Breaking News

Berita Penajam Terkini

Kasus Stunting di Kelurahan Penajam Kabupaten PPU Sekitar 200 Orang, Berikut Faktor Penyebabnya

Kasus Stunting di Kelurahan Penajam Kabupaten PPU Sekitar 200 Orang, Berikut Faktor Penyebabnya

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
Pj Bupati PPU, Makmur Marbun saat penerimaan bantuan makanan bernutrisi CSR salah satu perusahaan yang ada di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Rabu (27/9/2023). Pj Bupati Makmur Marbun menjelaskan bahwa dalam upaya ini, langkah yang dilakukan mulai dari deteksi dini dan edukasi kepada masyarakat. 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Kasus Stunting di Kelurahan Penajam Kabupaten PPU Sekitar 200 Orang, Berikut Faktor Penyebabnya.

Salah satu tugas utama Pj Bupati PPU Makmur Marbun adalah menyelesaikan masalah stunting di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Jumlah kasus yang cukup besar itu menjadi tantangan awal bagi Makmur Marbun untuk menyelesaikannya. 

Baca juga: Kelurahan Air Putih Samarinda Tuntaskan Stunting Lewat Probebaya

Kelurahan Air Putih Samarinda Tuntaskan Stunting Lewat Probebaya. Hal ini disampaikan oleh Ardi selaku Lurah Air Putih kepada TribunKaltim, Rabu (27/9/2023). TRIBUNKALTIM.COM/SINTYA ALFATIKA SARI
Kelurahan Air Putih Samarinda Tuntaskan Stunting Lewat Probebaya. Hal ini disampaikan oleh Ardi selaku Lurah Air Putih kepada TribunKaltim, Rabu (27/9/2023). TRIBUNKALTIM.COM/SINTYA ALFATIKA SARI (TRIBUNKALTIM.COM/SINTYA ALFATIKA SARI)

Penanganan stunting yang mencuat akhir-akhir ini menjadi salah satu tugas pokok yang akan dilakukan Penjabat atau Pj Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Makmur Marbun selama masa tugasnya.

Terbaru, program CSR dengan perusahaan yang ada di Penajam Paser Utara, diminta agar mendukung upaya penanganan kasus stunting.

Ia mengakui bahwa kasus stunting di Penajam Paser Utara masih cukup tinggi.

Diketahui, salah satu yang paling tinggi kasus stuntingnya yakni di Kelurahan Penajam, dengan jumlah yang hampir mencapai 200 orang.

Baca juga: Gemar Makan Ikan di Berau, Upaya Bupati Sri Juniarsih Turunkan Kasus Stunting

Dikutip dari penajamkab.go.id, berdasarkan Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), kasus stunting Kabupaten Penajam Paser Utara pada tahun 2021 berada di angka 17,22 persen yang kemudian mengalami penurunan 5,25 persen pada tahun 2022 menjadi 11,97 persen.

Sedangkan, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, pada tahun 2021 kasus stunting di Penajam Paser Utara berada di angka 27,3 persen.

Data itu mengalami penurunan pada tahun 2022 sebesar 5,5 persen menjadi 21,8 persen.

Faktor-faktor yang dikatakan menjadi penyebab stunting adalah:

1. Persoalan sanitasi sebesar 40 persen

2. Persoalan nutrisi sebesar 30 persen,

3. Pola asuh orangtua 20 persen

4. Faktor lain berupa keturunan 10 persen

Baca juga: 7 Langkah Strategis Pemkab Kubar Kejar Target Penurunan Kasus Stunting

“Stunting harus ditekan, di sini masih tinggi, jangan cuma diberi ikan tok tapi dari perencanaanya,” ungkapnya kepada TribunKaltim.co pada Rabu (27/9/2023).

Pj Bupati Makmur Marbun menjelaskan bahwa dalam upaya ini, langkah yang dilakukan mulai dari deteksi dini dan edukasi kepada masyarakat.

Setelah itu pemberian bantuan makanan bernutrisi, hingga bantuan yang berkaitan dengan lingkungan.

“Akan dibikin nanti sistem deteksi dini seperti apa, mulai dari kandungan, wajib diberi bantuan telur dan makanan bernutrisi agar tumbuhnya bisa benar,” sambungnya.

Baca juga: PT Telkom Indonesia dan Tribun Kaltim Salurkan Telur pada Anak Stunting di Graha Indah Balikpapan

Ia juga akan menyampaikan terkait masalah lingkungan seperti persoalan sanitasi, fasilitas MCK dan lainnya kepada pemerintah pusat, harapannya ada solusi untuk masyarakat di PPU.

Penanganan terkait hal ini ia yakini sudah pernah diupayakan oleh pemerintahan sebelumnya, namun akan dibenahi agar lebih maksimal.

“Saya kemarin sudah sampaikan, saya sudah telepon teman di KLHK masalah penanganan lingkungan," ujarnya.

Ini juga akan zoom meeting dengan KLHK, salah satu meminta tentang persoalan sampah dan MCK.

"Ternyata pemerintahan yang lalu bekerja tapi banyak yang perlu dibenahi,” tegasnya.  (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved