Tamu Redaksi
Balikpapan Alami El Nino Moderat, BMKG Sebut Masih Ada Potensi Hujan Meski Tak Merata
Fenomena El Nino memicu krisis air di beberapa wilayah, termasuk kota Balikpapan. Tak sedikit masyarakat yang "berteriak" mengadukannya.
Penulis: Ardiana | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Fenomena El Nino memicu krisis air di beberapa wilayah, termasuk kota Balikpapan. Tak sedikit masyarakat yang "berteriak" mengadukannya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, prakiraan awal musim hujan di Balikpapan akan terjadi pada dasarian I hingga dasarian II pada bulan November mendatang.
Hal ini disampaikan langsung oleh Koordinator Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I SAMS Sepinggan, Diyan Novrida. Ia membeberkan, ditengah waktu tersebut, tetap akan ada potensi hujan ringan meski tidak merata.
"Jadi tetap ada potensi hujan sebelum November, cuma tidak merata. Karena dilihat dari lokasi Balikpapan, pesisir timurnya berupa perairan, jadi salah satu bahan bakar untuk menumbuhkan awan konvektif penghasil hujan," jelasnya pada program Titik Temu di Kanal YouTube Tribun Kaltim Official, Kamis (5/10/2023).
Peluang ini juga ia dapatkan dari update prakiraan cuaca yang dilakukan BMKG tiap harinya.
Baca juga: Tinjau Progres Drainase Sungai Dama Samarinda, Andi Harun: Optimis Rampung di Desember Mendatang
Sehingga, bagi Diyan, sebenarnya kondisi kemarau saat ini tidak separah tahun El Nino sebelumnya pada 1997 dan 2015. Sebab, imbuhnya, fenomena tahun ini termasuk dalam fase El Nino moderat.
"Saat September 2015 kita bahkan zero untuk curah hujannya, dimulai bulan Agustus saat itu, bahkan cuma 2. Kalau tahun ini, di Balikpapan, untuk pengamatan di BMKG bandara, mencapai 105 milimeter," ungkapnya.
Meski begitu, terkait TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca) berupa hujan buatan, menurut Diyan bisa saja dilakukan. Dengan menggandeng beberapa instansi terkait seperti BNPB, BPBD, hingga TNI AURI.
Bahkan, imbuhnya, dengan adanya awan-awan kolektif di langit Balikpapan, dapat memudahkan adanya hujan buatan.
Namun, hal tersebut tak menjadi prioritas bagi pemerintah sebab adanya masalah yang lebih serius di provinsi lain.
"Pemerintah punya prioritas yang lebih utama dibanding Balikpapan yang kondisinya kurang air. Jadi sekarang lebih, fokus ke kebakaran hutan dan lahan di provinsi tetangga," jelasnya.
Baca juga: Masuk Tahun Politik, Wabup Kubar Edyanto Arkan Ajak Warga Jaga Persatuan dan Kerukunan
Saat ditanya terkait kapasitas produksi dan saya tampung dari hujan buatan tersebut oleh Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Suwanto, ia mengatakan kapasitas air tersebut bergantung pada kondisi awan dan Atmosfer.
Hanya saja, angin yang berhembus dari arah selatan bersifat kering sehingga memicu tak adanya hujan lebat.
"Saat ini kondisi atmosfer kita kering. Akibat angin yang berhembus dari selatan. Jadi sampai hujan lebat pun, sepertinya tidak. Memang ada hujan, tapi hanya ringan sampai sedang," terang Diyan.
Lebih lanjut, Diyan mengimbau agar masyarakat kota Balikpapan tetap waspada pada musim transisi. Dengan efek cuaca ekstrim di Balikpapan berupa banjir dan tanah longsor.
"Kepada masyarakat agar tetap memantau informasi BMKG melalui aplikasi BMKG," pungkasnya. (*)
Kunjungi Tribun Kaltim, IHC RS Pertamina Balikpapan Berikan Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis |
![]() |
---|
Kunjungi Kantor Tribun Kaltim, PT Pelindo Jasa Maritim Ungkap Sinergitas Perusahaan dalam Pelayanan |
![]() |
---|
Puluhan Pelajar SMK NU Balikpapan Antusias dalam Kunjungan Media di Tribun Kaltim |
![]() |
---|
Anggota DPD RI Dapil Kaltim Aji Mirni Mawarni Sambangi Tribun Kaltim, Bahas Pendidikan |
![]() |
---|
Kunjungi Tribun Kaltim, Manajemen PT Kilang Pertamina Internasional Singgung Proyek RDMP Balikpapan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.