Berita Balikpapan Terkini

Warga Perumahan Regency Balikpapan Keluhkan Kendala Air Sering tak Mengalir

Warga Perumahan Regency Balikpapan, khususnya di Kluster Kintamani, Kluster Besakih, dan Kluster Tampak Siring, mengeluhkan kendala air bersih

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH
Tampak luar area water treatment plant (WTP) di kawasan perumahan Balikpapan Regency, Senin (2/10/2023). Hampir lebih sepekan, pasokan beberapa kluster di perumahan ini kesulitan mendapatkan akses air bersih. Tiga kluster yakni Kintamani, Besakih dan Tampak Siring diduga paling terdampak atas kekurangan distribusi air dari pengelola perumahan.TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Warga Perumahan Regency Balikpapan, khususnya di Kluster Kintamani, Kluster Besakih, dan Kluster Tampak Siring, mengeluhkan kendala air bersih yang sering tak mengalir.

Keluhan tersebut sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir.

Air di rumah-rumah warga hanya mengalir sebentar saja dan tidak deras. Hal ini membuat warga kesulitan untuk mandi, cuci baju, dan mencuci piring.

Di Kluster Kintamani, beberapa warga terlihat sedang mencuci piring di bak mandi. Air yang mengalir hanya cukup untuk membilas piring.

Kendala air bersih ini sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Warga sudah berulang kali mengeluhkan hal ini kepada pihak pengembang, namun belum ada solusi yang memuaskan

Baca juga: Pemkab PPU Segera Berikan Bantuan Air Bersih Untuk Masyarakat di Sumber Sari dan Rintik

Baca juga: Debit Air Waduk Manggar dan Teritip Bisa Bertahan 3 Minggu, Warga Diimbau Bijak Gunakan Air Bersih

Johan Hermanto (37), warga Kluster Kintamani, mengatakan bahwa air di rumahnya sudah tidak lancar selama sepekan.

"Sempat nyala bentar tapi enggak deras seperti biasa, terus mati. Ini sudah dua hari tidak menyala sama sekali," kata Johan.

Menurut Johan, pihak pengelola perumahan sudah memberikan informasi bahwa air mati karena sedang ada pengurasan WTP. Namun, hingga saat ini, air di rumahnya belum juga lancar.

"Katanya lagi ada pengurasan wtp tapi sudah seminggu ini belum ada kejelasan juga kapan lancar seperti biasa," ujar Johan.

Johan mengaku kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari. Ia terpaksa harus mandi atau cuci baju ke rumah keluarga. Jika tidak sempat, ia harus membeli air galon.

"Terpaksa harus mandi atau cuci baju ke rumah keluarga. Kalau beli air lumayan bisa satu tandon Rp70 ribu. Kalau ga sempat ya terpaksa beli air galon buat penuhi bak mandi seharian," kata Johan.

Suparman Tanuwijaya (42), warga Kluster Besakih, juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya, air di rumahnya sudah mati selama 4 hari.

"Sudah 4 hari tak ada pasokan air yang masuk," kata Suparman.

Suparman mengaku sudah menghubungi pihak pengelola perumahan, namun belum ada solusi yang diberikan. Ia pun berharap agar pihak pengelola segera menyelesaikan masalah tersebut.

"Persoalannya ini bukan cuma kali ini. Tapi berulang terus," ujar Suparman.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved