Berita Samarinda Terkini
Rokok Pasif Jadi Faktor Stunting, DP2PA Samarinda Ingatkan Bahayanya
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Samarinda mengingatkan bahaya dari perokok pasif.
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Samarinda mengingatkan bahaya dari perokok pasif.
Sekretaris DP2PA Samarinda, Deasy Evriyani, mengatakan bahwa selama audit stunting digencarkan, ditemukan bahwa salah satu faktor yang mendasari resiko stunting adalah perokok pasif.
“Semua sasaran yang di audit ini hampir semua merupakan perokok pasif,” ujarnya pada TribunKaltim sore ini, Rabu (13/9/2023).
Hal tersebut merupakan hasil sampling Tim Pendamping Keluarga (TPK) Samarinda yang terdiri dari 3 unsur yaitu bidan, kader PKK dan kader KB.
Baca juga: Pemkot Bontang Buka Peluang Kerja Sama Bidang Pengelolaan Sampah dengan Korea Selatan
Dimana, audit tersebut menyasar diantaranya melalui calon pengantin (catin), ibu hamil, ibu nifas (pasca melahirkan), baduta dan balita.
Deasy mengatakan bahwa hal ini justru menjadi perhatian khusus.
Dihimpun informasi, sebab saat ini jumlah perokok semakin meningkat dan menyebabkan orang-orang yang tidak merokok mendapatkan imbasnya hingga berkali lipat.
“Kenapa ini menjadi penting dan menjadi perhatian khusus, karena resikonya tiga sampai lima kali jauh lebih beresiko dari perokok aktif,” tutur Deasy.
Baca juga: Profil/Biodata Susanto Dokter Gadungan di RS PHC Surabaya, Pernah Beraksi di Kalimantan Timur
Ia mengatakan bahwa salah satu intervensi yang harus dilakukan adalah dimulai dari lingkungan terdekat.
“Ini menjadi catatan buat kita semua, artinya peran bantu dari masing-masing OPD dan lintas sektor untuk sosialisasikan tentang rokok ini sangat diperlukan,” jelasnya.
“Ini bahaya, dan bahkan kita bisa menarik kesimpulan dalam audit stunting ini,” pungkasnya. (*)
| Viral di Samarinda, Penjual Ikan Cerita Berkali-kali jadi Korban Uang Palsu |
|
|---|
| Penjual Ikan Samarinda jadi Korban Berulang Kena Uang Palsu, Modusnya Pasar Ramai |
|
|---|
| Polisi akan Dalami Motif Briptu AS yang Ditemukan Tewas Bunuh Diri di Aspol Samarinda |
|
|---|
| Anggaran Pendidikan 20 Persen Disebut Tak Cukup, DPRD Samarinda Soroti Kesejahteraan Guru PAUD |
|
|---|
| DPRD Samarinda Desak Kejelasan Soal Pengurangan Kuota Insentif Guru PAUD |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/ilustrasi-rokok_20171212_222653.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.