Breaking News

Tribun Kaltim Hari Ini

Profil Hasdiah Dohi, Camat Berprestasi Asal Kutai Timur, Usung 'Kampung Beragam'

Hasdiah Dohi, camat berprestasi yang dimiliki Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

TRIBUNKALTIM.CO/SYIFA'UL MIRFAQO
Camat Sangatta Utara Kutim, Hasdiah Dohi. (TRIBUNKALTIM.CO/SYIFA'UL MIRFAQO) 

TRIBUNKALTIM.CO - Hasdiah Dohi, camat berprestasi yang dimiliki Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Kecamatan Sangatta Utara sejak Oktober 2021 dipimpin Hasdiah Dohi.

Sebelumnya, Hasdiah Dohi menjabat sebagai Camat Sangatta Selatan.

Ia sangat antusias mengabdi kepada masyarakat.

Tak heran jika Hasdiah kembali terpilih sebagai Camat Berprestasi tingkat Kabupaten Kutai Timur 2023.

Kini ia bersiap mewakili Kutim di tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Menjadi camat tidaklah mudah.

Namun Hasdiah Dohi sangat menyukai pekerjaan di lapangan alias terjun langsung ke masyarakat.

"Dulu sebelum menjadi camat, saya pernah ditawari menjadi pegawai bagian Setkab Kutim. Sama-sama eselon III. Tapi saya lebih senang di lapangan. Makanya saya pilih jadi camat," tuturnya kepada Tribun Kaltim, Jumat (1/9/2023).

Baca juga: Kunker ke Kutai Timur, Kapolda Kaltim Resmikan Sumur Bor Hingga Salurkan Bansos

Baca juga: Kisah Penjual Tikar Plastik di Festival Dangdut 2 Kutai Timur, Jual Rp10 Ribu Selember

Baca juga: Tiba di Sangatta Kutai Timur, Ekspedisi Maritim Tim Merah Ikuti Festival Bahari Rawa Gabus

Memilih sebagai camat, maka ia harus siap dengan konsekuensinya dan harus dipertanggungjawabkan.

Untuk diketahui, Hasdiah dipercaya menjadi camat sejak tahun 2017, dimulai dari Camat Sangatta Selatan, selama kurang lebih 3 sampai 4 tahun.

Lalu pada 2021 dimutasi menjadi Camat Sangatta Utara yang kepadatan penduduk lebih tinggi.

Dimutasi menjadi Camat Sangatta Utara justru membuatnya lebih bersemangat.

"Selama jadi camat banyak senangnya. Soalnya semakin banyak relasi yang dikenal dan banyak kegiatan lapangan yang tidak
membosankan. Jadi camat nggak ada libur dan standby untuk warga. Juga saya banyak belajar tentang sosial, kesehatan dan lain-lain," beber perempuan yang lahir di Teluk Lombok, Sangatta Selatan, 21 Desember 1974.

Baca juga: 21 Puskesmas di Kutai Timur Upayakan Cegah Demam Berdarah Dengue

Ia mengaku jarang memiliki waktu libur seharian.

Pada hari Sabtu dan Minggu ada kegiatan di masyarakat.

Ketika Sabtu, Hasdiah ikut melakukan Sapu Bersih yang diselenggarakan UPT Kebersihan Sangatta Utara.

Sedangkan hari Minggu terkadang ikut kegiatan Grebek RT alias Gerakan Bersih Kerja Bakti bersama RT yang diselenggarakan Bupati Kutim.

Ketika memiliki waktu senggang, Hasdiah memilih menonton youtube untuk mencari inspirasi membuat aneka masakan, kue, hingga kerajinan.

Baca juga: Live Streaming Mancing Mania Trans 7 di Sungai Atan Kutai Timur Saat Ini

"Paling sering kalau benar-benar libur, saya masak-masak, buat kue tradisional, terus nanti panggil keluarga untuk kumpul-kumpul, quality time bersama keluarga besar," tutur alumni Universitas Hasanuddin (Unhas/S1) dan Universitas Mulawarman (Unmul/S2).

Hasdiah banyak meraih prestasi di tingkat Kabupaten Kutai Timur.

Kini ia bersiap membawa tema Kampung Beragam untuk diadukan pada lomba Camat Berprestasi tingkat Provinsi Kaltim.

“Kampung Beragam” Memajukan Sangatta Utara

Camat Sangatta Utara, Hasdiah mengusung program Kampung Beragam untuk memajukan wilayah kecamatannya.

Baca juga: Miliki Beragam Budaya dan Destinasi Wisata, Kutai Timur Meraih Merdeka Award

Kampung Beragam menjadi pilot project Hasdiah, sebab ada beberapa hal permasalahan urgent dan harus segera diselesaikan.

Kampung Beragam memiliki arti Bersih, Aman dan Gemar Menanam.

"Ada beberapa aspek yang melatarbelakangi Kampung Beragam. Pertama soal kebersihan. Sampah di Sangatta Utara masih menjadi polemik dan belum teratasi bahkan menjadi penyebab terjadinya banjir," ungkap Hasdiah, Jumat (1/9/2023).

Melalui program Kampung Beragam, Hasdiah mengajak masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, dengan memanfaatkan sampah-sampah yang bernilai ekonomis untuk dijual.

Selain itu, dari sisi sosial, saat ini Kutai Timur memiliki angka stunting yang tinggi, sehingga program Kampung Beragam mengedukasi masyarakat soal pentingnya pemanfaatan lahan pekarang untuk bercocok tanam.

Baca juga: Viral Video Partai Demokrat Copot Baliho Anies Baswedan di Sangatta Kutai Timur

Dalam hal ini, masyarakat khususnya ibu-ibu PKK dibina dan diarahkan untuk memanfaatkan pekarangan, ditanami sayur-mayur dan buah-buahan serta kolam ikan untuk pemenuhan gizi keluarga.

Di sisi lain, dari aspek lingkungan juga akan berdampak positif sebab jika tertata rapi dan sampah tidak ada, maka lingkungan menjadi bersih dan sehat.

Program Kampung Beragam juga memberikan dampak positif dalam pengurangan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Ini memerlukan sinergitas antar pihak di tingkat kecamatan seperti PKK, Dasawisma, Bank Sampah RT, dan perusahaan.

Untuk mewujudkan Kampung Beragam, ia mengadakan sosialisasi yang dibantu lintas sektor, pembentukan bank sampah RT dan lomba Kampung Beragam antar RT.

"Jadi lomba Kampung Beragam itu digunakan sebagai apresiasi masyarakat yang telah melakukan program Kampung Beragam di setiap RT-nya," ujarnya.

Baca juga: Evakuasi 16 Buaya di Kutai Timur, Incar Ternak Milik Warga

Dalam menjalankan program Kampung Beragam tidak selalu mulus. Ada beberapa kendala, salah satunya kurangnya komunikasi antara tingkat desa dengan masyarakat di RT.

"Misalnya soal lomba Kampung Beragam. Saya sudah kirim pemberitahuannya melalui desa, tapi masih ada saja RT yang ke sini
(kecamatan) mengaku belum tahu pengumuman lomba tersebut," tuturnya.

Warga Senang Didampingi

Sebelum menjabat camat, Hasdiah pernah menjadi pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim.

Ketika itu, bersamaan waktu ia aktif menggeluti usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Baca juga: Mengenal Hasdiah, Camat Sangatta Utara Pengusung Kampung Beragam di Kutai Timur

Menjadi pelaku UMKM dengan tiga orang karyawan.

Produk yang dihasilkan antara lain keripik singkong dan keripik pisang dengan merk Caca, ada kerajinan dari cangkang kerang, serta madu kelulut.

"Lumayan hasilnya, padahal dijual di pasar lokal saja. Namun setelah menjadi camat, tidak sempat lagi mengurusi UMKM,” tambahnya.

Ketika menjadi camat, Hasdiah, anak pertama dari delapan bersaudara itu benar-benar fokus membangun kesejahteraan masyarakat.

Salah satu tips agar program kecamatan terealisasi dengan baik, ia menyebut, harus menjaga komunukasi.

Baca juga: 21 Puskesmas di Kutai Timur Upayakan Cegah Demam Berdarah Dengue

"Misalnya ada program atau lomba-lomba, yang penting komunikasi lintas sektor, komunikasi ke atas dan ke bawah," tegasnya, Jumat (1/9/2023).

Ia mencontohkan saat lomba PKK, ia berkoordinasi dengan PKK di tingkat desa dan RT.

Apabila ditemui permasalahan maka harus diselesaikan saat itu juga dan terjun langsung ke lapangan.

Atau saat lomba MTQ antar kecamatan, pihaknya melakukan komunikasi antara pelatih dan peserta.

Bahkan sebelum perlombaam, ia melakukan seleksi antarsekolah dan pembinaan kepada pelatih.

"Masyarakat itu senang kalau kita dampingi, kita bina secara langsung. Kalau ada masalah kita dengar, nanti kita bantu
selesaikan," terangnya.

Prestasi Hasdiah Dohi

* Juara I Lomba penilaian Camat Berprestasi Kabupaten Kutim 2021

* Juara I Lomba penilaian Camat Berprestasi Kabupaten Kutim 2023

* Juara I Lomba MTQ Kabupaten Kutai Timur 2022

* Juara II Lomba PHBS Kabupaten Kutai Timur 2021

* Juara II Lomba Posyandu Kabupaten Kutim 2021

* Juara III Lomba Dasawisma Kabupaten Kutim 2022

* Juara III Lomba Hatinya PKK Kabupaten Kutim 2022

* Juara III Lomba PHBS Kabupaten Kutim 2023. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved