Pilpres 2024
GP Ansor Tak Tinggal Diam PKB Berani Sanksi ke Menteri Agama, Sebut Partai Pimpinan Cak Imin Arogan
GP Ansor tak tinggal diam PKB berani sanksi buat Menteri Agama, sebut partai Cak Imin arogan
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO - GP Ansor tak tinggal diam mendengar rencana Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB menjatuhkan sanksi buat Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Diketahui, hubungan PKB dengan Menteri Agama memanas.
Sekadar informasi, Yaqut merupakan kader PKB yang dipimpin Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Sebelumnya, Yaqut menyebut adanya figur capres yang mempunyai rekam jejak politisasi agama.
Baca juga: PKB Siapkan Sanksi Buat Menteri Agama, Tak Terima Yaqut Singgung Politisasi Agama di Pilgub DKI 2017
Baca juga: Survei Capres Terbaru Indikator Politik, Ganjar Unggul Jauh dari Prabowo di Jatim, Anies Kian Ironis
Pernyataan Menag Yaqut itu disampaikan dalam sambutannya saat menghadiri acara doa bersama yang diikuti oleh umat Budha di Wahana Nagara Rahaja di Hotel Alila, Solo pada Jumat (29/9/2023).
Awalnya Yaqut mengingatkan agar memilih pemimpin negara tidak boleh asal-asalan.
Ia mengajak serta masyarakat memilih pemimpin yang tidak hanya pandai dalam berbicara dan bermulut manis saja juga tidak menggunakan agama untuk kepentingan politik.
"Oleh karena itu bapak ibu sekalian, saya berharap nanti bapak ibu sekalian dalam memilih pemimpin negeri ini untuk 2024-2029 benar-benar dilihat rekam jejaknya.
Jangan karena bicaranya enak, mulutnya manis, mukanya ganteng itu dipilih, jangan asal begitu, harus dilihat dulu track record-nya," kata Menag Yaqut.
Kemudian ia pun sempat mengingatkan saat Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 serta Pemilu 2014 dan 2019 yang menggunakan agama untuk kepentingan politik.
"Kita masih ingat, kita punya sejarah yang tidak baik atas politik penggunaan agama dalam politik.
Baca juga: Anies Baswedan Gerilya di Markas Ganjar Pranowo, Dapat Dukungan Putra KH Maimoen Zubair di Pilpres
Baca juga: Ide Duetkan Prabowo-Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 Diamputasi Megawati, Gerindra Apresiasi PDIP
Kita punya sejarah tidak baik beberapa waktu yang lalu ketika pemilihan gubernur DKI Jakarta kemudian dua pilpres terakhir.
Agama masih terlihat digunakan sebagai alat untuk mencapai kepentingan kekuasaan," kata Yaqut.
Menanggapi pernyataan Menag Yaqut yang juga merupakan kader PKB mengaku telah menyiapkan langkah-langkah untuk mendisiplinkan kadernya itu.
PKB pun mengingatkan Menag Yaqut untuk menjaga ucapannya.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid pada Minggu (1/10).
"Hati-hati menjaga mulutnya. Karena apa, karena ini pejabat publik, dia digaji oleh pajak negara untuk membuat suasana harmoni, bukan untuk mengeluarkan statement-statement yang nggak perlu. Rakyat itu lebih paham," kata Jazilul.
Jazilul mengatakan Yaqut sebagai Menteri Agama seharusnya bertanggung jawab menjaga kerukunan beragama.
Baca juga: Terang-terangan Jokowi Tantang Anies Baswedan, Minta Capres NasDem Sebut Siapa yang Titip Proyek PSN
Baca juga: Survei Capres 2024: Prabowo Kalahkan Ganjar di Simulasi 2 Kandidat, Bos Gerindra Dapat Ceruk Anies
Disisi lain Jazilul menegaskan PKB telah mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres dan cawapres di Pemilu 2024 nanti.
Menurutnya, apabila ada kader yang satu suara dengan pengusungan itu, akan menerima disiplin organisasi.
GP Ansor Tak Tinggal Diam
Sementara itu rencana pendisiplinan untuk Menag Yaqut menuai banyak protes dari GP Ansor.
Wakil Sekjen Pimpinan Pusat GP Ansor Wibowo Presetyo menilai pernyataan Menag Yaqut justru sangat positif dan edukatif.
Wibowo menegaskan Yaqut tak pernah sama sekali menyebut sosok capres dan cawapres tertentu, ia hanya menyebut kriteri.
Sehingga memancing warga untuk lebih cerdas dalam memilih calon pemimpin bangsa.
"Pernyataan Menteri Agama itu normatif, memberikan pendidikan politik kepada warga negara agar memilih calon pemimpin tidak dari penampilan saja tapi juga dari track recordnya, dari jejak rekamnya," kata Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/10).
"Track record capres dan cawapres sangat penting, terutama rekam jejak dalam penggunaan agama sebagai alat politik.
Baca juga: Hasil Rakernas PDIP, Pengumuman Cawapres Ganjar di Tangan Megawati, Hasto Sebut Momentum yang Tepat
Baca juga: Hasil Survei Capres dan Cawapres 2024 Terbaru dan Elektabilitas Capres, Ganjar Terkuat di Jatim
Sebagai Menteri Agama, Gus Men tentu harus menyampaikan hal ini ke publik sebagai pendidikan politik," sambungnya.
Wibowo mengatakan meski Yaqut tidak menyebut nama, pernyataan ini direspons oleh Ketum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Waketum PKB Jazilul Fawaid. Menurutnya, respons kedua pimpinan PKB itu terlalu arogan.
"Soal pendisiplinan, saya kira itu terlalu reaktif dan arogan.
Faktanya, Gus Men sama sekali tidak menyebut nama dalam pernyataannya.
Sekali lagi, Gus Men hanya menyebut kriteria dan itu wajar bahkan perlu untuk pendidikan politik," tegasnya.
Hal senada disampaikan Kadensus 99 PP GP Ansor Nuruzzaman. Menurutnya, respons Cak Imin dan Jazilul Fawaid dinilai berlebihan.
"Cak Imin dan Jazil ini politisi baperan. Pernyataan seperti itu memang harus disampaikan Gus Men sebagai Menteri Agama.
Kalau jadi politisi baperan mending berhenti saja dari politisi. Mereka berdua juga dapat gaji dari uang rakyat lho.
Baca juga: Persiapan Tuan Rumah Porprov 2026, Pemkab Paser akan Bangun Sirkuit Dekat Stadion Sadurengas
Baca juga: Megawati Ogah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Bersatu? Cek Klarifikasi Bos PDIP Terbaru
Tugas mereka bukan mem-framing pernyataan Menag tapi harusnya mendukung pernyataannya," ucapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul PKB Beri Peringatan Menag Yaqut, GP Ansor Bilang Arogan
PTUN Putus Gugatan PDIP soal Pencalonan Gibran pada 10 Oktober, Bagaimana Nasib Pelantikan Wapres? |
![]() |
---|
Pelantikan Presiden 2024 Kapan? Jadwal Resmi dari KPU dan Lokasi, Prediksi Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Kapan Prabowo Dilantik Menjadi Presiden dan Gibran Jadi Wakil Presiden ke-9 RI? Ini Jadwal Resmi KPU |
![]() |
---|
Refly Harun Ejek Anies yang Pilih Istirahat Usai Pilpres 2024, Masa Pemimpin Perubahan Rehat? |
![]() |
---|
'Kebetulan', Kata Ketua Baleg Soal UU Kementerian Negara Direvisi Usai Prabowo Ingin Tambah Menteri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.