Berita Kutim Terkini
Warga Bengalon di Kutai Timur Serahkan Anak Orang Utan Usia 2 Tahun ke BKSDA Kaltim
Salah satu warga di Desa Sepaso Timur, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur Sumi Ati menyerahkan 1 anak orang utan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam
Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Salah satu warga di Desa Sepaso Timur, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur Sumi Ati menyerahkan 1 anak orang utan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur (Kaltim).
Awalnya, Sumi Ati menemukan anak orang utan yang berusia masih sekitar 2 tahun itu diduga telah terpisah dengan induknya. Anak orang utan tersebut ditemukan oleh suaminya di pinggir jalan saat pulang dari kerja.
Oleh suaminya, anak orang utan tersebut hendak dipinggirkan lagi ke jalan raya, namun ternyata anak orang utan tersebut justru terus memeluk suaminya.
Baca juga: Viral Kembali Orang Utan di Kutai Timur Minta Makan di Pinggir Jalan Poros Bengalon
"Orang utan tersebut terus memeluk dan tidak ingin melepaskan diri, karena merasa kasihan dengan anak orang utan tersebut, akhirnya orang utan itu kemudian dibawa pulang ke rumah, untuk dilakukan perawatan,” ungkapnya, Sabtu (30/9/2023).
Lanjutnya, ia melakukan perawatan terhadap anak orang utan tersebut seperti merawat anaknya sendiri. Anak orang utan itu ia beri minum susu, makan, dan dipakaikan pampers.
Hal itu ia lakukan sebab jika dibiarkan di pinggir jalan kawatir tak ada yang merawat dan memberi anak orang utan itu makanan.
"Kami sudah merawat anak orang utan ini kurang lebih satu bulan lamanya," ucap Ibu Isa, sapaan akrabnya.
Sebenarnya, ia ingin menyerahkan anak orang utan tersebut kepada pemerintah yang berwenang, namun lantaran ia tidak mengetahui alurnya sehingga ia memutuskan untuk merawat sendiri.
Baca juga: Tahun 2023, BKSDA Kaltim Berhasil Evakuasi 2 Orang Utan di Kutim
Pada akhirnya, Sabtu (30/9/2023) kemarin, ia menyerahkan anak orang utan tersebut kepada BKSDA Kaltim.
Selain lega, hal itu juga membuatnya sedih sebab sudah menganggap anak orang utan tersebut seperti anaknya sendiri.
Karena itu, dirinya berharap anak orang utan itu bisa mendapatkan perawatan yang lebih baik sebelum dilepasliarkan ke habitatnya.
“Semoga Orta selalu dalam kondisi sehat, dan suatu saat bisa bertemu kembali,” terangnya.
Baca juga: Sempat Viral, BKSDA Kaltim Telah Evakuasi Induk Orang Utan dalam Kondisi Kurus Kering di Kutai Timur
Sebelum diserahkan ke BKSDA Kaltim, anak orang utan itu sempat diperiksa Dokter Hewan asal Centre for Orangutan Protection (COP).
Disampaikan oleh Dokter Hewan COP Theresia Tinenti usai memeriksa, ia menuturkan bahwa kondisi orang utan tersebut dalam keadaan sehat.
“Tadi yang diperiksa gigi dan selaput lendir di mata, tidak dehidrasi. Untuk cek mikrocipnya tidak ada, sama dengan kelaminnya. Jadi kondisi kesehatannya baik,” terangnya.
Hingga berita ini terbit, Tribunkaltim.co telah mencoba menghubungi BKSDA Kaltim pada Minggu (1/10/2023) pukul 10.48 untuk konfirmasi lebih lanjut. Namun, Tribunkaltim.co belum mendapat hasil konfirmasi dari pihak BKSDA Kaltim. (*)
Kutim Bakal Jadi Tuan Rumah Kejurprov PBSI Kaltim 2025 |
![]() |
---|
Polres Kutim Gandeng Ojol Sangatta Gelar Salat Gaib dan Doa Bersama untuk Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Melihat Beragam Sayuran di Kutai Timur, Petani Manfaatkan Teknik Irigasi Tetes |
![]() |
---|
Sangatta Maxim Community Pakai Pita Hitam, Empati Atas Meninggalnya Driver Ojek Online di Jakarta |
![]() |
---|
Pembangunan Kutim tak Terpengaruh oleh Dana TKD Kaltim 2025 yang Dipangkas 50 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.