Berita Nasional Terkini

Mengenal Sate Jebred, Makanan Viral yang Diduga Jadi Penyebab Keracunan Massal di Garut

Mengenal sate jebred, makanan viral yang diduga jadi penyebab keracunan massal di Garut.

Editor: Diah Anggraeni
Kolase Tribun Trends
Mengenal sate jebred, makanan viral yang diduga jadi penyebab keracunan massal di Garut. 

Rasa sate jebred dominan asin dan gurih, teksturnya pun kenyal.

Biasanya, di pasar tradisonal menjual sate jebred per bungkus.

Satu bungkus bisa berisi 10 tusuk, dan dijual mulai Rp 5.000 hingga Rp. 10.000.

Jajanan jadul ini umumnya menjadi camilan yang bisa dimakan langsung.

Namun, Anda juga bisa menikmatinya dengan nasi.

Setiap daerah memiliki ciri khas sate jebred ini, misalnya di Garut memiliki rasa yang asin dan sedikit manis dari serundeng.

Baca juga: Belasan Orang Keracunan Gas di Mall Lembuswa Samarinda, Diduga Ada Kelalaian

Korban Keracunan Sate Jebred

Korban keracunan sate jebred di Garut bertambah jadi 39 orang, sebelumnya 17 orang tercatat mengalami gejala mual dan muntah hingga harus menjalani perawatan.

Peristiwa keracunan tersebut terjadi di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin (9/10/2023) malam.

Hingga Selasa (10/10/2023) sore, 39 orang dilaporkan menjadi korban, dua di antaranya meninggal dunia.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Dr Leli Yuliani, ia menuturkan puluhan warga yang mengalami keracunan sate jebred itu saat ini menjalani rawat jalan.

"Data terbaru sekitar 39 orang, tapi yang dirawat di Puskesmas ada 4 orang dan di Klinik Cihideung ada 4 orang, total 8 orang," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id.

Ia menyebut, 8 warga yang masih dirawat di dua fasilitas kesehatan tersebut saat ini dalam kondisi baik.

Korban keracunan sate jebred di Garut bertambah jadi 39 orang
Korban keracunan sate jebred di Garut bertambah jadi 39 orang (Dokumen Polsek Cilawu)

Pihaknya juga tengah melakukan pelacakan di berbagai wilayah untuk memastikan tidak ada korban lainnya yang mengalami keracunan.

"Lalu jika harus ada yang dirujuk ya kita lakukan rujukan. Jadi kita koordinasi lintas sektor bersama Dinkes Tasik dan Forkopimda Garut," ungkapnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved