Ibu Kota Negara

Tidak Mungkin IKN Nusantara Bisa Penuhi Pangan Sendiri, Kukar Siap Topang

Menurutnya, daerah sekitar IKN lah yang akan punya peran besar dalam menopang kebutuhan pangan masyarakat ibu kota

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
HO/Pemkab Kukar
Direktur Ketahanan Pangan OIKN, Setya P Lenggono, Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun Bersama Wakil Bupati Kutai Kartanegara Rendi Solihin Saat Hadiri Panen Raya di Desa Bukit Biru Kecamatan Samboja. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Bak gayung bersambut, upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara menjadi daerah penopang pangan IKN Nusantara, disambut positif oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).

OIKN mengapresiasi komitmen Pemkab Kukar mendukung ketahanan pangan di IKN Nusantara.

Bahkan, ke depan akan ada kerja sama strategis antara Pemkab Kukar dengan OIKN terkait dengan program ketahanan pangan.

Direktur Ketahanan Pangan OIKN, Setya P Lenggono menerangkan, kebutuhan pangan masyarakat di ibu kota baru tidak mungkin dapat dipenuhi oleh IKN sendiri.

Baca juga: Ada IKN Nusantara, Kekhususan Jakarta Sebagai Ibu Kota Segera Dicabut, Heru Budi Akui RUU Dibahas

Menurutnya, daerah sekitar IKN lah yang akan punya peran besar dalam menopang kebutuhan pangan masyarakat ibu kota.

Kata dia, tidak mungkin IKN Nusantara dapat memenuhi pangannya sendiri.

Ini harus terkonsolidasi dengan kabupaten dan kota di Kalimantan Timur.

"Bahkan dengan provinsi di Kalimantan secara keseluruhan," jelasnya belum lama ini.

Guna mendukung ketahanan pangan di IKN Nusantara, ia menilai harus ada komitmen dua arah, yang pertama komitmen dari petani sendiri, dan yang kedua komitmen dari OIKN.

Baca juga: DPRD Kukar Percepat Pembahasan 2 Raperda, Urgen Karena Bersinggungan dengaan IKN Nusantara

Terkait komitmen OIKN, pihaknya akan membuat regulasi yang berisi perlindungan terhadap lahan pangan berkelanjutan.

Menurutnya hal ini perlu dilakukan untuk memproteksi lahan pertanian dari upaya penyerobotan pemodal.

"Nantinya melalui peraturan kepala kita buat regulasi terkait perlindungan lahan pangan berkelanjutan," imbuhnya.

Dan, yang lebih penting lagi menurutnya yakni komitmen dari petani sendiri.

Setya menegaskan, petani harus diedukasi agar ada regenerasi yang melanjutkan proses pertanian.

Baca juga: Desa Bukit Raya Kukar Diproyeksi jadi Pemasok Pangan IKN Nusantara

Pasalnya, jumlah petani semakin berkurang, dan yang saat ini masih bertahan merupakan masyarakat yang cukup berumur.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved