Ibu Kota Negara

Strategi Kementerian Sandiaga Uno Kembangkan Destinasi Wisata di IKN Nusantara

Strategi Kementerian Sandiaga Uno untuk mengembangkan destinasi wisata di kawasan IKN Nusantara.

Editor: Amalia Husnul A
Kompas.com/Suci Wulandari Putri
Goa Tapak Raja, salah satu destinasi wisata di IKN Nusantara. Strategi Kementerian Sandiaga Uno untuk mengembangkan destinasi wisata di kawasan IKN Nusantara. 

Muhsin menjelaskan, destinasi wisata Goa Tapak Raja yang ditemukan oleh pendatang pada 1983 ini berada sekitar 30 kilometer dari Titik Nol IKN memiliki potensi wisata edukasi.

Sedangkan di kawasan mangrove Mentawir memiliki luas total kawasan sekitar 2.300 hektare dan 300 hektare dari total luasan itu dimanfaatkan sebagai ekowisata mangrove.

Wisatawan dapat menikmati beragam produk dari mangrove berupa kopi mangrove, jus mangrove, serta pupur atau bedak yang diproduksi oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis).

Ada juga Gunung Parung yang menyajikan keasrian hutan yang masih terjaga.

Selanjutnya yakni Bukit Bangkirai yang juga memiliki keindahan hutan.

Goa Tapak Raja

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, lokasi Goa Tapak Raja berada di Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca juga: Sejumlah Proyek di IKN Nusantara yang Bakal Groundbreaking pada November 2023, termasuk Bandara VVIP

Perjalanan dari Titik Nol menuju Goa Tapak Raja yakni sekitar satu jam.

Jika merasa lapar, di sepanjang perjalanan menuju Goa Tapak Raja cukup mudah ditemukan warung makan.

Kamu bisa mampir ke salah satu gerai makanan untuk mengisi perut sejenak. Setibanya di Goa Tapak Raja, kamu bisa melihat goa dan stalaktit yang bentuknya seperti kaki manusia.

Tidak jauh dari gua, ada juga sebuah kolam berisi air sungai.

Konon, air di dalam kolam tersebut diyakini dapat membuat seseorang menjadi awet muda ketika mandi atau membasuh wajah di sana.

Hutan Mangrove Mentawir

Lokasinya ada di Desa Wisata Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

"Hutan Mentawir ini luasnya sekitar 2.300 hektar, dan 300 hektar di antaranya dijadikan sebagai ekowisata," kata Direktur Dina Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Muhsin Palinrungi di Titik Nol Nusantara, Kalimantan Timur, Selasa (3/10/2023).

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved