RSUD Beriman Balikpapan Sukseskan Loket Pelayanan Informasi dan Poros BPJS Kesehatan

TRIBUN KALTIM.CO, BALIKPAPAN - Secara serentak di seluruh Indonesia, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan melakukan peluncuran inovasi baru yaitu Pelayanan Informasi BPJS Kesehatan dan Portal Quick Response (Poros). 

Kedua inovasi tersebut dirancang untuk memaksimalkan pemberian informasi dan menangani pengaduan peserta di rumah sakit.

Adapun di Kota Balikpapan sendiri kegiatan launching tersebut dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Beriman Kota Balikpapan.

Kegiatan launching Poros RSUD Beriman ini dilakukan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, dr. Andi Sri Juliarty, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Balikpapan, Sarman Palipadang dan segenap tim dari RSUD Beriman Balikpapan.

Baca juga: Pemkab PPU Siapkan Rp32 Miliar untuk Bayar BPJS Kesehatan Gratis

Saat ini launching inovasi Poros dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia.

Poros ini merupakan digitalisasi layanan bagi peserta BPJS Kesehatan untuk dapat mengakses aplikasi pendukung yang disediakan BPJS Kesehatan.

"Dalam proses pelayanan di faskes,” sambut Sarman

Dalam konteks Transformasi Mutu Layanan, Poros merupakan akronim dari portal quick respon BPJS Kesehatan di Fasilitas Kesehatan.

Sebuah terobosan simplifikasi proses melalui digitalisasi layanan bagi peserta BPJS Kesehatan untuk dapat mengakses aplikasi pendukung yang disediakan BPJS Kesehatan dalam proses pelayanan kesehatan di Faskes.

Baca juga: BPJS Kesehatan dan Komunitas Bajadul Bersinergi Sukseskan Program JKN

Portal QR (Poros) terdiri dari penyampaian Kessan (Kesan dan Pesan setelah pelayanan), Permintaan Informasi dan Penyampaian Pengaduan (SIPP)

Daftar dan Check in Antrean Online dan Skrining Kesehatan yang dapat dimanfaatkan peserta untuk mendapatkan kemudahan dukungan layanan. 

Poros dapat diakses oleh peserta BPJS Kesehatan yang mendapatkan pelayanan di FKTP dan FKRTL, dimana dengan melakukan scan QR code pada X-banner maupun poster di area strategis seperti area pendaftaran maupun pelayanan di fasilitas kesehatan.

Dengan implementasi inovasi ini, peserta jadi bisa lebih mudah dalam mengakses informasi dan lebih cepat dalam memperoleh tindak lanjut atas penyampaian pengaduan terkait pelayanan.

"Jadi nanti saya harap tidak banyak lagi peserta yang harus mendatangi ruang pusat pelayanan informasi dan penanganan pengaduan di rumah sakit. Cukup scan barcode saja, sudah bisa,” lanjut Sarman.

Baca juga: BPJS Kesehatan Pertahankan Predikat Wajar Tanpa Modifikasi, Indeks Kepuasan Publik 2022 Naik

Turut mendukung adanya inovasi ini, Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan mengapresiasi BPJS Kesehatan yang terus melakukan perkembangan.

Perkembangan digitalisasi ini diadakan demi meningkatkan kualitas mutu layanan bagi masyarakat.

"Maka dari itu mari kita lakukan Bersama kolaborasi antara pemerintah, rumah sakit dan BPJS Kesehatan untuk mensukseskan apa yang menjadi tujuan dari program ini,” ujar dr. Andi Sri Juliarty.

Sebagai informasi, kegiatan launching ini dilakukan secara serentak di seluruh Kantor Cabang BPJS Kesehatan di Indonesia, dan dipusatkan di RSUP Dr. Sardjito, wilayah kerja Kantor Cabang Sleman. 

Baca juga: Layanan CT Scant di RSUD HIS Kutai Barat Kini Sudah Bisa Gunakan BPJS Kesehatan

Penyediaan loket Pelayanan Informasi BPJS Kesehatan dilakukan masih bertahap, sampai dengan hari ini telah ada sebanyak 502 (16,7 persen) Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) yang telah menyediakan pelayanan informasi BPJS Kesehatan dari 3004 FKRTIL yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. 

Hal ini menunjukkan komitmen dari FKRTL sebagai mitra BPJS Kesehatan dalam mendukung Transformasi Mutu Layanan.

Setelah melakukan kegiatan potong pita tanda peresmian Poros di Ruang Pemberian Informasi dan Penanganan Pengaduan (PIPP) RSUD Beriman, Kepala Dinkes dan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan melihat dan berinteraksi langsung dengan petugas PIPP RSUD Beriman dan petugas BPJS Satu! (BPJS Siap Membantu) membahas mengenai apa saja hal-hal yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat. 

Hasilnya, banyaknya keluhan terjadi karena minimnya informasi yang didapatkan oleh peserta. Maka dari itu, dengan adanya inovasi ini, diharapkan menjadi titik terang bagi peserta untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang mudah, cepat dan setara.

(*)