IKN Nusantara

Pekan Ini, Rumah Sakit, Hotel Hingga Mal Mulai Dibangun di IKN Nusantara, Ada 281 LoI dari 21 Negara

Pekan ini, rumah sakit, hotel hingga mal mulai dibangun di IKN Nusantara, ada 281 LoI dari 21 negara

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Instagram @ikn_id
Kegiatan pembangunan di IKN Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Pekan ini, rumah sakit, hotel hingga mal mulai dibangun di IKN Nusantara, ada 281 LoI dari 21 negara 

TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan kawasan terpadu di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur akan dimulai pekan ini.

Kawasan terpadu ini berupa rumah sakit, hotel, mal, hingga fasilitas olahraga.

Kawasan ini merupakan realisasi dari para investor dalam negeri.

Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Agung Wicaksono.

"Pekan depan, investor swasta mulai membangun hotel, rumah sakit, mal, dan fasilitas olahraga yang bukan dari skema dana APBN.

Investasi swasta sudah masuk ke IKN Nusantara, kita saksikan groundbreaking-nya pekan depan," kata Agung dalam Business Forum Talkshow: “Peluang Investasi dan Pembiayaan Infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN)" dalam rangkaian acara Sewindu Proyek Strategis Nasional di Jakarta, Rabu (13/9/2023), pekan lalu.

Baca juga: Bus Rapid Transit Hubungkan IKN Nusantara dan Samarinda di 2024, Pemerintah Tahan Proyek Sky Train

Mengutip Infopublik.id, Agung menambahkan, pembangunan IKN bukan sekedar pembangunan ibu kota administratif, tetapi juga membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru.

"Pembangunan IKN bukan hanya peluang bagi perekonomian nasional, namun juga menjadi peluang global dan ini merupakan peluang yang jarang terjadi bahkan dalam sejarah dunia.

Hal ini dikarenakan pemindahan ibu kota negara dari satu pulau ke pulau lainnya baru terjadi di Indonesia," kata Agung.

Berdasarkan UU No 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, Indonesia telah menetapkan sasaran untuk masuk ke jajaran lima besar perekonomian terkuat di dunia dan memiliki pendapatan per kapita negara berpenghasilan tinggi pada 2045.

Sasaran itu dibangun di atas empat pilar utama Visi Indonesia 2045.

Yaitu pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.

Pemindahan Ibu Kota Negara dilakukan sebagai salah satu strategi untuk merealisasikan target ekonomi Indonesia 2045.

Yaitu pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata melalui akselerasi pembangunan Kawasan Timur Indonesia.

Baca juga: Ada IKN Nusantara, Kekhususan Jakarta Sebagai Ibu Kota Segera Dicabut, Heru Budi Akui RUU Dibahas

Ada 284 LoI

Agung mengungkapkan, pihaknya telah menerima 284 letter of intent (LoI) atau komitmen awal untuk berinvestasi di IKN Nusantara.

284 LoI tersebut berasal dari 21 negara.

Deputi Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengatakan banyak negara yang berminat investasi di IKN.

Ada delapan langkah berinvestasi di IKN, yaitu LOI submission, one on one meeting, response letter, feasibility study, LOI review and prioritization, confirmation letter, NDA dan Data Request, dan Deal Closing.

“Dari tahapan ini sudah kita terima 284 LOI dari sekitar 21 negara, terbanyak hampir setengah lebih dari dalam negeri, merah putih.

Negara-negara tetangga Malaysia Singapura cukup signifikan, China sama Jepang juga signifikan,” kata Agung.

Menurut Agung, saat ini ada 12 sektor investasi prioritas pengembangan kawasan IKN, termasuk energi baru terbarukan dan perumahan.

“Saat ini mungkin yang paling besar itu perumahan, kalau jelas KPBU sekarang yang paling dibutuhkan untuk membangun hunian dari ASN.

Baca juga: Tidak Mungkin IKN Nusantara Bisa Penuhi Pangan Sendiri, Kukar Siap Topang

Dari APBN, PUPR sudah membangun 47 tower. Tapi tidak cukup, harus didukung peran swasta oleh KPBU,” tuturnya.

Agung menjelaskan ada salah satu investor IKN yang berinvestasi membangun infrastruktur jalan yang seharusnya dibangun oleh APBN.

Namun bersedia bangun tapi mendapat insentif sehingga dapat potongan.

“Mereka sudah tertarik bangun jalan atau bangun, sudah mulai menghasilkan insentif.

Investor tertarik karena memang ada paket kebijakan,” ujar Agung.

Bangun 3 Hotel Berbintang

PT Pakuwon Jati Tbk menandatangani perjanjian kerja sama dengan Marriott International untuk membangun tiga hotel berbintang di IKN.

Tiga hotel berbintang yang akan dibangun oleh raja properti asal Surabaya ini adalah Westin, Four Points, dan Tribute Portfolio.

Penandatanganan kerja sama yang digelar di Sheraton Grand Jakarta, Gandaria City, Rabu (13/9/2023).

Ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan antara PT Pakuwon Jati Tbk dan PT Bina Karya terkait pembangunan pusat perbelanjaan terintegrasi di IKN pada Juli 2023.

Baca juga: I Nyoman Nuarta Perancang Istana Negara IKN Kagum pada Housekeeping Four Points Hotel Balikpapan

Bertindak sebagai saksi Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Dhony Rahajoe dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Direktur Utama Pakuwon Jati Aleander Stefanus Ridwan Suhendra mengungkapkan, pembangunan hotel ini merupakan bagian dari proyek mixed-use Pakuwon di IKN dan akan dilakukan secara paralel bersamaan dengan tahapan pembangunan IKN yang sedang berlangsung.

"Tahap pertama akan dimulai dengan pembangunan hotel Four Points, kemudian diikuti oleh pembangunan Westin dan Tribute Portfolio," jelas Stefanus.

Dalam kesempatan yang sama, President for Marriott International for Asia Pacific excluding China (APEC) Rajeev Menon menyampaikan rasa terima kasihnya karena dapat terlibat dalam pembangunan ini.

“Pembangunan hotel ini penting bagi kami karena kami berkesempatan menjadi yang pertama kali membangun hotel di IKN bersama Pakuwon sebagai pihak yang memiliki komitmen untuk membangun hotel terbaik dari segala sisi,” ujarnya.

Wakil Kepala OIKN Dhony Rahajoe menyambut baik penandatanganan kerja sama ini.

“Sungguh sebuah kehormatan bisa bekerja sama dengan Pakuwon sebagai perusahaan properti paling top,” ucap Dhony.

Ia juga menjelaskan, properti Pakuwon nantinya akan dibangun di lokasi yang sangat strategis, yaitu depan Taman Sumbu Kebangsaan.

Untuk diketahui, PT Pakuwon Jati Tbk merupakan pengembang properti pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten PWON.

Kini, perusahaan yang dirintis oleh Alexander Tedja tersebut mencetak revenue senilai Rp 6,13 triliun dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 21,38 triliun.

Baca juga: Raja Properti Asal Surabaya Bangun 3 Hotel Bintang di IKN Nusantara, Siapa Saja Mereka?

PT Pakuwon Jati Tbk membangun, mengelola, dan mengoperasikan enam pilar bisnis yakni perkantoran, pusat perbelanjaan, apartemen servis, perumahan, kondominium dan perhotelan.

Portofolionya tersebar di Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Solo.

Saat ini mereka juga tengah membangun proyek mixed use di Bekasi, Semarang, dan Batam. (*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Investor Swasta Mulai Bangun Hotel, RS, Mal, & Fasilitas Olaraga di IKN Pekan Depan "

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved