Ajudan Kapolda Kaltar Meninggal

Terungkap, Di Balik Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara, Kabid Humas Sebut Suara Senjata Sengaja Diredam

Kabid Humas Kapolda Kaltara menyebut saksi tak mendengar suara ledakan. Pihaknya menduga senjata api sengaja ditutupi untuk meredam suara ledakan

|
Editor: Ibnu Taufik Jr
Tribun Jateng/Iwan Arifianto
AJUDAN KAPOLDA KALTARA - Jenazah Brigadir Setyo Herlambang tiba di rumah duka di dukuh Bojong, Sumber Agung, Weleri, Kabupaten Kendal, Sabtu (23/9/2023). Terbaru, 14 saksi diperiksa dan ada dugaan senjata api sengaja ditutupi sesuatu untuk meredam suara ledakan 

"Ada 14 saksi yang sudah kita mintai keterangan. Mereka adalah yang berada di sekitar lokasi saat kejadian," ungkap Budi. Selain memeriksa sejumlah saksi, Polisi juga mengumpul sejumlah barang bukti. Salah satu barang bukti yang hingga kini belum didapat adalah proyektil peluru yang mengenai korban, hingga meninggal dunia.

Rekaman CCTV dan Proyektil Peluru

Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Pol Budi Rachmat mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP dan visum maupun otopsi terhadap jenazah korban, peluru dari pistol jenis HS-9 mengenai dada sebelah kiri. Peluru diduga menembus jantung sampai keluar kamar setelah menembus kaca jendela.

"Berdasarkan tayangan rekaman CCTV di samping, terlihat proyektil peluru keluar lewat jendela kamar. Keluar arah gedung Bid Dokkes Polda. Itu terekam pada pukul 12.39.30 Wita," ungkap Budi.

Ditambahkan oleh Direktur Reskrimum Kombes Pol Taufik Herdiansyah Zeinardi untuk keperluan penyelidikan, pihaknya berupaya mencari proyektil peluru yang melesat keluar kamar. "Tetap kita upayakan mencari," kata Taufik singkat.

Hingga kini, pihaknya terus melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Dengan dibantu asistensi dari Bareskrim Mabes Polri.

Di samping itu, polisi juga telah membuka rekaman CCTV di lokasi kejadian. Disebutkan, ada dua CCTV yang diputar dalam gelar perkara yang dipimpin langsung oleh Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya pada siang tadi. Yaitu di samping dan di depan. Untuk yang di depan merekam aktivitas korban keluar masuk. Sementara yang di samping, ada merekam larinya peluru.

Diduga Bunuh diri 

Dugaan bunuh diri yang melatarbelakangi kematian Brigpol Setyo Herlambang secara lugas disampaikan oleh Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso. 

Ketua IPW punya pendapat tentang luka yang ditemukan di tubuh korban.

Sugeng meyakini Herlambang menembak dirinya sendiri. Pilihan menembak bagian jantung, menurut informasi yang didapat Sugeng, karena Herlambang tak ingin kejadian itu terdengar orang lain.

"Diduga ketika Briptu Herlambang menembakkan senjata tersebut ke tubuhnya mengenai jantung, dia berusaha menahan agar tidak terdengar suara," kata Sugeng.

Hal ini juga terkait dengan beberapa informasi terkait apa yang dilakukan korban sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia. 

Sebelum ditemukan tewas diduga tertembak, Brigadir Setyo Herlambang sempat menelepon istrinya yang sedang hamil 9 bulan, bertanya tentang tanggal kelahiran anak.

"Sebelum meninggal (almarhum) sempat komunikasi telepon 11 siang menanyakan kepada istrinya untuk bertanya kepada bapaknya kapan tanggal yang bagus untuk melahirkan," ungkap sahabat almarhum, Riski Aritonang.

Sumber: Tribun kaltara
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved