dari keluarnya nafas yang dihirup kembali secara terus-menerus, akan bikin sel otak rusak dan gagal tumbuh," kata dr. Tifa.

Dokter Tifa menyebut pademi 2.0 dipercepat dan dalam satu dua bulan akan ada aturan lockdown, work from home (WFH) dan wajib masker.
Dokter Tifa menyebut pademi 2.0 dipercepat dan dalam satu dua bulan akan ada aturan lockdown, work from home (WFH) dan wajib masker. (Akun Twitter @dokterTifa)

IDI: Jangan Percaya Hoaks

Terkait hal ini, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Moh. Adib Khumaidi menegaskan jika pernyataan ini bukan dari IDI, tapi personal.

"Bukan dari IDI, itu personal,"ungkapnya pada awak media di Jakarta Pusat, Selasa (7/9/2023).

Lebih lanjut, ia menekankan pada masyarakat untuk menyikapi segala masalah kesehatan berdasarkan eviden base atau berdasarkan bukti dari penelitian.

Dan pernyataan yang disampaikan oleh dokter Tifa ini tidak berdasarkan dasar-dasar ilmiah.

"Kami tidak melihat suatu dasar dalam konteks umpamanya ada informasi yang itu belum ada dasar-dasar ilmiah," tegasnya.

Ia pun menghimbau pada masyarakat untuk mencari referensi utama dan terpercaya terkait masalah kesehatan.

"Artinya kami dari IDI, perhimpunan dokter spesialis, dan dalam lingkup global juga sehingga kalau ada informasi personal yang itu belum ada dasar referensi ilmiahnya maka kami tentu tidak bisa menjadikan sebagai dasar," tegasnya.

Baca juga: Apa Itu Disease X? Penyakit yang Dikhawatirkan WHO Berpotensi menjadi Pandemi Baru setelah Covid-19

Lebih lanjut, Adib meminta masyarakat untuk jangan mudah termakan hoax atau isu-isu konspirasi.

"Jangan mudah termakan hoax atau isu-isu konspirasi dan lainnya," kata dr Adib.

"Kita sudah banyak belajar dari pandemi, cari referensi yang memang terpercaya. Selama ini kami dari profesi selalu menjadikan bahwa kita ingin jadi referensi rujukan bagi masyarakat," pungkasnya.

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI SINI

Artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com dengan judul Geger Pandemi 2.0, Viral dr. Tifa Klaim akan Ada Lockdown di 2023, IDI Beri Jawaban Menohok.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved