Pilpres 2024
Jokowi Dipastikan Tak Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 Bila Prabowo Subianto Ambil Strategi Ini
Jokowi dipastikan tak dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 bila Prabowo Subianto ambil strategi ini
TRIBUNKALTIM.CO - Jokowi dipastikan tak mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 bila Prabowo Subianto mengambil strategi jitu.
Yakni menggandeng Gibran Rakabuming sebagai cawapres.
Diketahui, isu Prabowo Subianto akan berpasangan dengan Gibran Rakabuming mencuat jelang pendaftaran capres cawapres di KPU.
Kini, publik sangat menanti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal gugatan batas usia capres/cawapres.
Karena, jika gugatan itu dikabulkan majelis hakim MK yang diketuai Anwar Usman, adik ipar Presiden Joko Widodo (Jokowi), maka konstelasi politik bakal memanas.
Baca juga: IKN Nusantara Dirancang Jadi Sponge City, Otorita Sampai Belajar ke Belanda Demi Bangun Kota Spons
Sebab, putusan tersebut akan berdampak positif buat putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Seperti diketahui, capres Prabowo Subianto sangat menanti keputusan MK itu, karena ingin meminang Gibran.
Prabowo tahu, cawapres Gibran jauh lebih strategis ketimbang Erick Thohir atau Airlangga Hartarto.
Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, mengatakan keputusan MK itu akan menentukan hubungan Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Menurut Arifki, jika pada akhirnya Gibran menjadi cawapres Prabowo, itu semua akan menjelaskan di mana posisi Jokowi pada Pilpres 2024.
"Jika Gibran jadi cawapres, makin jelas posisi Jokowi.
Pasti dukung Gibran," ucapnya, Rabu (11/10/2023).
"Karena posisi Jokowi sebagai ayah, sulit untuk memposisikan dirinya netral di Pilpres 2024," imbuhnya.
Menurut Arifki, selama ini posisi Jokowi seakan abu-abu atau main dua kaki, yakni di Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
"Dengan munculnya pasangan Gibran dan Prabowo, posisi Jokowi sudah jelas.
Tidak bisa lagi disebut ada di Ganjar. Pasti dia akan mendukung anaknya," kata Arifki.
Jika terjadi, tentu menurut Arifki, hal ini akan berimplikasi pada menghangatnya konstelasi politik di PDIP.
"Ini akan jadi pertarungan antara Teuku Umar (Megawati) dan Raja Solo," ujarnya.
"Karena Pak Jokowi jelas tak akan lagi bisa bilang mendukung Ganjar, jika pasangan Prabowo adalah Gibran," lanjutnya.
Saat ditanya dalam skenario terburuk, apakah mungkin PDIP menarik semua menterinya dari pemerintahan Jokowi, Arifki menilai peluang ke arah itu tetap terbuka.
"Jika bicara soal politik, tentu bicara segala kemungkinan, terkait hal tadi, saya melihatnya mungkin saja terjadi," ujarnya.
"Mungkin saja PDIP akan menarik menterinya dari pemerintahan, tapi seberapa persentase hal itu terjadi, itu soal lain," imbuhnya.
Arifki juga menyoroti kemungkinan tergerusnya suara PDIP dan Ganjar di Jateng, jika akhirnya Gibran menjadi cawapres Prabowo.
Baca juga: Rocky Gerung Sebut Keluarga Jokowi Super Dinasti, Jika MK Loloskan Batas Usia Gibran Maju Cawapres
"Sangat mungkin terjadi. Pencawapresan Gibran juga bisa menjadi mesin politik untuk menggerus suara pendukung Ganjar Pranowo di basis-basis wilayah yang dikuasai PDIP," katanya.
"Namun, ada yang menarik juga, untuk suara parpol, siapa yang akan mendapat efeknya di Jateng jika Gibran menjadi cawapres Prabowo.
Apakah PSI atau Gerindra? Kita akan menantikan sama-sama," kata Arifki.
Bakal terjadi Perang "Bubat"?
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs, Ahmad Khoirul Umam menilai 'perang bubat' antara PDIP dengan kubu Prabowo Subianto bisa terjadi bila Gibran jadi cawapres.
Menurut Umam, saat ini kubu Prabowo sedang menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi terkait batasan usia capres dan cawapres.
Dia menyebut bila MK mengabulkan gugatan batas usia capres dan cawapres, maka hampir pasti Gibran akan dipinang Prabowo.
"Pencawapresan Gibran bisa menciptakan 'perang bubat' antara kubu Prabowo dengan PDIP yang lagi-lagi akan merasa dikhianati, dilangkahi dan diabaikan oleh keluarga Jokowi (Joko Widodo)," kata Umam dalam keterangannya dikutip, Selasa (10/10/2023).
Umam memprediksi PDIP akan mengevaluasi total keanggotaan Jokowi, Gibran, dan Bobby Nasution bila Gibran menjadi cawapres Prabowo.
"Jika Gibran menjadi cawapres Prabowo, besar kemungkinan PDIP akan melakukan evaluasi total terhadap status relasi dan keanggotaan Gibran, Boby, dan juga Jokowi sendiri di PDIP," ujarnya.
Dia menjelaskan ada sisi positif untuk Koalisi Indonesia Maju (KIM) bila Gibran menjadi cawapres Prabowo.
Umam mengatakan hal tersebut bisa menjadi titik temu antara Golkar dan Partai Amanat Nasional di tengah tarik menarik antara Golkar dan PAN yang mendorong Erick Thohir sebagai cawapres.
Baca juga: Terkuak Jawaban Gibran Saat Diminta Prabowo Jadi Cawapres, Putra Jokowi Tidak Menolak? Tunggu MK
"Sisi positif dari pencawapresan Gibran, hadirnya putra sulung Jokowi itu memang dianggap bisa menjadi titik temu dari proses negosiasi yang alot di internal Koalisi Indonesia Maju," ujarnya.
Kaos Prabowo-Gibran Beredar di Solo
Sementara itu, di Solo mulai beredar video di medsos yang menampakkan sejumlah orang tengah memperlihatkan kaos bertuliskan Prabowo-Gibran.
Video yang diunggah oleh akun Twitter @brother_djon, Selasa (10/10/2023).
Viralnya video kaos bertulis Prabowo Gibran tersebut bertepatan dengan deklarasi dukungan kepada Wali Kota Solo itu untuk menjadi Cawapres pendamping Prabowo Subianto dari sejumlah DPC Partai Gerindra.
Satu di antara dukungan yang diberikan pada Putra Sulung Presiden Jokowi itu dilaksanakan oleh DPC Gerindra Solo.
Namun demikian, saat dikonfirmasi Ketua DPC Gerindra Solo, Ardianto Kuswinarno mengaku tidak tahu menahu terkait video viral tersebut.
Bahkan Ardianto menambahkan dirinya baru mengetahui informasi terkait adanya pihak yang telah membuat kaos bertuliskan Prabowo Gibran.
"Bentar, bentar, justru saya belum tahu terkait kaos tersebut.
Bahkan juga saya tidak tahu warna kaosnya apa," ujar Ardianto saat dikonfirmasi, Rabu (11/10/ 2023 ).
Ia menambahkan meski telah melakukan deklarasi dukungan pada sosok Gibran, tetapi pihaknya belum membuat atribut apapun.
"Belum kita enggak, kita belum membuat apa-apa.
Cuma kemarin kita deklarasi saja, belum membuat kaos-kaos atau apa gitu," sambungnya.
Lebih lanjut, Ardianto menjelaskan bahwa pihaknya tetap tegak lurus dengan aturan KPU.
Baca juga: FX Rudy Sebut Gibran Rakabuming Otomatis Keluar dari PDIP Bila jadi Cawapres Prabowo Subianto
"Kalau kita tegak lurus dengan aturan KPU dulu.
Jadi jangan sampai kita melanggar, apalagi ini belum DCT.
Kalau sudah DCT nanti Monggo," pungkasnya.
Sementara itu, sampai berita ini diterbitkan, pihak Relawan Gibran dalam hal ini Relawan Bolone Mase yang sempat dihubungi TribunSolo.com belum merespon pertanyaan serupa. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul PDIP dan Ganjar Tergerus, Megawati Marah Besar pada Jokowi, Beredar Kaos Prabowo-Gibran di Solo
PTUN Putus Gugatan PDIP soal Pencalonan Gibran pada 10 Oktober, Bagaimana Nasib Pelantikan Wapres? |
![]() |
---|
Pelantikan Presiden 2024 Kapan? Jadwal Resmi dari KPU dan Lokasi, Prediksi Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Kapan Prabowo Dilantik Menjadi Presiden dan Gibran Jadi Wakil Presiden ke-9 RI? Ini Jadwal Resmi KPU |
![]() |
---|
Refly Harun Ejek Anies yang Pilih Istirahat Usai Pilpres 2024, Masa Pemimpin Perubahan Rehat? |
![]() |
---|
'Kebetulan', Kata Ketua Baleg Soal UU Kementerian Negara Direvisi Usai Prabowo Ingin Tambah Menteri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.