Pilpres 2024

Keputusan Gandeng Cak Imin Blunder? Elektabilitas Anies Merosot Terus, Hasil Survei LSI Denny JA

Keputusan gandeng Cak Imin blunder? Elektabilitas Anies Baswedan merosot terus, hasil survei LSI Denny JA

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Ist Wartakota
Anies Baswedan dan Cak Imin bersama Habib Rizieq Shihab. Keputusan gandeng Cak Imin blunder? Elektabilitas Anies Baswedan merosot terus, hasil survei LSI Denny JA 

TRIBUNKALTIM.CO - Manuver Anies Baswedan menggandeng Muhaimin Iskandar untuk mendongkrak elektabilitas ternyata belum berhasil.

Diketahui, Anies Baswedan menggandeng Cak Imin guna mendongkrak elektabilitas, terutama di daerah Jawa Timur.

Namun, bukannya meningkat, elektabilitas Anies Baswedan malah terus melorot.

Lantas, apakah langkah Anies Baswedan menggandeng Cak Imin merupakan blunder?

Hal ini tergambar dari hasil riset yang digagas Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.

LSI Denny JA merilis elektabilitas capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan ini turun 5,3 persen pasca mendeklarasikan Cak Imin sebagai cawapres.

Baca juga: GP Ansor Tak Tinggal Diam PKB Berani Sanksi ke Menteri Agama, Sebut Partai Pimpinan Cak Imin Arogan

Baca juga: PKB Siapkan Sanksi Buat Menteri Agama, Tak Terima Yaqut Singgung Politisasi Agama di Pilgub DKI 2017

Peneliti Adjie Alfaraby mengatakan, penurunan tersebut terlihat dari elektabilitas Anies yang sebelumnya pada Agustus 2023 mencapai 19,7 persen.

Turun menjadi 14,5 persen pada September 2023.

"Turunnya kurang lebih 5,3 persen setelah Cak Imin dipilih sebagai cawapresnya Pak Anis," ujar Adjie dalam konferensi pers di Kantor LSI Denny JA di Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (2/10/2023).

Adjie lantas mengatakan, ada dua faktor elektabilitas Anies yang menurun pasca mendeklarasikan Cak Imin sebagai bakal cawapresnya.

"Pertama adalah kritik keras dari Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan Partai Demokrat terhadap Anies pasca deklarasi pasangan Amin (Anies-Cak Imin).

Karena saat itu kita tahu ada drama Demokrat marah menganggap Anies tidak menepati janji atau bermain di belakang," kata Adjie.

"Kritik keras ini yang beredar keras dan mengganggu elektabilitas Anies," ujarnya melanjutkan.

Kemudian, alasan kedua, sosok Cak Imin dinilai kalah populer dibandingan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

AHY disebut jauh lebih populer dibandingkan dengan Cak Imin dengan perolehan tingkat popularitas mencapai 65,9 persen berbanding 49 persen.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved