Berita Internasional Terkini
Jumlah Korban Tewas Gempa Afghanistan Lebih dari 1.000 Orang, Taliban Sebut Angka yang Lebih Besar
Jumlah korban tewas gempa Afghanistan naik jadi lebih dari 1.000 orang. Bahkan Taliban menyebut angka yang lebih besar
Saat malam tiba di Desa Sarboland di distrik Zinda Jan, di pedesaan Provinsi Herat, seorang reporter AFP melihat puluhan rumah yang telah rata dengan tanah di dekat pusat gempa.
Sekelompok pria dengan sekop tampak menggali tumpukan batu yang hancur, sementara para perempuan dan anak-anak menunggu di tempat terbuka.
Rumah-rumah hancur dan barang-barang pribadi beterbangan tertiup angin kencang.
"Ada suara yang sangat keras, dan tidak ada waktu untuk bereaksi. Pada guncangan pertama, semua rumah runtuh.
Baca juga: Update Gempa Maroko Tewaskan 820 Orang, Jokowi Sampaikan Ucapan Duka, KBRI Rabat Buka Hotline
Mereka yang berada di dalam rumah, terkubur. Ada keluarga yang belum kami dengar kabarnya," kata Bashir Ahmad (42).
Nek Mohammad mengatakan kepada AFP bahwa ia sedang bekerja ketika gempa pertama melanda sekitar pukul 11.00.
"Kami pulang ke rumah dan melihat bahwa sebenarnya tidak ada yang tersisa. Semuanya telah berubah menjadi pasir," kata pria berusia 32 tahun itu, seraya menambahkan bahwa sekitar 30 mayat telah ditemukan.
"Sejauh ini, kami tidak punya apa-apa. Tidak ada selimut atau apa pun. Kami di sini ditinggalkan di malam hari bersama para martir kami," katanya.
Kerumunan warga melarikan diri dari gedung-gedung di kota Herat ketika rangkaian gempa mulai terjadi, meskipun laporan korban jiwa dari wilayah metropolitan itu sangat minim.
"Kami sedang berada di kantor kami dan tiba-tiba gedung mulai bergetar," kata seorang warga berusia 45 tahun, Bashir Ahmad, kepada AFP.
Lebih Parah daripada Tahun Lalu
Pada bulan Juni 2022, Afghanistan juga sempat diguncang gempa dahsyat, yakni bermagnitudo 5,9.
Berdasarkan catatan, gempa di bagian Afghanistan tenggara tersebut menewaskan sekitar 1.000 orang dan menyebabkan 1.500 orang lainnya terluka.
Gempa pada tahun lalu sendiri menimbulkan getaran yang dapat dirasakan di negara tetangga Pakistan dan Iran.
Pada saat itu, Pemimpin tertinggi Taliban, Haibatullah Akhundzada, yang jarang tampil ke publik meminta pertolongan pada dunia, Kamis (23/6/2022).
Baca juga: Gempa Maroko Magnitudo 6.8, Hampir 300 Orang Tewas, Tim Penyelamat Kesulitan Akses Lokasi
(*)
Update Berita Internasional Terkini
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.