Berita Nasional Terkini
Update Kasus Tewasnya Ibu-Anak di Depok, Polisi Beberkan Isi Surat, Terkuak Makna To You Whomever
Update kasus tewasnya ibu dan anak di Depok, polisi beberkan isi surat, terkuak makna to You Whomever.
Kata Pakar Psikologi Forensik
Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel mengatakan, pesan yang ditinggalkan kedua korban tidak merujuk ke siapapun secara spesifik.
Jika diasumsikan peristiwa tersebut bunuh diri dan surat tersebut ditulis oleh korban, maka tindakan ini amat serius dilakukan oleh korban.
"Jadi 'aneh' bahwa surat tentang suatu keputusan yang amat sangat serius itu tidak dialamatkan ke pihak tertentu, melainkan ditujukan ke siapapun," kata Reza saat dikonfirmasi, Senin (11/9/2023).
"Seolah tidak ada orang tertentu, baik itu keluarga, sahabat, dokter pribadi, atau siapa pun yang dipandang layak menjadi tempat curhat," sambungnya.
Baca juga: Kebiasaan Ibu dan Anak yang Ditemukan Tinggal Tulang, Hanya Keluar Rumah di Hari Kamis
Ada hal janggal dalam insiden penemuan dua jasad ibu dan anak tersebut, di mana surat yang berisi keputusan yang amat serius tidak ditunjukkan ke pihak tertentu.
"Seolah tidak ada orang tertentu, baik itu keluarga, sahabat, dokter pribadi, atau siapa pun yang dipandang layak menjadi tempat curhat," ungkapnya.
Karena surat tersebut tertuju ke siapapun, Reza memandang media dan masyarakat berhak tahu duduk permasalahan kematian ibu dan anak tersebut.
"Itu yang diinginkan pelaku, yakni bunuh dirinya pelaku bukan peristiwa pribadi, melainkan kejadian yang harus menjadi perbincangan khalayak luas," ujarnya.
Surat yang ditujukan untuk siapapun itu menjadi properti publik, bukan benda yang boleh disikapi oleh instansi tertentu termasuk pihak kepolisian.
Dengan demikian, semua orang terbebani dengan surat yang ditulis oleh kedua korban.
Reza menambahkan, bunuh diri bukan isu yang intisarinya berada di ranah penegakkan hukum.
Reza mengusulkan, pemangku kebijakan perlu turun langsung melakukan pencegahan peniruan dan wabah bunuh diri.
"Sekian banyak pemangku kepentingan kudu ikut 'cawe-cawe', termasuk dalam rangka pencegahan agar tidak terjadi peniruan (copycat suicide) dan wabah bunuh diri (suicide epidemic)," pungkasnya.
(Kompas TV/TribunnewsDepok.com)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.