Berita Bontang Terkini
Dugaan Tanker Batu Bara Tabrak Kapal Nelayan Bontang di Perairan Sangatta
Namun ia belum bisa memastikan apakah kecelakaan tersebut, benar melibatkan tanker bermuatan batu bara
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Polairud Polres Bontang akan mendalami kasus laka air di perairan Sangatta, yang menyebabkan kapal nelayan Bontang tenggelam pada Kamis lalu.
Kasat Polairud, Iptu Khairul Umam, mengaku sudah mendapatkan laporan terkait hal tersebut.
Namun ia belum bisa memastikan apakah kecelakaan tersebut, benar melibatkan tanker bermuatan batu bara.
"Laporannya baru kami terima siang tadi. Jadi kami perlu waktu untuk gelar kasusnya," kata Khairul saat dikonfirmasi TribunKaltim.co, Sabtu (14/10/2023).
Baca juga: Cerita Nelayan Bontang, Perahu Hancur Terombang-ambing di Laut, Ada 2 Cara untuk Bertahan Hidup
Khairul bilang pihaknya akan meminta keterangan dari korban untuk mengungkap fakta peristiwa tersebut.
Sebelumnya diberitakan, tiga orang nelayan Bontang nyaris meregang nyawa di perairan Sangatta, setelah perahunya ditabrak kapal tanker batu bara, pada Kamis dini hari lalu. (12/10/2023).
Meski selamat. korban bernama Ambo Dalle (41), anaknya Levi (16) dan iparnya Darman (45). Sempat terkatung-katung di selama 31 jam di tengah laut, sampai akhirnya diselamatkan sebuah kapal tanker lainnya yang diketahui akan berlayar menuju Grogot pada Jumat (13/10/2023) sekira pukul 10.00 Wita.
Hal itu diceritakan, istri korban, Kurnia (35) yang ditemui Tribunkaltim.co dikediamannya di Jalan Bunaken, RT 19, Kelurahan Berbas Pantai, Bontang Selatan, Sabtu 14 Oktober 2023 siang.
Kronologi Kejadian
Tiga orang nelayan Bontang nyaris meregang nyawa di perairan Sangatta, setelah perahunya ditabrak kapal tanker batu bara, pada Kamis dini hari lalu.
Meski selamat, korban bernama Ambo Dalle (41), anaknya Levi (16) dan iparnya Darman (45).
Sempat terkatung-katung di selama 31 jam di tengah laut, sampai akhirnya diselamatkan sebuah kapal tanker lainnya yang diketahui akan berlayar menuju Grogot pada Jumat (13/10/2023) sekira pukul 10.00 Wita.
Baca juga: Fisherman di Samarinda Tuding Korban Tenggelam di Pulau Atas, Diduga Bukan Pemancing
Hal itu diceritakan, istri korban, Kurnia (35) yang ditemui Tribunkaltim.co dikediamannya di Jalan Bunaken, RT 19, Kelurahan Berbas Pantai, Bontang Selatan, Sabtu (14/10/2023) siang.
Menurut Kurnia, berdasarkan cerita suaminya, peristiwa itu terjadi pada Kamis subuh sekira pukul 03.00 Wita. Malam kelima setelah ketiganya pergi melaut.
Saat itu ketiganya dalam kondisi tertidur. Namun ditengah gelapnya malam salah satu korban, kata Kurnia, terbangun. Karena terusik oleh ombak besar yang tiba-tiba saja muncul.
Ternyata, setelah disadari ombak besar itu berasal dari kapal tanker batu bara yang berjarak hanya sepelemparan batu, dari kapalnya.
"Katanya pas bangun, tengkernya sudah dekat. Panik suamiku sama levi juga dibangunkan. Belum sempat mesin dinyalakan, tanker sudah menabrak pantat perahu," terang Kurnia.
Baca juga: Tangkapan Ikan Nelayan di Penajam Paser Utara Alami Penurunan Akibat Kemarau
Sekita itu, Levi dan Darman terhampas ke laut. Sementara suaminya masih bertahan di atas perahu sampai semua badan kapal tenggelam.
Menurut Kurnia, mereka bisa bertahan hidup di laut karena berpegangan pada rompon kecil yang tersisa dari peristiwa itu.

Selama 31 jam, Ambo, Levi dan Darman hanya konsumsi air laut dan tiga ekor ikan mentah.
Beruntung pada Jumat (13/10) pagi, ada kapal tanker yang melintas tidak jauh dari mereka dan menyelamatkannya.
Ketiganya korban kemudian dievakuasi sampai ke Bontang menggunakan perahu nelayan.
"Kata levi. Andaikan tanker itu nggak sempat menolong ia tidak yakin masih bisa bertahan hidup. Karena ketiganya sudah lemas semua," ungkapnya.
(*)
Pemkot Bontang Hibahkan Lahan 3 Hektare untuk Gudang Pangan Strategis Bulog Senilai Rp23,4 Miliar |
![]() |
---|
Wakil Walikota Bontang Agus Haris Soroti Lemahnya Pengawasan Usai Kasus Surat Perintah Kerja Fiktif |
![]() |
---|
Respons Wawali Agus Haris Soal Kasus SPK Fiktif Rp1 Miliar di Bontang: Soroti Lemahnya Pengawasan |
![]() |
---|
2.000 Penari Jepen Siap Guncang Stadion Bessai Berinta di HUT ke-26 Bontang |
![]() |
---|
Oknum ASN Diduga Buat SPK Fiktif di Diskop-UKMPP Bontang, Kerugian Capai Rp1 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.